Arti dan Fungsi 3 Huruf Singkatan dalam Kode Bandara, Sudah Tahu?

Arti dan Fungsi 3 Huruf Singkatan dalam Kode Bandara, Sudah Tahu?
info gambar utama

Penumpang pesawat pasti sudah tak asing dengan kode bandara yang disingkat menjadi tiga huruf. Kode yang bisa ditemukan di boarding pass pesawat ini mewakili bandara keberangkatan dan bandara tujuan.

Misalnya, pada Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang disingkat CGK. Bandara I Gusti Ngurah Rai disingkat menjadi DPS, serta Bandara Juanda di Surabaya disingkat menjadi SUB. Tidak dibuat sembarangan, kode ini ternyata memiliki arti dan alasan tersendiri.

Arti kode bandara

Boarding pass
info gambar

Mengutip akun Instagram resmi Angkasa Pura I @ap_airports, pengkodean bandara merupakan standar yang diberikan oleh International Air Transport Association (IATA) untuk memudahkan penyebutan, identifikasi maskapai penerbagangan, tujuan, dan dokumen lalu lintasnya.

“Pengkodean bandara disebut Three Letter Code, merupakan singkatan yang terdiri dari tiga huruf yang mewakili nama Kota atau Bandara bisa berupa singkatan kota tersebut atau mendekati nama kota,” tulis AP I.

Menariknya, Three Letter Code tersebut sudah dipastikan tidak akan sama dengan bandara satu dengan lainnya.

Menapaki Perjalanan Polonia: Bandara Warisan Orang Polandia di Medan

Sejarah pengkodean bandara

Kode bandara pertama kali digunakan sekitar tahun 1930-an. Sebelum disingkat dengan tiga huruf, kode-kode bandara itu dibuat dengan empat huruf. Huruf pertama menggambarkan negara, dan tiga huruf lainnya menandai bandara tertentu.

Bersumber dari phinemo.com, kode tersebut dicetuskan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), sebuah cabang Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menjamin peraturan penerbangan di berbagai negara dan benua.

Pemberian kode ini umumnya digunakan oleh kontrol lalu lintas udara dan oleh maskapai penerbangan dalam menyusun rencana penerbangan mereka. Biasanya, perusahaan penerbangan memilih kode dua huruf mereka sendiri.

Hingga pada akhir 1940, ada terlalu banyak bandara sehingga sistem dialihkan ke kode tiga huruf seperti yang dikenal dengan Three Letter Code sekarang. Langkah standardisasi kode bandara ini juga bermaksud untuk menghindari kebingungan dalam penyebutan.

Selain itu, Kepala Komunikasi Korporat IATA untuk Amerika Perry Flint juga menuturkan, kode bandara penting untuk kelancaran ratusan aplikasi elektronik yang telah dibangun di sekitar pengkodean ini guna keperluan lalu lintas penumpang dan kargo.

Butuh Banyak Investor, Pemerintah Bakal Bangun Bandara VIP di IKN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini