Lehedalo Nifange, Rendang Unik Daun Talas dari Nias

Lehedalo Nifange, Rendang Unik Daun Talas dari Nias
info gambar utama

Siapa yang tak kenal rendang? Makanan asal tanah Minang, Sumatera Barat ini sangat digemari berbagai kalangan. Tak hanya dalam negeri, penggemar rendang juga sampai mancanegara. Tekstur lembut dari daging rendang dan beragam rempah dan bumbu yang meresap ke dalam dagingnya menjadikan rendang dinobatkan sebagai salah satu makanan terenak di dunia.

Pada umumnya rendang menggunakan daging sapi dan kerbau sebagai bahan utamanya. Seiring perkembangannya, ditemukan banyak inovasi menu rendang seperti rendang ayam, jengkol, telur, paru, hati, kerang dan juga kentang.

Akan tetapi, terdapat salah satu inovasi menu rendang yang terbilang unik dan tak biasa, yaitu rendang berbahan dasar daun talas. Rendang ini dikenal dengan nama Lehedalö Nifange. Lehedalö Nifange ini berasal dari Pulau Nias yang terletak di Sumatera Utara.

Lehedalö Nifange (Sumber: Merahputih.com)
info gambar

Apakah kamu pernah mendengar tentang Pulau Nias? Pulau yang satu ini memiliki keindahan laut dan pantai dan juga terkenal dengan Hombo Batu atau Lompat Batunya. Tak hanya dari segi destinasi wisata, kuliner khas pulau Nias juga digemari oleh banyak orang.

Kapurut Sagu, Makanan Pokok dan Camilan Suku Mentawai

Menjadi Makanan Tradisional Khas Nias

Pada umumnya, daun talas tidak diolah dan dikonsumsi, sehingga Lehedalö Nifange ini terbilang unik dan tak biasa. Daun talas yang belum diolah harus disimpan di dalam karung atau kardus untuk menjaga kondisinya tetap optimal dan tidak busuk.

Pulau Nias tergolong salah satu pulau yang masih kental adat istiadat dan budanyanya. Nah, olahan rendang atau Lehedalö Nifange ini tergolong sebagai makanan tradisional. Tak hanya dinikmati sebagai makanan rumah, Lehedalö Nifange juga ditemukan pada acara-acara adat seperti pesta pernikahan, syukuran, sunatan dan acara lainnya.

Lehedalö Nifange biasanya dinikmati bersama dengan nasi atau sagu. Meski Lehedalö Nifange menggunakan daun talas sebagai bahan utamanya, rasa Lehedalö Nifange juga tak kalah enak jika dibandingkan dengan rendang daging pada umumnya. Lehedalö Nifange berwarna hijau kecoklatan, sehingga tampak seperti rendang pada umumnya. Teksturnya yang lembut juga mampu menggugah selera untuk dinikmati.

Sinonggi khas Sulawesi Tenggara, Makanan Pokok Suku Tolaki

Proses Pembuatan Lehedalö Nifange

Untuk proses pengolahannya juga terbilang mudah seperti halnya membuat rendang biasa. Awalnya Bagian tengah daun talas di buang, lalu di gulung. Kemudian di cuci. Untuk bumbunya yaitu cabe merah, cabe rawit, bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas yang digiling menjadi bumbu halus.

Lalu, dimasak bersama santan dan kelapa yang sudah disangrai. Diberi tambahan garam dan penyedap rasa untuk membuat Lehedalö Nifange semakin enak. Ketika sudah matang, dimasukkan asam kandis, dan dapat disajikan dengan dua cara, yaitu berkuah atau kering.

Layaknya rendang pada umumnya, Lehedalö Nifange dapat dikonsumsi hingga 2 sampai 3 hari sejak awal pembuatannya. Jangan lupa untuk menikmati Lehedalö Nifange bersama nasi panas agar menambah kelezatannya.

Ketika berkunjung ke Pulau Nias, Lehedalö Nifange menjadi salah satu menu yang wajib kamu coba. Lehedalö Nifange ini banyak ditemukan di restoran dan rumah makan di sekitar Pulau Nias.

Roti Tenong, Roti Goreng Khas Padang Panjang

Ketika kamu mencobanya, dijamin bakal ketagihan dan membuat rasa memorable dikepala karena rasanya yang tak biasa. Untuk harganya cukup terjangkau. Kamu bisa mendapatkan seporsi Lehedalö Nifange dengan harga yang cukup terjangkau.

Lehedalö Nifange ini menjadi salah satu sajian yang harus kamu coba. Dan tak lupa pula, beragam menu kuliner dari pulau Nias yang tentunya menggugah selera.

Selamat mencoba, ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

W
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini