Ketegangan AS & China Bisa Untungkan RI-Negara Tetangga, Kok Bisa?

Ketegangan AS & China Bisa Untungkan RI-Negara Tetangga, Kok Bisa?
info gambar utama

Ketegangan hubungan Amerika Serikat dan China yang terjadi belakangan ini menjadi salah satu pembahasan mengemuka dalam ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) kedua pada 25 Agustus 2023 di Jakarta.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Minggu (27/8), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kawasan ASEAN dan India menjadi dua kawasan yang disebut-sebut akan memperoleh keuntungan dari “ributnya” AS dan China.

Kondisi yang terjadi di China menurutnya akan berpotensi merelokasi industri ke negara-negara kawasan serta keluarnya aliran modal dari China sehingga kedepannya dapat mendorong aliran modal masuk yang dapat menguntungkan kawasan ASEAN.

“Ini kajian dari Bank Dunia, AMRO, serta ERIA yang menunjukkan adanya kesempatan terhadap persaingan geopolitik bagi ASEAN, terutama dari capital flows, manufacturing, yang akan relokasi ke sini, teknologi dan juga bagaimana kita perlu memposisikan ASEAN secara atraktif dan kompetitif,” ungkapnya.

Waspada efek negatif

Kendati demikian, Menkeu Sri Mulyani tidak menyebutkan besaran potensi dari relokasi dan aliran modal yang berpotensi masuk ke kawasan, termasuk Indonesia. Pihaknya hanya menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi dengan modal yang telah dimiliki negara-negara kawasan melalui bauran kebijakan antara moneter dan fiskal.

Pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN itu pun membahas persoalan bagaimana negara-negara kawasan Asia Tenggara bisa menciptakan resiliensi di tengah fragmentasi geopolitik yang menyangkut AS dan China.

Alih-alih keuntungan, Menkeu Sri Mulyani mengingatkan ketegangan hubungan tersebut juga bisa memberi efek negatif ke ASEAN. Oleh karena itu, negara-negara ASEAN diminta untuk dapat saling bekerja sama serta berkolaborasi demi memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan ekonomi yang stabil.

ASEAN Luncurkan Pencari Tarif Baru, Manfaatkan Perjanjian Perdagangan Bebas

Tinggalkan dolar AS

Misi khusus Bank Indonesia (BI) yang dibawa dalam Keketuaan ASEAN 2023 salah satunya adalah memanfaatkan mata uang lokal masing-masing saat bertransaksi atau local currency transaction (LCT). Itu artinya, negara-negara ASEAN akan melakukan transaksi tanpa harus mengkonversikan ke dolar AS.

Pemanfaatan mata uang lokal masing-masing negara ASEAN tertuang dalam agenda kedua dari Priority Economic Deliverables (PED), yakni memajukan konektivitas pembayaran, mendorong literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif (Digital Economy).

Pengurangan ketergantungan dolar AS dalam sistem pembayaran yang terintegrasi ini akan mengurangi risiko global terhadap negara kawasan. Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina saat ini pun menyepakati transaksi mata uang lokal melalui QR Code atau e-wallet sebagai salah satu metode pembayaran di kawasan.

5 Kesepakatan Hasil Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 di Semarang

Referensi:

CNBC Indonesia. AS-China RIbut! RI-Tetangga Bakal Terima Durian Runtuh. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230825200746-4-466267/as-china-ribut-ri-tetangga-bakal-terima-durian-runtuh

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini