Masalah sampah hingga saat ini masih menjadi topik hangat pembicaraan di berbagai media informasi. Datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem membuat beberapa wilayah di Indonesia tergenang oleh banjir.
Berdasarkan data pusdalops.bnpb, per tanggal 27 Februari 2023, terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang terdampak banjir, meliputi daerah DKI Jakarta (Jakarta Timur, Barat dan selatan), Jawa Tengah (Pati, Kudus, Pekalongan), NTB dan Jawa Barat (Bekasi dan Karawang). Selain intensitas hujan yang tinggi, salah satu penyebab timbulnya banjir yakni penumpukan sampah dan pengolahannya yang belum tepat.
Apa Itu Pembangunan Berkelanjutan? Definisi dan Prinsip menuju Indonesia 2030
Dari banyaknya sampah yang dihasilkan oleh manusia diantaranya terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah organic tergolong dalam sampah yang mudah terurai oleh alam. Sedang sampah anorganik masuk dalam golongan sampah yang sulit terurai oleh alam. Oleh sebab itu, sampah anorganik ini perlu dilakukannya pengolahan yang bijak. Jika tidak, maka dapat menyebabkan bencana yakni banjir dan tercemarnya lingkungan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari databoks.katadatamenyebutkan bahwa negara Indonesia menempati peringkat kelima sebagai penyumbang sampah plastik di lautan terbanyak di dunia. Tercatat sebanyak 56 ribu ton sampah plastik yang ada di laut Indonesia pada tahun 2021. Selanjutnya dilansir dari dataindonesia.id, negara Indonesia pada tahun 2022 mencatat jumlah pengelolaan sampah sebesar 14,03 juta ton.
Agar jumlah sampah di Indonesia setiap tahunnya menurun perlu adanya kesadaran dari setiap warga masyarakat Indonesia untuk bijak dalam mengolah sampah. Untuk itulah mereka bisa memulainya dengan menerapkan kebiasaan 5R yang biasa dikenal dengan aksi Zero Waste.
Kisah Para Petani Kolang-Kaling yang Mendapat Berkah dari Bulan Ramadan
Zero waste sendiri dikenal sebagai gaya hidup manusia dengan sikap bijak dalam menggunakan sumber daya dan serta berusaha untuk menggunakannya kembali. Bertujuan untuk menghentikan produksi sampah plastik semaksimal mungkin. Apakah kawan GNFI tahu 5R itu apa saja? 5R yakni Refuse, Reduce, Reuse, Recycle dan Rot. Berikut penjelasannya!
Refuse
Menolak penggunaan suatu produk yang dapat mencemari lingkungan. Seperti halnya dengan menolak dan menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai dan menggantinya dengan tootbag atau membawa keranjang belanja sendiri dari rumah.
Reduce
Usaha mengurangi penggunaan suatu produk yang bertujuan untuk mengurangi sampah. Misalnya bersikap bijak dalam berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan memilih produk yang tidak menghasilkan banyak sampah.
Reuse
Menggunakan kembali, yakni sikap mendukung pengurangan barang sekali pakai dan menggantinya dengan barang yang dapat dipakai berulang kali. Contohnya dengan memilih menggunakan tumbler sebagai tempat minum dari pada minuman kemasan. Kemudian penggunaan box tempat makan sebagai wadah makanan yang bisa digunakan kembali dibanding plastik mika atau sterofoam sebagai bungkus makanan yang merupakan sampah sulit terurai.
Recycle
Langkah selanjutnya untuk mengatasi penumpukan sampah yaitu mendaur ulang sampah. Tahap pertama yang perlu dilakukan yakni memilah sampah organik dan sampah anorganik. Salah satu bentuk recycle yang bisa Kawan GNFI lakukan yakni mendaur ulang sampah batok kelapa menjadi arang, gantungan kunci, dan masih banyak lagi. Dengan langkah ini kawan GNFI tidak hanya mengurangi sampah namun juga bisa meraup untung dari produk hasil daur ulang limbah anorganik.
7 Manfaat Daun Kelor (Moringa oleifera) untuk Kesehatan
Rot
Adalah tahapan pembusukan sampah. Dengan melakukan pemilihan sampah organik untuk dijadikan kompos. Kawan GNFI juga bisa loh, melakukannya sendiri di rumah seperti dengan mengubur sampah organik di dalam tanah kemudian ditutup dan didiamkan beberapa waktu untuk selanjutnya bisa digunakan sebagai pupuk tanaman. Selain efisien, penggunaan pupuk kompos lebih ramah lingkungan sehingga bumi terhindar dari pencemaran pupuk kimia.
Berawal dari kesadaran diri sendiri untuk memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Dengan menerapkan habit life style zero waste kita sudah berkontribusi untuk mengurangi produksi sampah serta berusaha untuk menciptakan lingkungan hidup lebih sehat. Sehingga, bumi menjadi lebih bersih dan berharap iklim pun menjadi stabil.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
