Pandemic Fund Cair, 37 Negara Penghasilan Rendah Diguyur Rp5,08 Triliun

Pandemic Fund Cair, 37 Negara Penghasilan Rendah Diguyur Rp5,08 Triliun
info gambar utama

Dewan Pegurus The Pandemic Fund telah menyetujui hibah putaran pertama yang dialokasikan untuk 19 proyek di 37 negara. Pendanaan tersebut diberikan guna meningkatkan ketahanan terhadap pandemi di masa depan.

Bank Dunia merilis, total hibah yang akan dikucurkan pada tahap satu ini bernilai 338 juta dolar AS atau setara Rp5,08 triliun (kurs Rp15.056). Sekitar 30 persen dari angka tersebut akan dialokasikan untuk proyek di Afrika sub-sahara. Sementara 75 persen sisanya diperuntukkan bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Pandemic Fund atau Dana Pandemi didirikan oleh Bank Dunia pada September 2022, tapi diluncurkan secara resmi pada November di bawah Presidensi G20 Indonesia di Bali. Dana ini murni didedikasikan untuk membantu negara kelas menengah ke bawah agar lebih siap menghadapi pandemi di masa depan.

Pada awal pembentukannya, Dewan Pengurus berhasil mengumpulkan modal sebesar 2 miliar dolar AS dari 25 kontributor pemerintah dan filantropi. Bulan Mei lalu, panitia menutup pendaftaran proposal proyek. Jumlah akhir aplikasi yang diterima sebanyak 179 dari 133 negara.

Naik Kelas! RI Kembali Masuk Negara Penghasilan Menengah Atas

Melalui insentif tersebut, pemilik proyek didukung untuk memperkuat pengawasan penyakit, peringatan dini, sistem laboratorium, tenaga kesehatan, serta meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

“Kami sangat senang bahwa Pandemic Fund dapat bergerak maju begitu cepat untuk mengalokasikan dana ke proyek-proyek yang mewakili keseimbangan yang baik di seluruh wilayah geografis, kelompok pendapatan negara, dan Entitas Pelaksana yang berpartisipasi,” kata Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan Indonesia yang menjabat Wakil Ketua Dewan Pandemic Fund.

Banyak proyek melibatkan kerja sama antarnegara, badan-badan PBB, Bank Pembangunan Multilaterasi, kolaborasi lintas batas dan regional. Lalu, penggabungan kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem, serta pertimbangan gender dan kesetaraan. Dewan Pengurus akan meluncurkan pendanaan putaran kedua pada akhir 2023.

"Dana Pandemi akan dapat mengkatalisasi sumber daya tambahan yang signifikan, mendorong koordinasi, dan mendukung proyek multi-negara yang memupuk kolaborasi regional. Di masa depan, kami sangat senang melihat hasil dan dampak dari pendanaan kami,” kata Priya Basu, Kepala Eksekutif Sekretariat Pandemic Fund dalam siaran pers Bank Dunia, Kamis (20/7/2023).

Singapura Geser Jepang Jadi Pemilik Paspor Terkuat di Dunia, RI Nomor Berapa?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini