Tape Ketan Putih Makanan Khas Indonesia yang Memiliki Beragam Manfaat

Tape Ketan Putih Makanan Khas Indonesia yang Memiliki Beragam Manfaat
info gambar utama

Indonesia terkenal dengan tradisi dan budayanya yang begitu beragam. Mulai dari suku bangsa, budaya, agama, bahasa, ras, rumah adat, upacara adat, dan pakaian adatnya. Akan tetapi, keberagaman kuliner Indonesia juga tidak kalah beragam, lho!. Indonesia juga terkenal dengan makanan tradisionalnya yang enak dan memiliki banyak manfaat. Nah, salah satu makanan tradisional yang perlu Kawan GNFI ketahui adalah tape ketan putih.

Tape ketan putih merupakan salah satu makanan khas Indonesia khususnya daerah Jawa yang terbuat dari beras ketan putih. Sebenarnya ada juga jenis tape lainnya, yaitu tape ketan hitam yang terbuat dari beras ketan hitam dan tape ketan hijau yang pada dasarnya terbuat dari beras ketan putih yang diberi pewarna hijau. Biasanya tape ketan menjadi sajian pada acara keluarga, pernikahan, dan juga Hari Raya Idul Fitri.

5 Kuliner Bojonegoro Tempo Dulu yang Harus Kamu Tahu

Tape ketan putih terbuat dari beras ketan putih yang difermentasi menggunakan ragi tape. Tape ketan putih memiliki rasa manis sedikit asam, bertekstur lembek, dan berair. Selain rasanya yang enak dan menyegarkan, tape ketan putih juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.

Menurut Halodoc, tape ketan bermanfat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Selama proses fermentasi, tape menghasilkan probiotik yang dapat membantu mengembalikan bakteri baik di usus. Tape ketan juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bakteri yang hidup di usus berdampak signifikan pada sistem kekebalan tubuh karena kandungan probiotiknya yang tinggi.

Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, makanan fermentasi seperti tape ketan juga dapat mengurangi risiko infeksi seperti flu dan membantu pulih lebih cepat saat sakit. Makanan fermentasi seperti tape ini juga kaya akan vitamin C, zat besi, dan seng. Kandungan itu juga berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh agar lebih kuat.

Dilansir dari Hellosehat, tape ketan juga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi jantung. Tape ketan diketahui memiliki kandungan bakteri asam laktat yang memiliki berbagai khasiat, salah satunya adalah meningkatkan fungsi jantung. Kemudian, tape ketan juga dapat mencegah stres.

Tape ketan memiliki kandungan vitamin B1 dan probiotik yang juga sering disebut sebagai vitamin antistres yang dapat membantu mengendalikan suasana hati dan gangguan fisiologis. Selain itu, kandungan probiotik pada tape ketan juga dapat meredakan gejala gangguan kecemasan sehingga akan merasa lebih tenang dan dapat berpikir positif.

Kawan GNFI penasaran nggak sih, bagaimana cara pembuatan tape ketan putih? Yuk, simak cara pembuatannya!

Menikmati Racikan Rempah yang Tersaji dalam Kuliner Tahun Baru Imlek

Bahan-bahan yang diperlukan:

  • 1 kg beras ketan putih
  • 1 ragi tape
  • 1 sdm gula pasir
  • Daun pisang

Cara pembuatan:

  1. Cuci beras ketan putih sampai bersih, kemudian rendam selama dua jam
  2. Kukus beras ketan putih selama sepuluh menit
  3. Angkat ketan yang sudah dikukus lalu cuci menggunakan air bersih hingga tidak lengket satu sama lain
  4. Tiriskan ketan yang sudah dicuci kemudian kukus lagi sampai matang
  5. Angkat ketan kemudian diratakan, tunggu hingga ketan menjadi dingin
  6. Setelah benar-benar dingin, taburi dengan ragi tape yang sudah ditumbuk halus dengan gula pasir
  7. Setelah tercampur rata, bungkus dengan daun pisang masing-masing sekitar satu sedok makan
  8. Simpan tape di tempat yang hangat dan jauh dari sinar matahari selama dua hari satu malam
  9. Setelah disimpan selama dua hari satu malam, tape ketan putih siap dimakan

Itulah penjelasan singkat mengenai tape ketan putih, salah satu makanan khas Indoneisa yang memiliki rasa enak dan banyak manfaatnya. Apakah Kawan GNFI tertarik untuk mencobanya?

Melihat Tinggalan Sejarah Sambil Mencicipi Kuliner Khas Madura di Kampung Lawang Seketeng

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini