Menapaki Wilayah Besemah, Tanah Leluhur bagi Masyarakat Sulsel

Menapaki Wilayah Besemah, Tanah Leluhur bagi Masyarakat Sulsel
info gambar utama

Wilayah Besemah merupakan daerah pegunungan subur untuk pertanian sehingga tak heran bila kawasan itu menjadi pusat permukiman sejak ribuan tahun lalu. Kawasan Besemah bermula dari Pegunungan Bukit Barisan hingga Bengkulu.

Jejak Besemah sebagai tanah para leluhur ditemukan dari dua bilik batu yang ditemukan di Desa Talang Pagar Agung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, Sumatra Utara. Peninggalan ini ditemukan di sebuah kebun kopi.

Mitos Pertirtaan Candi Songgoriti yang Berikan Tuah Penyembuhan Penyakit

Dimuat Kompas, pemilik kebun ini yaitu Lukman bermimpi kalau di bawah besar di kebunnya ada sesuatu. Lukman kemudian mengikuti perintah mimpinya dan menemukan dua dua bilik batu itu.

Sejak lama, sudah banyak penemuan peninggalan megalitik di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam. Peninggalan megalitik Besemah berwujud bilik batu, batu berlubang (lumpang), arca, batu tegak, dan dolmen.

Penelitian Besemah

Pada tahun 1930 - 1931, Van der Hoop dari Belanda melakukan penelitian peninggalan megalitik Besemah. Dirinya menulis penelitian tersebut dalam buku berjudul Megalithic Remains in South Sumatera (1932).

Lebih dari 50 tahun setelah Van der Hoop menulis bukunya, pada tahun 1988 ditemukan lagi tujuh bilik batu di Desa Kotaraya Lembak, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat. Tujuh bilik batu itu tersembunyi di bawah tanah di antara rimbunnya kebun kopi.

“Penemuan tujuh bilik batu merupakan penemuan peninggalan megalitik terbesar di kawasan Besemah dari segi jumlah,” papar Wisnu Aji Dewabrata dkk dalam Tanah Air: Besemah Tanah Para Leluhur.

Candi Songgoriti, Tapak Sejarah Perpindahan Mataram Kuno ke Jawa Timur

Pada Desember 2009 lalu ada juga penemuan peninggalan megalitik di Desa Talang Pagar Agung. Ukuran ruangan di dalam kedua bilik batu sekitar 2 x 1,5 meter dengan ketinggian 1,8 meter.

“Penemuan itu istimewa karena di dalam bilik batu ditemukan arca kepala manusia setinggi 30 sentimeter,” ucapnya.

Pada tahun 2009 pula ditemukan sebuah lumpung batu yang terkubur di kedalaman satu meter di tengah kebun kopi di Desa Pulaupanggung, Kabupaten Lahat. Lumpang tersebut diukir berbentuk ular yang sedang menelan anak kecil.

Warga yang menemukan lumpang batu itu juga mengaku mendapat mimpi sebelum menggali tanah. Lokasi penemuan itu lantas dipasang pagar bambu oleh warga untuk mencegah kerusakan.

“Di dinding bilik batu Talang Pagar Agung, terdapat lukisan berbentuk lingkaran, lukisan tangan manusia, dan lukisan seekor binatang mirip kadal. Di bagian atapnya ada lukisan berbentuk pola anyaman,” jelas Wisnu.

Tanah leluhur

Ayu Kusumawati dan Haris Sukendar dalam buku Megalitik Bumi Pasemah Peranan Serta Fungsinya menyatakan di kawasan Besemah terdapat sedikitnya 20 lokasi peninggalan megalitik yang tersebar di areal seluas 80 kilometer persegi.

Menurut Ayu, banyaknya peninggalan megalitik di Besemah adalah suatu petunjuk bahwa kawasan itu telah dihuni manusia setidaknya sejak 2.500 tahun sebelum Masehi. Pahatan detail dan halus berarti masyarakat Besemah saat itu sudah mengenal logam.

Peneliti Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti berpendapat bilik batu ataupun arca di Besemah dibangun untuk tujuan religius. Di dalam tanah itulah para leluhur Besemah melakukan ritual.

Candi Abang, Tempat Bermukim Para Dewa yang Layaknya Bukit Teletubbies

“Bentuk arca manusia, seperti di situs Tegurwangi dan Situs Pulaupanggung merupakan ciri khas Besemah. Cirinya bentuk manusia yang digambarkan dalam arca bertubuh tambun, bibir tebal, dan hidung pesek,” ucapnya.

Disebutkannya arca-arca megalitik Besemah dibuat dengan alat semacam pahat dari logam. Dirinya berpendapat masyarakat Besemah yang menciptakan arca dan bilik batu adalah penduduk asli bukan pendatang dari luar Sumatra.

Dirinya pun meyakini cikal bakal manusia yang hidup di Besemah kemungkinan berasal dari manusia gua yang hidup 5.000 - 9.000 tahun sebelum Masehi. Bekas-bekas kehidupan manusia gua ditemukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini