Jinny's Kitchen, Ketika Acara TV Menjadi Alat Gastrodiplomasi yang Efektif

Jinny's Kitchen, Ketika Acara TV Menjadi Alat Gastrodiplomasi yang Efektif
info gambar utama

Seiring dinamika hubungan internasional, kini diplomasi juga telah mengalami perkembangan mulai dari aktor, peran, tujuan, hingga “alat” yang digunakan. Negara bukan lagi satu-satunya aktor, melainkan aktor-aktor non negara juga memegang peran dan dampak yang tidak kalah signifikan dalam proses serta pencapaian tujuan diplomasi itu sendiri. Keterlibatan aktor-aktor non negara membuat diplomasi memiliki berbagai tipe dengan fokusnya masing-masing.

Salah satu tipe diplomasi yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan adalah gastrodiplomasi. Gastrodiplomasi merupakan jenis diplomasi budaya yang menggunakan kebudayaan kuliner sebagai daya tarik dan medium untuk diplomasi.

Pemanfaatan makanan sebagai alat untuk meningkatkan national brand awareness. Dengan mengidentifikasi aktor, tujuan, instrumen, dan kepentingan nasional. Gastrodiplomasi berusaha mengintegrasikan baik diplomasi publik maupun diplomasi budaya. Gastrodiplomasi menunjukkan pergeseran diplomasi yang berorientasi pemerintah ke diplomasi yang lebih berorientasi publik.

Baca juga: Bukan Hollywood, Laos Memiliki Acara Nonton Film Paling Menarik di Dunia!

Korea Selatan menjadi salah satu diantara banyak negara yang menggunakan gastrodiplomasi. Melihat ke belakang, upaya Korea Selatan ini telah dikenal sebagai Diplomasi Kimchi atau Global Hansik, yakni sebuah kampanye yang diluncurkan pada tahun 2008 untuk menjalankan sebuah program gastrodiplomasi yang disebut KoreanCuisine to The World (Kuliner Korea untuk Dunia), dengan tujuan memperkenalkan dan mempromosikan Korea Selatan kepada masyarakat internasional melalui budaya dan kuliner.

Gastrodiplomasi oleh Korea Selatan secara aktif menggunakan media massa termasuk melalui program-program yang ditayangkan di Televisi (TV) yang juga dapat diakses melalui berbagai platform lain dengan mudah dan cepat bahkan oleh masyarakat internasional. Hal ini tidak terlepas dari adanya Korean Wave yang telah memberikan dampak positif pada industri hiburan dan kebudayaan Korea Selatan.

Korea Selatan memperoleh respon positif dari masyarakat internasional melalui K-Pop dan K-Drama serta acara TV Korea Selatan lainnya termasuk Reality Show yang tidak kalah populer dan memiliki penggemar hingga ke mancanegara.

Reality show Korea Selatan memiliki tema yang beragam yang dikemas dengan konsep yang menarik dan terlihat penuh totalitas. Reality show dengan tema memperkenalkan budaya dan makanan Korea Selatan menjadi salah satu tayangan dengan penggemar atau penonton yang banyak. Hal inilah yang kemudian menjadi peluang baru bagi diplomasi Korea selatan untuk mempromosikan dan meningkatkan citranya di pasar internasional.

Dalam hal ini, Jinny’s Kitchen, sebuah reality show yang sudah menamatkan episodenya ini dikenal dengan konsep yang fokus pada tema memperkenalkan budaya dan makanan Korea Selatan khususnya Korean street food di kalangan warga dunia.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Menjadi Tuan Rumah Berbagai Acara Olahraga Internasional

Hal ini sejalan dengan misi pemerintah Korea Selatan yakni Korea Cuisine to The World (Kuliner Korea untuk Dunia). Seiring dengan popularitasnya, nampaknya acara ini tidak lagi sekadar menjadi tontonan atau hiburan namun telah berkembang menjadi sebuah alat gastrodiplomasi.

