Tim KKN-PPM UGM Melakukan Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tim KKN-PPM UGM Melakukan Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
info gambar utama

Sabtu (29/7) – Tim KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak-anak di Desa Kemloko, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun dalam menjaga kesehatan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) menjadi aspek penting dalam mewujudkan generasi yang sehat dan tangguh. PHBS dan CTPS adalah praktik sederhana, tetapi sangat efektif dalam mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan tubuh. Anak-anak, sebagai kelompok rentan terhadap infeksi, perlu didukung dalam memahami betapa pentingnya perilaku hidup bersih dan mencuci tangan dengan sabun.

Di berbagai wilayah di Indonesia, upaya edukasi tentang PHBS dan pentingnya mencuci tangan dengan sabun telah dijalankan secara aktif. Melalui berbagai program dan kampanye, anak-anak diajak untuk lebih memahami dan mengamalkan perilaku hidup sehat sejak usia dini.

Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak? Fisika dan Keselamatan Jadi Alasannya!

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan langkah penting untuk mencegah penyakit menular dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Dalam lingkup ini, cuci tangan dengan sabun menjadi hal yang sangat fundamental. Mengutip dari World Health Organization (WHO), mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko penyakit diare hingga 40%.

Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun
info gambar

Salah satu upaya penting dalam menciptakan generasi sehat adalah dengan memberikan edukasi kepada anak-anak. Anak-anak merupakan agen perubahan yang potensial, dan mengajarkan PHBS serta cuci tangan pakai sabun sejak dini akan membentuk pola pikir dan kebiasaan yang baik dalam jangka panjang.

Melalui program kerja yang diadakan oleh Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada, mahasiswa menjelaskan kepada anak-anak tentang bagaimana kuman dan penyakit dapat menyebar melalui tangan yang kotor. Mereka juga menunjukkan cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun, mengajarkan anak-anak untuk menyanyikan lagu selama mencuci tangan agar lebih mengasyikkan.

RI Dorong Pembentukan Hub Riset ASEAN sebagai Pusat Keilmuan Dunia

Menurut Nizar Rifqianto, mahasiswa asal Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK UGM), metode ini bertujuan untuk membuat anak-anak lebih antusias dan tertarik dalam menjalankan perilaku cuci tangan.

Para mahasiswa juga memberikan contoh tentang berbagai situasi di mana cuci tangan harus dilakukan, seperti sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain di luar. Edukasi ini juga disertai dengan penerapan langsung dalam bentuk latihan cuci tangan, di mana setiap anak diajak untuk mencuci tangan mereka sendiri.

Hasilnya sangat menggembirakan, anak-anak dengan antusias mengikuti instruksi dan bersemangat untuk menjalankan cuci tangan dengan benar. Beberapa anak bahkan berkompetisi dalam mencuci tangan dengan baik dan bersih. Selain itu, mahasiswa juga memberikan hadiah kecil sebagai apresiasi atas partisipasi aktif anak-anak dalam kegiatan tersebut.

Salah satu anggota tim KKN-PPM UGM, Salsabila Hamada, menyatakan, "Kami sangat senang melihat antusiasme anak-anak dalam belajar perilaku hidup sehat. Semoga apa yang kami ajarkan dapat menjadi bekal bagi mereka untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan di sekitarnya."

Selain kegiatan edukasi, tim KKN-PPM UGM juga membantu membersihkan lingkungan sekitar, seperti membantu masyarakat dalam kegiatan gotong royong membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar. Mereka juga mengajak warga desa untuk membentuk kelompok kebersihan yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan setempat secara berkelanjutan.

Upaya edukasi tentang PHBS dan cuci tangan pakai sabun bagi anak-anak ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Dengan kesadaran dan pemahaman yang baik sejak dini, anak-anak diharapkan akan tumbuh menjadi individu yang tangguh dan mampu menjaga kesehatan diri dan lingkungan di sekitarnya. Semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan dapat bersinergi dalam upaya menciptakan lingkungan yang mendukung implementasi PHBS dan mencuci tangan pakai sabun sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.

Kegiatan edukasi ini menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda sebagai harapan masa depan bangsa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini