Teknologi QRIS: Pengalaman Menarik Pedagang Menerapkan Sistem Pembayaran Digital

Teknologi QRIS: Pengalaman Menarik Pedagang Menerapkan Sistem Pembayaran Digital
info gambar utama

Cendy tengah sibuk mengangkat ayam tepung di penggorengan dengan saringan. Ia sudah bertahun-tahun menjalani profesi sebagai pedagang ayam tepung atau biasa dipanggil orang-orang dengan Fried Chicken di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun, ada yang berbeda dari gerobak yang Cendy miliki.

Tepat di samping gerobaknya, tertempel sebuah kertas berisi barcode atau atau quick respon code (QR Code) yang bisa dipindai dengan aplikasi teknologi finansial pembayaran digital. Meski terdengar asing, Cendy tak ingin ketinggalan zaman soal teknologi pembayaran ini.

"Sudah hampir tiga bulan saya pakai kode QR. Jadi kalau mau beli dagangan saya ya bisa bayar non tunai gitu tinggal scan," kata Cendy saat diwawancarai.

Lelaki berusia 26 tahun ini telah menjadi mitra penjualan dari PT Indomarco Prismatama, atau lebih dikenal dengan Indomaret. Dirinya mengaku bahwa sejak mulainya dia diajak untuk menjadi mitra, dirinya pun diajak untuk ikut menerapkan sistem pembayaran QR Indonesia Standard (QRIS).

Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS adalah standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia. QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sejak Agustus 2019.

Tak Perlu Rekening, Transfer-Setor Tunai Bisa Pakai QRIS Mulai Agustus 2023

Secara garis besar, cara kerja QRIS sebagai media pembayaran adalah dengan menerapkan penggunaan scan atau kode QR. Itu sebabnya para merchant yang menerima pembayaran melalui QRIS harus menyediakan kode QR yang dapat dipindai oleh pelanggan.

Merchant yang menggunakan QRIS sebagai media pembayaran tidak akan menerima seluruh dana yang didapatkannya. Dana tersebut akan terpotong terlebih dahulu berdasarkan MDR (Merchant Discount Rate). MDR adalah dana yang dikenakan penyelenggara teknologi QRIS, yaitu PT Telkom. MDR tersebut telah divalidasi sesuai standar yang ditetapkan Bank Indonesia.

Dikutip dari website resmi QRIS, uang dari QRIS akan masuk ke rekening merchant paling cepat dua hari kerja dan selambat-lambatnya lima hari kerja setelah settlement dilakukan. Proses settlement hanya dilakukan pada hari kerja dan di luar hari libur nasional. Proses ini dilanjutkan pada hari berikutnya setelah libur.

Cendy mengaku bahwa dirinya kesulitan dengan kebijakan tersebut, bahkan dirinya kebingungan ketika mengetahui tidak akan menerima uang hasil penjualannya dengan tunai karena dibayar secara digital. Hal tersebut menjadi kendala karena Cendy harus memutar uangnya setiap hari untuk modal berdagang. Namun, lambat laun dirinya mengiyakan kebijakan tersebut karena melihat ada peluang untuk menambah pendapatan.

"Ternyata setelah dilakuin cukup gampang, yang penting ada handphone. Akhirnya saya tertarik untuk mencoba. Alhamdulillah pendapatan nambah," ujarnya.

Semula, dalam sehari Cendy dapat mengantongi maksimal 400 ribu pendapatan kotor dari berdagang ayam goreng tepung sejak sore hingga tengah malam. Setelah menggunakan QRIS, ia bisa mengantongi 500-600 ribu sehari.

Pendapatan bisa naik karena calon pembeli yang tak membawa uang cash, bisa membeli dengan teknologi finansial Pembayaran digital. Dipasangnya QRIS di gerobak milik Cendy juga menarik perhatian para calon pembeli yang melihatnya dan tertarik mencobanya.

Sebelum memakai QRIS, Cendy mengatakan tak sedikit pembeli yang batal membeli lantaran Cendy tak punya uang kembalian. Mereka yang dapat menggunakan pembayaran secara digital bisa menggunakannya ketika Cendy tak punya uang cash. Cendy mengatakan, QRIS bisa melayani seluruh tekfin pembayaran seperti DANA, LinkAja, OVO, dan Gopay.

Menurutnya, belum ada kendala berarti ketika menerapkan QRIS. Hanya saja, perlu sinyal internet yang stabil dan ia harus rajin-rajin mengecek ponsel untuk mengetahui uang dari pembeli benar-benar masuk.

QRIS Merambah Singapura, Urusan Bayar-membayar di Negara Tetangga Bakal Lebih Mudah

Namun, Cendy meyakini lambat laun akan semakin banyak pedagang kaki lima yang menggunakan QRIS. Keyakinan itu ia ungkapkan melihat kemajuan teknologi saat in yang makin berkembang luas. Meski hanya pedagang ayam goreng tepung, dirinya tak ingin ketinggalan menjadi saksi dari kemajuan teknologi pembayaran secara digital.

“Saya yakin bahwa QRIS akan terus berkembang dan berperan penting dalam transformasi dunia keuangan dan transaksi di masa depan,” tambahnya.

Pengalaman dari seorang pedagang ayam goreng tepung dalam menggunakan QRIS menghadirkan tantangan yang menarik dan mengubah cara dirinya dalam bertransaksi. Cendy menyadari betapa cepatnya teknologi ini mengambil alih metode pembayaran tradisional dan membawa kita ke era pembayaran digital yang lebih efisien dan praktis.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini