Menjaga Kobaran Semangat Muda Belia dalam Peringatan Hari Anak Nasional

Menjaga Kobaran Semangat Muda Belia dalam Peringatan Hari Anak Nasional
info gambar utama

Berkesempatan menghadirkan seorang anak dalam keluarga merupakan sebuah berkah yang tak ternilai. Pun, sama seperti berbagai hadiah yang ditawarkan, ada tanggung jawab sangat besar yang menyertainya. Eksistensi anak yang rapuh lagi lentur, selalu mengikuti arus kehidupan lingkungan sekitarnya.

Orang lain, bahkan orang tua sekali pun, memang tak boleh menuangkan apapun ke atas kanvas kehidupannya. Namun, ketersediaan alat gambar dan bahan pewarna di sekelilingnya tentu menjadi faktor terbesar atas hasil karya akhir dari kanvas kosong.

Untuk itu, setiap orang dewasa yang hadir di sekitarnya perlu menyeleksi alat dan bahan apa saja yang boleh digunakan untuk menghias kanvas tersebut beserta teknik apa yang harus dilakukan. Terkadang alat dan bahan sudah tercukupi tanpa mengikutsertakan proses pembuatan yang termasuk langkah krusial.

Dalam beberapa kasus, teknik yang benar dan sudah dilakukan dalam waktu lama akan mengalahkan alat dan bahan yang berkualitas. Akan tetapi, kombinasi antara alat, bahan, dan keahlian yang mencukupi dapat menyajikan karya seni yang spektakuler.

Mahasiswa KKN-PPM UGM Periode II Unit Temon Sub Unit Glagah memperingati Hari Anak Nasional dengan mengadakan lomba menggambar dan lomba cerdas cermat untuk murid-murid sekolah dasar. Rangkaian lomba ini diadakan pada hari Jum'at, 21 Juli 2023 yang bertempat di SD Negeri 3 Glagah.

Lomba menggambar mengambil tema "Ayo Siaga Tsunami" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terkait dengan bencana tsunami, sedangkan lomba cerdas cermat merupakan rangkaian dari acara Sosialisasi dan Simulasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang bertujuan untuk mengajak anak-anak dalam menjaga kesehatan dan pola hidup bersih.

Pengoptimalan Limbah Kopi Sebagai Pupuk Kompos Pada Masyarakat Pekon Sedampah Indah
Lomba mewarnai | Foto: Rasya Putri M
info gambar

Kegiatan menyambut Hari Anak Nasional ini dilaksanakan dua hari sebelum peringatan aslinya, yakni pada tanggal 23 Juli 2023. Dilansir dari tirto.id, penetapan tanggal perayaan Hari Anak Nasional ini ditentukan melalui Keputusan Presiden No. 44/1984 yang juga disesuaikan dengan pengesahan Undang-Undang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979. Mengacu pada Keputusan Presiden tersebut, sejatinya Hari Anak Nasional bukan merupakan hari libur. Namun karena bertepatan dengan akhir pekan, maka acara dilaksanakan beberapa hari sebelumnya.

Mengutip dari artikel Refleksi Hari Anak Nasional, Belajar Ramah kepada Anakoleh Chabib Mustofa yang dimuat dalam Jawa Pos (2009), penelitian tesis Kevin Lynch tentang Children's Perception of the Environment (1971-1975) menjabarkan kriteria ramah anak yang mampu memberikan anak ruang untuk berpartisipasi dalam menemukan dan mengembangkan dunianya.

Pada kegiatan lomba menggambar ini, anak-anak dibebaskan untuk berkreasi dalam pembuatan karya mereka sendiri. Lomba dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori A dan B, yang diikuti oleh 23 peserta. Kelompok A ditujukan untuk murid kelas 1-4 dengan gambar yang terbilang sederhana, sedangkan kelompok B ditujukan untuk murid kelas 5-6 dengan gambar yang lebih kompleks dan rumit.

Para peserta antusias menghias lembaran kertas bergambar dengan kreasi mereka sendiri. Alat warna yang digunakan kebanyakan berupa pastel dan pensil warna. Tenggat waktu diberikan selama dua setengah jam terhitung sejak lomba dimulai.

Lomba cerdas cermat | Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar
Mitos Malam Satu Suro dan Tradisi Awal Tahun Penanggalan Jawa

Menginjak waktu istirahat makan siang, lomba dihentikan sementara. Sesi lomba dilanjutkan untuk cerdas cermat bertema PHBS yang diikuti oleh 23 murid kelas 4-6. Soal-soal yang diberikan mencangkup materi tentang perilaku hidup sehat dan sains umum. Lomba dibagi menjadi tiga babak, yakni babak penyisihan, babak jawab lisan, dan babak perebutan. Babak pertama mampu menyisihkan dua dari total lima kelompok melalui tahap soal pilihan ganda dengan bobot satu poin.

Babak penyisihan | Foto: Dokumentasi pribadi
info gambar

Tiga kelompok yang lolos selanjutnya masuk babak jawab lisan. Pada babak ini, tiap tim akan diberikan lima soal yang harus dijawab secara lisan, apabila tidak terjawab maka kesempatan akan dilempar ke tim lain. Penentuan pemenang dilakukan pada babak perebutan, di mana satu pertanyaan akan dilempar pada tim yang paling cepat menjawab.

Poin terbesar ada di babak ini dengan mencangkup total 10 poin. Tim dengan nilai terbanyak meraih 23 poin, diikuti oleh 18,5 poin dan 13 poin.

Tumbuh besar di daerah rawan bencana memang bukan kenyataan yang menyenangkan. Meski demikian, perlu untuk tetap menyalakan semangat hidup terutama bagi mereka yang sedang mencicipi kehidupan awal dunianya.

Penyaluran materi melalui aktivitas yang seru dan menggembirakan, terlebih lagi dengan menyatukan ikatan pertemanan, menjadi salah satu cara mengedukasi anak-anak perihal kondisi lingkungan sekitarnya.

Perayaan Kuno yang Menyatu dalam Jejak Waktu: Kisah Tradisi Kenduri Suroan

Sumber:

  • Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional. Tersedia di https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/65353/keppres-no-44-tahun-1984 [Diakses tanggal 25 Juli 2023]
  • Mustofa, C., 2009, Refleksi Hari Anak Nasional, Belajar Ramah kepada Anak, Jawa Pos [Online] Tersedia di: https://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1017/1/Chabib%20Mustofa_Refleksi%20Hari%20Anak%20Nasional%2C%20Belajar%20Ramah%20Kepada%20Anak.pdf [Diakses tanggal 25 Juli 2023]
  • Nancy, Y., 2022, Sejarah Hari Anak Nasional & Alasan Diperingati Setiap 23 Juli, tirto.id [Online] Tersedia di: https://tirto.id/sejarah-hari-anak-nasional-alasan-diperingati-setiap-23-juli-eeSs [Diakses tanggal 25 Juli 2023]

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini