Sejarah Palang Merah Remaja (PMR)

Sejarah Palang Merah Remaja (PMR)
info gambar utama

Palang Merah Remaja atau disingkat PMR merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial-kemanusiaan berisikan para siswa dan remaja untuk membantu menangani pertolongan pertama atau membantu hal-hal seputar kesehatan di lingkungan sekolah atau organisasi lokal. Organisasi ini berada di bawah naungan organisasi sekolah yang menjadi wadah pembinaan untuk membangun karakter yang siap menjadi relawan Palang Merah.

Setiap anggota PMR menjalani kegiatan yang sama, mulai dari pelatihan ilmu pertolongan pertama (P3K), informasi kesehatan, hingga perawatan UKS. Bahkan, mereka menjadi salah satu andalan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam melaksanakan kegiatan sosial dan kemanusiaan di lingkup sekolah, maupun wilayah organisasi kecil.

Sejarah Palang Merah Remaja di Dunia

Perang dunia I tahun 1914-1918 menjadi titik awal berdirinya organisasi Palang Merah Remaja. Perang tersebut tercatat sebagai salah satu perang terbesar dalam sejarah dengan ribuan korban dan membuat banyak rumah sakit kewalahan.

Saat itu Austria yang tengah berperang melawan Perancis berinisiatif untuk mengerahkan anak-anak sekolah untuk ikut andil membantu. Mereka tidak diberangkatkan untuk berjuang mengangkat senjata, melainkan bertugas untuk mengumpulkan pakaian bekas dan bahan makanan untuk diberikan ke dapur-dapur umum dan rumah sakit darurat.

Bahkan di beberapa negara lainnya, banyak anak muda yang turut aktif membantu dalam pekerjaan Palang Merah. Apalagi, organisasi kepemudaan formal (mis: Girls Guides, Boy Scout) aktif membantu korban perang. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Palang Merah Remaja (PMR).

Pada tahun 1919, terdapat organisasi bernama Himpunan Palang Merah Internasional [Red Cross Confederation]. Sebagai upaya formalisasi dan untuk menyatukan kekuatan relawan remaja dunia, dibentuklah organisasi kemanusiaan Junior Red Cross [Palang Merah Remaja] sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Selama perang berlangsung, banyak anak muda bergabung ke dalam PMR ini, sebagai wujud mengekspresikan nasionalisme dan patriotisme terhadap negaranya. Meskipun saat awal pendiriannya masih bersifat informal, tetapi semangat anak-anak muda ini menjadi sangat besar.

Baca juga: BASARNAS Bakal Semakin Tangguh Dengan Fasilitas Baru ini.

Sejarah Palang Merah Remaja di Indonesia

sejarah palang merah remaja
info gambar

Palang Merah Indonesia secara resmi terbentuk pada 3 September 1945. Meskipun begitu, sebelumnya sudah ada organisasi serupa yang didirikan oleh pemerintah Belanda dan Jepang.

Berdirinya Palang Merah Indonesia tidak langsung serta merta menjadi titik dibentuknya Palang Merah Remaja. Sebab, pada masa itu, kondisi Indonesia masih belum stabil pasca kemerdekaan. PMI sendiri ketika itu hanya beranggotakan 5 orang atau dikenal dengan panitia 5.

Hingga akhirnya, pada 17 September 1945, PMI berhasil dibentuk dan diketuai oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta.

Pendirian induk Palang Merah Indonesia melewati beberapa proses panjang. Barulah pada 1 Maret 1950, setelah pelaksanaan kongres PMI ke-4, secara resmi Palang Merah Remaja Indonesia didirikan oleh Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman.

Pada awal mula pendiriannya, PMR masih berpusat di ibukota, karena masih minimnya tenaga untuk melakukan sosialisasi dan menyasar di wilayah Indonesia lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, semangat dan pertumbuhan PMR di Indonesia kian pesat.

Bahkan hingga saat ini, Indonesia turut andil menurunkan para relawan remajanya untuk ikut dalam konferensi internasional di Jenewa, Swiss.

Baca juga: SAR Indonesia Sejajar dengan SAR milik Negara-Negara Maju

Prinsip Palang Merah Remaja

Karena merupakan organisasi yang dibentuk untuk melatih bibit-bibit relawan PMI di masa depan, PMR memiliki dasar-dasar kerja yang menjadi acuan tugasnya. Semuanya terangkum dalam Prinsip Kerja dan Tribakti Palang Merah:

7 Prinsip PMR

  • Kemanusiaan,
  • Kesamaan,
  • Kenetralan,
  • Kemandirian,
  • Kesukarelaan,
  • Kesatuan,
  • dan Kesemestaan.

Tri Bakti Palang Merah

  1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat,
  2. Berkarya dan berbakti di masyarakat,
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Dalam implementasinya di lapangan, PMR juga memiliki tingkatan berdasarkan sekolahnya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pemberian materi dan pengenalan. Tingkatan itu ada 3, yaitu:

  1. Mula: Untuk siswa SD/MI Sederajat,
  2. Madya: Untuk siswa SMP/MTs Sederajat,
  3. Wira: Untuk siswa SMA/MA Sederajat.

Nah, itulah sejarah Palang Merah Remaja [PMR] di Indonesia dan perkembangannya hingga saat ini. Semoga bisa menambah wawasan Kawan ya!

Baca juga: Kilas Sejarah Pramuka di Indonesia

Sumber:
https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/20/140000079/sejarah-palang-merah-remaja-pmr
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-pmr-di-dunia-dan-di-indonesia-1z7S8NIQmU7
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6238553/sejarah-pmr-atau-palang-merah-remaja-sudah-ada-sejak-perang-dunia-i

https://hhr-atlas.ieg-mainz.de/articles/plourde-rome
https://international-review.icrc.org/sites/default/files/S002086040001367Xa.pdf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Meita Astaningrum lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Meita Astaningrum.

MA
KO
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini