Taman Burung Jagat Satwa Nusantara: Rumah bagi Hewan Langka Indonesia

Taman Burung Jagat Satwa Nusantara: Rumah bagi Hewan Langka Indonesia
info gambar utama

Taman Burung Jagat Satwa Nusantara akhirnya dibuka untuk umum. Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2023, salah satu tempat wisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini akan menerima kunjungan wisata mulai pukul 09.00 - 18.00 WIB.

Taman wisata ini telah mengalami revitalisasi dan siap untuk menjadi destinasi unggulan bagi penggemar satwa, pecinta alam dan mereka yang ingin mendapatkan edukasi tentang keanekaragaman hayati Indonesia.

Renovasi TMII Hampir Rampung, Jangan Khawatir Tiket Mahal!

Taman Burung Jagat Satwa Nusantara memiliki 1.500 ekor yang tersebar di seluruh area wahana dan 500 ekor yang sedang dalam masa habituasi. Pengunjung dapat melihat 218 jenis spesies burung, termasuk beberapa jenis spesies langka dan satwa endemik, diantaranya adalah burung Elang Jawa, Merak Hijau, dan Undan Kacamata.

Satwa yang terdapat pada Taman Burung Jagat Satwa Nusantara disebar berdasarkan wilayah asalnya, Wallacea & Sahul–untuk spesies burung dari wilayah Indonesia Timur dan Sunda Besar–untuk spesies burung dari wilayah Indonesia Barat.

Mengembangbiakan burung

Sebagai tempat konservasi satwa, Taman Burung Jagat Satwa Nusantara berhasil
mengembangbiakan burung Elang Jawa sebanyak 2 ekor. Hal ini merupakan salah satu
pencapaian terbesar Jagat Satwa Nusantara dalam upaya pelestarian spesies satwa yang
terancam punah.

Pihak Jagat Satwa Nusantara berharap pada saat Peresmian Wajah Baru
TMII, Presiden Republik Indonesia dapat memberikan nama pada Elang Jawa ini. Diketahui Elang Jawa hanya ditemukan di Pulau Jawa.

“Elang Jawa hasil dari perkembangbiakan di Taman Burung Jagat Satwa Nusantara hingga saat ini belum ada namanya. Jadi, kita berharap nanti Pak Jokowi, selaku Presiden Republik
Indonesia dapat menamai Garuda kita ini.” jelas M. Fardhan Khan, Direktur Operasional, PT
Dyandra Mitra Indah.

Jelang KTT G20, Taman Mini Indonesia Indah Tengah Direnovasi

“Elang Jawa sendiri hanya ditemukan di Pulau Jawa yang di alam aslinya
dia hanya bertelur satu kali setahun. Kalau di lembaga konservasi sudah pernah bertelur 3-4
telur. Jadi, peran lembaga konservasi sangat dibutuhkan." imbuhnya.

Jagat Satwa Nusantara juga memiliki kehormatan untuk menjadi rumah bagi spesies burung
endemik Indonesia, yaitu Myzomela Irianawidodoae, yang hanya ada satu-satunya di pusat
konservasi satwa di Indonesia. Burung ini dinamai oleh salah peneliti BRIN, yaitu Prof. Dewi M. Prawiradilga sebagai bentuk penghormatan kepada Ibu Negara kita, saat ditemukan di Pulau Rote pada 2018.

Pengunjung akan memiliki kesempatan langka untuk melihat dan mempelajari tentang beraneka ragam spesies burung langka yang ada di kepulauan Nusantara. Harga tiket masuk yang berlaku senilai Rp 60.000 per orang, tiket masuk ini berlaku untuk usia 3 tahun keatas.

Melihat atraksi

Taman Burung Jagat Satwa Nusantara memiliki Amphitheatre Maleo, disini pengunjung dapat menyaksikan atraksi sekaligus media edukasi, Bird Show. Selain itu, ada juga Raptor Free Flight Experience.

Nantinya para pengunjung dapat merasakan pengalamanuar biasa dengan Burung Elang terbang dengan indah dari jarak sekitar 60 meter di atas sungai buatan yang akan mendarat dengan anggun di tangan pengunjung.

Taman Burung Jagat Satwa Nusantara juga menawarkan pengunjung untuk merasakan sensasi unik menikmati hidangan makanan dan minuman di dalam Gua Bantimurung yang menakjubkan.

Sosok Tien Soeharto, Ibu Negara Penopang Kepemimpinan Soeharto

Taman ini juga sangat ramah untuk teman-teman penyandang disabilitas. Ditambah dengan
fasilitas umum seperti taman bermain anak yang disesuaikan dengan model montessori, serta tempat-tempat ikonik: Rumah Pohon Mbaru Niang dan Jembatan Layang Omo Hada yang berada pada masing-masing kubah aviary.

"Dengan suka cita yang tulus, kami ingin berbagi kabar gembira kepada masyarakat Indonesia mengenai pembukaan kembali Taman Burung Jagat Satwa Nusantara setelah melewati proses revitalisasi. Kami berharap taman ini lebih dari sekedar tempat wisata, yaitu dapat menjadi taman edukasi dan tempat pelestarian satwa langka Indonesia." ucap Ery Erlangga, selaku Direktur PT Dyandra Mitra Indah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini