Festival Golo Koe menjadi salah satu festival yang patut dinantikan. Festival tersebut diselenggarakan di Labuan Bajo yang memang sudah mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata andalan, festival ini punya tujuan untuk makin mendongkrak pariwisata Labuan Bajo, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat.
Seperti yang Kawan ketahui, Labuan Bajo memiliki pesona alam yang mempesona. Kelurahan surgawi di Lombok tersebut punya beragam pantai eksotis yang cocok untuk bersantai dan healing sejenak dari padatnya rutinitas.
Nah, Festival Golo Koe sendiri ingin makin memeriahkan geliat pariwisata di daerah tersebut. Kabarnya festival ini akan kembali hadir pada pertengahan Agustus mendatang. Yuk!, simak ulasan lengkap dari festival ini!
Golo Koe Diambil dari Bahasa Manggarai
Festival Golo Koe yang akan diselenggarakan pada 10–15 Agustus besok akan menjadi Festival Golo Koe ke-dua yang hadir di tengah masyarakat dan wisatawan di Labuan Bajo. Nama Golo Koe sendiri merupakan saduran dari bahasa lokal Manggarai yang artinya gunung kecil atau bukit.
Golo Koe juga menjadi nama dari tempat kebaktian umat Katolik, yakni Gua Maria Golo Koe. Lokasi yang sama juga menjadi tempat dari festival Labuan Bajo tersebut, sehingga namanya menjadi Festival Golo Koe.
Festival Golo Koe Merupakan Festival Religi dan Kebudayaan
Tak hanya mengusung tema kebudayaan, festival ini juga merupakan festival berunsur keagamaan. Menurut Direktur Caritas Keuskupan Ruteng, Rm. Benediktus Gaguk, dikutip dari Karina.or.id, para pengunjung festival tak hanya menikmati suasana alam ataupun keberadaan komodo, namun juga dapat sekaligus menyembuhkan hati.
“Healingitu tidak semata diperoleh dari petualangan alam, tetapi lebih pada perjumpaan ilahi dalam momen-momen kepariwisataan yang dijalani.Inti pariwisata adalah perjalanan dan perjumpaan yang baik antara manusia, budaya maupun antara manusia dengan alam,” pungkas Sang Romo.
Dengan adanya Festival Golo Koe, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tampaknya tengah mencoba menambahkan unsur spiritual pada wisatanya yang selama ini dikenal akan pesona alam dan kebudayaannya saja. Tak hanya itu, Festival Golo Koe juga menjadi bukti tingginya toleransi antarumat beragama di Kabupaten Manggarai Barat. Wow, ternyata penyelenggaraan festival ini punya makna besar di baliknya, ya!
Baca juga: Seniman Papua dan NTT Curi Perhatian Warga Vanuatu di Festival Seni Budaya Melanesia
Festival Golo Koe Dukung Keberlangsungan UMKM Lokal
Pertama kali hadir pada bulan Agustus 2022, launching Festival Golo Koe kembali digelar pada 11 April lalu. Bupati beserta wakil bupati Manggarai Barat, pastor, serta segenap tokoh masyarakat turut menghadiri launching tersebut.
Dalam launching tersebut disebutkan bahwa penyelenggaraan Festival Golo Koe sebagai festival bernafas religi kultural harus didasarkan pada prinsip 3B, yaitu berpartisipasi, berbudaya, dan berkelanjutan.
Selain itu, festival ini juga akan menjadi titik balik bagi segenap UMKM lokal untuk mulai belajar memasarkan produknya dan tetap bertahan dalam persaingan pasar yang lebih besar.
Kelompok UMKM nantinya akan meramaikan festival dengan memamerkan produk usaha ekonomi kreatif yang mereka hasilkan. Selain itu, di Festival Golo Koe juga akan ada berbagai pentas seni khas nusantara. Puncak festival sendiri akan ditandai dengan prosesi Maria Asumta Nusantara dan selebrasi Ekaristi Agung.
Baca juga: Mengenal Keragaman Warga Labuan Bajo yang Jadi Magnet Wisatawan
Demikianlah ulasan mengenai festival religi dan kebudayaan di Labuan Bajo, yakni Festival Golo Koe. Apakah Kawan, tertarik datang?
Sumber referensi:
- https://www.detik.com/bali/nusra/d-6668316/festival-golo-koe-kembali-digelar-10-15-agustus-2023-di-labuan-bajo
- https://parekrafntt.id/bacaartikel?id_artikel=143
- https://karina.or.id/2022/09/08/golo-koe-bukan-sekedar-festival/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