Tidak hanya konsep, pengambilan lokasi juga menjadi faktor pendukung, yakni di Bacalar, sebuah kota kecil di Meksiko yang sudah terkenal sebagai tujuan destinasi warga dunia. Bacalar menjadi lokasi yang strategis untuk memperkenalkan makanan dan budaya Korea Selatan baik kepada masyarakat lokal di sana maupun warga internasional yang sedang berkunjung ke Bacalar.

Jinny’s Kitchen juga telah menunjukkan kekuatannya sebagai acara TV yang mampu bertahan dalam situasi pandemi COVID-19 melalui penyesuaian konsep, tetapi tujuan acara tetap sama.

Acara TV garapan Produser ternama Korea Selatan, Na Young Seok, atau dikenal PD Na ini memperlihatkan bagaimana sinergitas para pelaku industri hiburan Korea Selatan baik di depan maupun belakang layar. Keterlibatan aktor dan aktris menjadi magnet tersendiri bagi penonton Jinny’s Kitchen dan semakin membuat acara ini semakin populer di kalangan masyarakat internasional.

Para selebriti dalam Jinny’s Kitchen telah menjadi pemeran drama dan film yang terkenal di seluruh dunia. Empat pemeran sebelumnya yakni Lee Seo Jin, Park Seo Joon, Jung Yu Mi, dan Choi Woo Shik sudah pernah terlibat dalam acara TV Youn's Stay (season sebelumya). Selain itu, di season 4 ini juga bergabung sebagai anggota baru, yakni Kim Tae Hyung atau lebih dikenal V yang merupakan anggota boy group K-pop populer BTS.

Sinergitas pelaku industri hiburan Korea Selatan ini menunjukkan kolaborasi yang memanfaatkan popularitas global para selebriti untuk membantu dalam pengenalan brand dan secara tidak langsung mendorong kampanye Global Hansik pemerintah Korea Selatan.

Melalui acara Jinny’s Kitchen, para pengunjung restoran mendapatkan pengalaman bersantap yang kemudian menumbuhkan asosiasi positif dengan masakan dan budaya Korea Selatan sehingga mendorong keinginan mereka untuk mengunjungi dan mencoba makanan Korea Selatan secara langsung. Hal ini akan berdampak pada pergerakan pariwisata internasional dan ekonomi domestik Korea Selatan.

Interaksi yang terjadi baik secara sengaja maupun tidak sengaja dapat meningkatkan tingkat empati dan tingkat pemahaman antar aktor yang berinteraksi. Lebih jauh, pengambilan lokasi di luar Korea Selatan juga dapat meningkatkan dampak positif bagi kelangsungan hubungan antar negara, seperti menjadi wadah untuk mempromosikan kerja sama bilateral atau multilateral khususnya bagi negara yang terlibat.

Pada akhirnya, menggunakan media sosial dan acara TV sebagai alat gastrodiplomasi terbukti menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan masakan Korea Selatan di luar negeri karena menciptakan minat melalui budaya dan gelombang Hallyu. Makanan Korea menjadi salah satu produk tradisional Korea yang saat ini semakin populer seiring dengan fenomena Hallyu.

Baca juga: 7 Skill yang Diperlukan saat Jadi Staf Acara di Kampus

Berdasarkan survei Statista (2023) mengenai “High popularity of South Korean cuisine worldwide from 2017 to 2022”, di tahun 2022 meningkat, di mana sekitar 49% responden menjawab bahwa makanan Korea sangat populer di negara mereka. Angka tersebut menunjukkan bahwa makanan Korea semakin menunjukkan popularitasnya. Hal ini juga terlihat dari semakin banyak ditemui restoran di negara lain yang menawarkan makanan-makanan Korea.

Menggabungkan budaya kuliner dengan TV, Korea Selatan telah mampu membuat dirinya menjadi salah satu negara dengan identitas kompetitif yang kuat. Acara TV Korea Selatan ini telah meningkatkan pengakuan pemirsa internasional terhadap makanan dan budaya tradisional Korea serta meningkatkan persepsi tentang citra nasional Korea Selatan. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain termasuk Indonesia yang dikenal dengan keanekaragaman masakan dan budayanya untuk lebih aktif melakukan gastrodiplomasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini