Bandara I Gusti Ngurah Rai Raih Penghargaan Manajemen Energi Tertinggi di Asia Tenggara

Bandara I Gusti Ngurah Rai Raih Penghargaan Manajemen Energi Tertinggi di Asia Tenggara
info gambar utama

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali kembali meraih penghargaan Energy Management Insight Award dalam ajang Energy Management Leadership Awards 2023 yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM).

Mengutip dari laman resmi Angkasa Pura Airports, Rabu (30/8), bandara yang menjadi gerbang udara Pulau Bali itu dinobatkan sebagai pemenang kategori “Energy Management in Buildings and Industries-Buildings-Large Buildings”.

Penghargaan itu menunjukkan kepada dunia bahwa pengelolaan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah menerapkan sistem manajemen energi untuk mencapai manfaat di bidang energi, ekonomi dan keberlanjutan melalui ISO 50001 Sistem Manajemen Energi.

“Penghargaan Energy Management Insight Awards merupakan wujud apresiasi atas komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan , di mana hal ini juga merupakan salah satu misi perusahaan,” kata Direktur Teknik Angkasa Pura Airports Lukman F. Laisa.

Hemat energi dan biaya listrik

Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi. Sebagai hasilnya, bandara ini mampu menghemat energi sebesar 26.592 MWh atau setara dengan biaya listrik sebesar Rp27,8 miliar pada 2020–2022.

Upaya penghematan energi tersebut bahkan mengalami peningkatan sebesar 44 persen dalam dua tahun terakhir. Selain berhasil menekan konsumsi energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 21.008 metrik ton karbon dioksida.

Telah lama Dinanti, Proyek Bandara Bali Utara Membawa Kabar Baru

Dukung program ENDC

Pihak pengelola yakni Angkasa Pura I disebutkan telah mengimplementasikan sejumlah program di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali guna mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca di tahun 2030 melalui program ENDC (Enhanced Nationally Determine Contribution),

Adapun program yang dimaksud di antaranya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa solar panel system berkapasitas maksimal hingga 155 kWp, instalasi sistem pendingin terminal (chiller) terpusat, penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan, penggunaan lampu LED, serta desain arsitektur terminal bandara yang dapat menghemat energi.

pintuKomitmen dalam pelestarian lingkungan

Energy Management Insight Award itu sekaligus melengkapi capaian yang sebelumnya berhasil diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di bidang efisiensi energi, yakni Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2022.

Dalam penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM) ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mendapat Peringkat 1 pada "Kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung Sub Kategori Gedung Besar".

Capaian yang berhasil diraih tersebut lantas menjadi dorongan bagi Angkasa Pura I untuk terus berkomitmen dalam memberikan kontribusi nyata dalam konservasi energi, penurunan gas rumah kaca, serta dalam hal pelestarian lingkungan.

Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk di ASEAN, 40 Juta Penumpang pada 2022

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini