Minyak Goreng Indonesia Jadi Primadona di Arab Saudi

Minyak Goreng Indonesia Jadi Primadona di Arab Saudi
info gambar utama

Minyak goreng adalah satu dari sekian banyak komoditas yang diekspor Indonesia ke Arab Saudi. Ternyata, minyak goreng Indonesia pun jadi primadona di sana.

Jamak diketahui jika minyak goreng adalah salah satu komoditas yang paling laris di Indonesia. Ternyata, negeri ini pun juga memasarkan produk minyak gorengnya sampai ke luar negeri.

Arab Saudi adalah konsumen loyal minyak goreng Indonesia. Sebetulnya, Arab Saudi juga mengimpor minyak goreng dari sejumlah negara lain, namun boleh dibilang jika minyak goreng Indonesia adalah primadona di sana.

Bagaimana tidak, minyak goreng yang diimpor Arab Saudi sebagian besarnya berasal dari Indonesia dan Malaysia. Adapun total impor minyak goreng Arab Saudi dari seluruh dunia berjumlah 669,65 juta metrik ton.

“Jumlah ini kurang lebih berkontribusi terhadap dua persen total impor barang dan jasa Arab Saudi dari seluruh dunia. Negara penyuplai terbesar minyak goreng bagi Arab Saudi adalah Malaysia, Indonesia, Oman, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Mesir, Kanada, Spanyol, dan Amerika Serikat,” ujar Duta Besar RI di Riyadh Abdul Aziz Ahmad dalam keterangan tertulis Kementerian Perdagangan.

Nilai ekspor ekspor minyak goreng Indonesia ke Arab Saudi juga senantiasa bertumbuh. Pada 2022, nilainya adalah sebesar 265,73 juta dolar AS. Pada 2021 sebesar 259,02 juta, dan sementara pada 2020 nilainya sebesar 89,43 juta. Pada, 2022 Indonesia mengekspor kurang lebih 225,98 juta metrik ton minyak goreng, yang berarti itu memenuhi 32 persen total kebutuhan Arab Saudi.

Dari Valuasi Hingga Revolusi: Deretan Decacorn yang Mengubah Wajah Asia Tenggara

Melangkah Lebih Jauh

Tak hanya sekadar mengimpor, Arab Saudi ternyata ingin melangkah lebih jauh dalam bisnis minyak goreng ini.Arab Saudi juga tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

Menindaklanjuti peluang kerja sama ini, perwakilan perdagangan Indonesia di Riyadh, Arab Saudi, yakni Gunawan, telah bertemu dengan pihak Saudi Agricultural and Livestock Company (SALIC) yang diwakili Samih Alyaman pada 11 Juli 2023 lalu untuk berdiskusi.

“Terkait dengan produk edible oil, SALIC sangat tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia. Indonesia merupakan produsen terbesar Crude Palm Oil (CPO), baik yang dihasilkan oleh perkebunan pemerintah, swasta, maupun perkebunan rakyat,” kata Gunawan.

Selama ini, SALIC memang telah aktif berinvestasi di bidang pertanian dengan menggandeng berbagai perusahaan di banyak negara. Di sisi lain, Indonesia mampu memproduksi kelapa sawit selaku bahan baku utama minyak goreng dalam jumlah melimpah. Pada 2021 saja, jumlah produksi kelapa sawit nasional adalah 49,7 juta ton.

Produk Makin Laris, RI Gali Potensi Kerja Sama Ekspor Makanan Halal ke Jepang



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini