Berkunjung ke Benteng Kota Bersejarah yang Tersembunyi di Bangka

Berkunjung ke Benteng Kota Bersejarah yang Tersembunyi di Bangka
info gambar utama

Berkunjung ke Pulau Bangka ternyata tak hanya akan disajikan pesona bebatuan indah di pesisir pantainya. Tetapi juga wisata sejarah soal perjuangan rakyat Banda yang menarik untuk dikunjungi.

Benteng Kota Tempilang memang tak seperti benteng-benteng Belanda lain yang sudah terekspos. Pasalnya Benteng Kota Tempilang letaknya tersembunyi karena untuk menjangkaunya dari Pangkalpinang butuh waktu sekitar 1 jam lebih.

Meniti Wisata Sejarah Benteng Pendem Peninggalan Belanda

Wisatawan yang ingin mencapai situs Benteng Kota Tempilang tidak bisa terlalu mengandalkan panduan handphone. Wisatawan bisa memanfaatkan warga sekitar untuk membantu mencapai tempat itu.

“Untuk menjangkaunya di sini tidak ada sarana angkutan umum, jadi harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewa,” ucap Maspril Aries dalam Benteng-Benteng Tersembunyi di Pulau Bangka yang dimuat Republika.

Sejarah benteng

Dalam catatan sejarah, Benteng Kota Tempilang ini didirikan pada abad ke 17 oleh seorang Kapten Portugis bernama Niko. Dirinya bekerjasama dengan masyarakat sekitar karena adanya ancaman serangan dari perampok.

Dibuatlah bangunan dari tanah kuning dengan campuran telur dan pasir. Bangunan tembok terbangun sepanjang kurang lebih 80 meter dengan lebar yang sama. Bangunan dibuat seperti konsep mahligai dengan empat pintu untuk mengatasi datangnya perampok.

Melihat Benteng Peninggalan Kolonial Belanda yang Tak Lekang oleh Zaman

Ternyata saat perampok datang mereka tidak bisa masuk ke dalam Benteng Kota Tempilang. Mereka kemudian menembaki masyarakat yang bersembunyi di dalam Benteng Kota Tempilang.

Beberapa warga yang tidak bersembunyi di benteng mulai memanggil Pendekar Panglima Mak Miak. Dengan muka yang murka, Panglima Mak Mia menampar benteng hingga roboh pertama kalinya pada tahun 1777 Masehi.

Keistimewaan benteng

Ketika tiba di lokasi Benteng, wisatawan bisa memarkirkan kendaraan tepat berada di pintu masuk. Wisatawan langsung bisa melihat tembok bangunan yang masih berdiri setengah, dan uniknya diselimuti dengan rumput hijau.

Walau roboh, situs benteng ini tetap meninggalkan pesona dan keindahannya saat ingin berswafoto atau menyediakan spot foto berlatar belakang sisa dinding dan puing benteng yang instagramable.

Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia, Diminta Kembalikan Rp504 Triliun?

Selain situs Benteng Kota, di Tempilang juga ada beberapa destinasi wisata lain yang bisa dikunjungi. Destinasi tersebut tak lain dari pantai. Ada satu pantai yang berbeda di sini dengan pantai-pantai lainnya di Pulau Bangka.

Di Tempilang ada pantai dengan pasir berwarna kuning. Pantai Pasir Kuning yang berada di Desa Air Lintang. Di tempat ini pada setiap bulan Ramadhan selalu digelar oleh masyarakat sebagai tradisi “Perang Ketupat”.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini