Potret Rumah Ki Hajar Dewantara yang Diabadikan Jadi Museum

Potret Rumah Ki Hajar Dewantara yang Diabadikan Jadi Museum
info gambar utama

Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara terkenal sebagai bapak pendidikan nasional. Pria kelahiran Pakualaman, Yogyakarta 2 Mei ini pun dikenal sebagai pencetus Taman Siswa.

Dinukil dari Kompas, selain mewariskan perguruan Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara juga dilestarikan dalam bangunan Museum Dewantara Kirti Griya. Museum ini dahulunya adalah rumah tinggal dari Ki Hajar Dewantara.

Museum 1.000 Moko: Kisah Tersimpan Tentang Leluhur Masyarakat Alor

Rumah yang terletak di dalam kompleks Perguruan Taman Siswa di Provinsi DI Yogyakarta ini berisikan hasil kerja dari Ki Hajar Dewantara. Rumah ini didirikan pada tahun 1915, tetapi baru ditempati bangunannya pada tahun 1934.

Ki Hajar ketika itu membeli tanah beserta bangunannya dari penguasa perkebunan Belanda yang bernama Mas Ajeng Ramsinah seharga 3.000 gulden. Uang tersebut berasal dari royalti dan penjualan bukunya.

Jadi museum

Pada tanggal 18 Agustus 1951, pembelian rumah tersebut dihibahkan kepada Yayasan Persatuan Taman Siswa. Ki Nayono kemudian menerima surat pribadi dari Nyi Hajar Dewantara yang berisikan permintaan agar rumah itu dijadikan museum.

Pada 30 Oktober 1983 akhirnya museum ini dibuka dan diresmikan oleh Nyi Hajar Dewantara tepat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 1970. Dan menyimpan banyak peninggalan perjuangan Ki Hajar Dewantara.

Mengunjungi 5 Museum di Universitas di Indonesia, Adakah Kampusmu?

Di dalam museum tersebut terdapat berbagai koleksi kumpulan surat sebanyak 879 pucuk, foto, dan pustaka dari berbagai macam tulisan dan bahasa. Tak hanya itu, museum ini pun menyimpan benda-benda yang digunakan Ki Hajar Dewantara.

Saat ini Museum Dewantara Kirti Griya merupakan salah satu situs cagar budaya nasional yang ditetapkan melalui SK Menteri Nomor 243/M/2015. Museum ini pun sangat menarik bila ingin dikunjungi.

Bentuk bangunan

Rumah kediaman Ki Hajar Dewantara ini berdiri di atas pekarangan seluas 2.720 meter persegi. Bangunan tersebut menghadap ke arah barat atau ke Jalan Taman Siswa dan terdiri dari dua bagian.

Bagian utama merupakan sebuah gedung dengan denah berbentuk persegi panjang. Kemudian bangunan kedua yang berbentuk memanjang ke belakang. Secara keseluruhan rumah Ki Hajar Dewantara ini memiliki sembilan buah ruangan.

Secara arsitektur, museum ini memiliki ciri perpaduan gaya indis dan arsitektur lokal yakni Jawa. Ciri tersebut bisa dilihat dari bentuk atap limasan sementara penopang bangunannya berupa kuda-kuda kayu yang menyokong reng usuk dari bahan kayu jati.

Museum Gatot Subroto Ungaran, Mengenang Perjuangan Sang Jenderal

Selain bangunan utama, ada juga pendopo yang dibangun dengan denah persegi panjang. Sama halnya dengan pendopo pada umumnya, bangunan ini terdiri dari empat tiang utama atau soko guru dengan tinggi masing-masing 6,25 meter.

Selain itu terdapat 12 tiang pendukung dengan tinggi 3,75 meter tanpa dinding. Ada juga bangunan kuncungan di sebelah barat. Di sebelah utara dan selatan terdapat bangunan tambahan berupa tratag serta gombak yang berfungsi menyimpan gamelan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini