Kompetisi Geografi Internasional iGeo 2023 Bandung Dimulai, Ada 46 Negara Peserta

Kompetisi Geografi Internasional iGeo 2023 Bandung Dimulai, Ada 46 Negara Peserta
info gambar utama

Bandung menjadi tuan rumah perhelatan bergengsi, Olimpiade Geografi Internasional (iGeo) ke-19. Dalam acara pembukaan yang digelar di Gedung Merdeka pada 8 Agustus 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim secara resmi membuka kompetisi yang digelar pada 8-14 Agustus ini.

Ajang ini menjadi kompetisi geografi terbesar bagi siswa sekolah menengah di kancah dunia. Dengan penyelenggaraan yang juga didukung oleh Kemendikbudristek, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan IA TOGI (Tim Olimpiade Geografi Indonesia), iGeo tahun ini mengusung tema "Kota Kreatif untuk Komunitas Perkotaan Inklusif".

Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta Tatang Muttaqin, serta Co-Chair International Geography Union (IGU) Susan Lomas dan Su Min Shen. Kehadiran mereka memberikan semangat dan dukungan kepada para peserta dari 46 negara yang berkumpul untuk merayakan keberagaman dan kecemerlangan dalam ilmu geografi.

Nadiem Makarim menyambut ajang iGeo dengan antusiasme dan ia mengapresiasi kerja sama antara Kemendikbudristek, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, dan iGeo Task Force yang membuat perhelatan ini dapat digelar.

Ia juga mendorong para peserta untuk menikmati momen berharga dalam kompetisi ini dan mengambil inspirasi dari pengalaman yang mereka dapatkan.

“Kompetisi ini akan membuat kalian bertemu dengan orang-orang yang belum pernah kalian temui sebelumnya, serta berpotensi membina persahabatan seumur hidup kalian. Hal itu akan bertahan lebih lama daripada medali,” imbuh Mendikbudristek dalam keterangan resmi.

Dalam konteks pembelajaran, Co-Chair IGU Olympiad Task Force, Susan Lomas, menekankan pentingnya pemahaman tentang geografi sebagai landasan untuk memahami dunia, masyarakat, dan lingkungan. Ia berharap kompetisi ini akan memberikan wawasan mendalam kepada peserta, membekali mereka dengan alat yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global.

“Hal tersebut akan membantu kalian mengambil posisi sebagai orang dewasa dalam masyarakat yang lebih rumit dengan pemahaman dan kepercayaan diri untuk menantang hal-hal yang menurut kalian harus berbeda,” kata Susan.

Fosil Gading Gajah Purba Berusia 800.000 Tahun Ditemukan di Sragen

Memberi dampak ke berbagai aspek

Setelah tiga tahun penyelenggaraan daring karena pandemi COVID-19, iGeo 2023 menyatukan 177 siswa dari 46 negara dalam pertemuan tatap muka di Bandung. Selain menjadi ajang untuk mewadahi bakat-bakat muda di bidang geografi, iGeo juga berfungsi sebagai sarana pertukaran ide, pemahaman budaya, dan pengembangan industri kreatif.

Di iGeo, setiap negara memiliki maskot. Indonesia memperkenalkan maskot Marcapada untuk iGeo 2023, terinspirasi dari Maung Lodaya, hewan khas Jawa Barat. Marcapada artinya 'bumi' dalam bahasa Sunda. Maskot ini, Maung Bandung, mengenakan baju hitam khas Sunda dan membawa bola dunia sebagai simbol geografi.

Tema iGeo 2023, "Creative City for Inclusive Urban Community," mengajak peserta untuk menjelajahi potensi geografi dalam menciptakan kota yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi pemilihan Bandung sebagai tuan rumah dan melihatnya sebagai peluang untuk memperkenalkan kekayaan geografi dan budaya Jawa Barat kepada dunia.

Selain kompetisi, para peserta diajak dalam ekskursi ke berbagai destinasi wisata dan atraksi budaya di sekitar Kota Bandung. Inovasi pada iGeo 2023 adalah penyelenggaraan tiga poin berbeda, yaitu International Expo iGeo 2023, lokakarya guru, dan acara Night at Museum.

Sebagai panggung kompetisi, pertukaran budaya, dan pengembangan industri kreatif, iGeo ke-19 di Bandung menjadi inspirasi bagi para peserta untuk berkembang dalam lingkungan yang inklusif dan inovatif. Ajang ini juga mengilhami semangat kerja sama global dan upaya bersama menuju masa depan yang lebih baik.

Memahami Perbedaan antara B10, B30, B100 dan BBN dalam Bioenergi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini