KKN Tim II Undip Selenggarakan Program UMKM Terpadu di Desa Bandung

KKN Tim II Undip Selenggarakan Program UMKM Terpadu di Desa Bandung
info gambar utama

BOYOLALI - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, telah sukses menyelenggarakan Program UMKM Terpadu pada hari Sabtu (29/7) lalu. Program ini bertujuan untuk berdayakan masyarakat dan mengembangkan keterampilan serta kesadaran para pelaku usaha mandiri di wilayah tersebut.

Program UMKM Terpadu yang dilakukan di Balai Desa Bandung ini terbagi atas empat sesi dengan topik yang beragam dan relevan untuk para pelaku usaha UMKM di wilayah tersebut. Pada sesi pertama, mahasiswa KKN membahas tentang cara membuat pendirian usaha secara legal, sehingga para pelaku usaha dapat memahami dan memenuhi persyaratan perizinan usaha dengan lebih baik.

Sesi kedua berfokus membahas tentang strategi pemasaran modern untuk dapat membantu para pelaku usaha meningkatkan daya saing produk-produk lokal. Mereka juga menghadirkan informasi tentang penerapan teknologi digital dalam mengembangkan usaha dan peluang-peluang yang dapat diakses melalui platform digital.

Ide Lomba 17 Agustus Lucu, Unik dan Kreatif, buat Anak sampai Orang Tua

Kemudian pada sesi ketiga, pemaparan dilanjutkan dengan pembahas terkait strategi optimalisasi model promosi online atau digital seperti dengan menambahkan lokasi usaha pada Google Maps. Diharapkan pelatihan tersebut dapat meningkatkan potensi jangkauan pelanggan UMKM masyarakat Desa Bandung.

Selanjutnya, pada sesi keempat sekaligus menjadi penutup pemaparan, berfokus memberikan penjelasan tentang pengelolaan keuangan menggunakan metode digital melalui aplikasi Buku Warung. Sebagian besar masyarakat Desa Bandung sebelumnya masih mengelola keuangan dengan cara lama yang rentan kesalahan dan tinggi resiko kehilangan data.

Maka dari itu, diharapkan melalui penjelasan pada tema ini para pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi pada aplikasi Buku Warung untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan usaha mereka supaya lebih efisien dan keamanan data keuangan semakin maksimal.

Sebelum menyelenggarakan Program UMKM Terpadu, Tim KKN II Undip melakukan observasi menyeluruh terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Bandung. Observasi ini mengungkapkan bahwa selain sebagai petani, sebagian besar masyarakat juga berperan sebagai pelaku usaha mandiri dengan beragam komoditas produk. Misalnya saja makanan keripik siap saji, getuk lindri, jajanan tradisional, kerupuk bawang, gula jawa aren, usaha ternak kambing, hingga makanan khas Boyolali yaitu lempok.

Tim KKN II Undip menemukan bahwa terdapat potensi yang besar untuk mengembangkan usaha lokal di Desa Bandung. Namun, beberapa tantangan seperti metode promosi dan pemasaran yang perlu ditingkatkan serta pengelolaan keuangan yang masih menggunakan pendekatan konvensional perlu diatasi. Oleh karena itu, Program UMKM Terpadu menjadi fokus utama dalam membantu meningkatkan kemampuan dan kesadaran para pelaku usaha mandiri di wilayah tersebut.

Adapun tema Program UMKM Terpadu ini juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dengan pemberdayaan UMKM di era digital. Program ini memberikan dorongan yang positif untuk memajukan usaha lokal dan meningkatkan daya saing produk-produk Desa Bandung.

Dengan begitu, diharapkan Program UMKM Terpadu akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengembangan UMKM serta pertumbuhan ekonomi di wilayah Desa Bandung. Kolaborasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat ini menunjukkan betapa pentingnya peran mahasiswa dalam memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal.

Cegah Longsor, Mahasiswa KKN Tanami Rumput Vetiver di Area Rawan Longsor

Antusiasme masyarakat pelaku usaha di Desa Bandung terlihat jelas selama pelaksanaan Program UMKM Terpadu. Dalam sambutannya, Sarjono, Kepala Dusun Desa Bandung Kulon, menyebutkan bahwa topik ini sangat diperlukan terutama bagi pelaku usaha di Desa Bandung.

Adanya program UMKM terpadu ini baru pertama kali diadakan di Desa Bandung, harapannya semoga materi yang disampaikan dalam program ini dapat semakin mendukung kesuksesan pelaku usaha di Desa Bandung dan ilmu yang disampaikan dapat diterapkan secara maksimal untuk mendukung pertumbuhan usaha lokal,” tutur Sarjono saat ditemui di tempat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini