Kedubes Belanda Hadirkan Teater Pantomim "Bambi Zero" Keliling Tiga Kota di Indonesia

Kedubes Belanda Hadirkan Teater Pantomim "Bambi Zero" Keliling Tiga Kota di Indonesia
info gambar utama

Grup teater pantomim asal Belanda Bambie dikabarkan bakal menampilkan “Bambi Zero” di tiga kota di Indonesia selama Juli 2023. Pentas lakon ini menceritakan dua orang laki-laki mencari makna dari segala sesuatu dengan menarik diri ke dunianya yang absurd.

Dilansir dari Antara, Wakil Kepala Departemen Kebudayaan dan Komunikasi Kedutaan Besar Belanda di Jakarta Jaef de Boer menjelaskan Bambie akan menghadirkan teater yang dibuat khusus untuk orang dewasa dengan cara yang intim, lucu dan terkadang aneh.

“Pertunjukan pantomim mereka memungkinkan kita untuk melihat kembali kehidupan kita, yang penuh dengan tampilan yang indah, pertengakaran slapstick dan perasaan yang kita kenal lewat sebuah pertunjukan visual yang memikat,” katanya.

Relevan untuk orang Indonesia

Meski berasal dari Belanda, “Bambie Zero” mengangkat topik-topik yang bersifat universal dan relevan untuk orang Indonesia. Jaef de Boer mengatakan pertunjukan pantomim itu akan menunjukkan alasan mengapa kehidupan jangan dianggap terlalu serius.

Bambie Zero adalah dagelan slapstick dan filosofis tentang kesedihan dan keindahan dari kegagalan. Dalam pertunjukan tersebut, dua orang laki-laki mencari makna dari segala sesuatu, di mana mereka menarik diri ke dunia mereka yang absurd untuk melakukan penelitian bermakna, tetapi justru menghalangi penelitian itu sendiri.

Pertunjukan pantomim asal Belanda itu diketahui terinspirasi dari novel berjudul Bouvard & Pécuchet (1881) karya Flaubert, lagu Ne me quitte pas (1959) karya penyanyi Belgia Jacques Brel, dan lukisan hitam karya Malevich.

Memaknai Arti Diam Lewat Komunitas Pantomim Indonesia

Berkarya lebih dari 25 tahun

Seperti dilansir dari Antara, Kedubes Belanda menyatakan bahwa selama lebih dari 25 tahun, Bambie telah memproduksi pertunjukan teater visual yang jenaka dan memikant, di mana mereka menjadikan tubuh sebagai cermin dari jiwa manusia.

Pertunjukan Bambie telah mengawali aksinya di Erasmus Huis Jakarta pada 8 Juli kemarin, kemudian juga akan hadir di Pendhapa Art Space Yogyakarta pada 12 Juli. Pertunjukan terakhir ditutup cukup jauh dengan pentas di Universitas Negeri Makasar pada 18 Juli mendatang.

“Kami sangat menantikan untuk bertemu dengan audiens kami di Indonesia. Kami berharap pentonton dapat tersentuh oleh bahasa teater yang absurd dan universal yang kami bawakan. Tentu saja, kami juga berharap dapat menginspirasi dan terinspirasi,” kata Jochem Stavenuiter dan Paul van der Laan, aktor dan pendiri Bambie.

Si Kembar "Pantomim" dari Tanah Bumbu Ini Wakili Indonesia di Event Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini