Etik Nur Hasanah, Anak Petani dari Ponorogo yang Lolos di 6 Universitas Luar Negeri

Etik Nur Hasanah, Anak Petani dari Ponorogo yang Lolos di 6 Universitas Luar Negeri
info gambar utama

Satu cerita inspiratif datang dari siswi asal Ponorogo, Jawa Timur, yang berhasil mencapai prestasi gemilang dalam pendidikannya. Etik Nur Hasanah, seorang siswi lulusan MAN 2 Ponorogo, berhasil diterima di 6 universitas terkemuka di luar negeri.

Pendidikan adalah jalan untuk meraih impian dan Etik Nur Hasanah telah membuktikan hal ini dengan tekadnya yang kuat. Sebagai anak yang berlatar belakang dari keluarga petani, ia telah menunjukkan kalau usaha yang terbaik kemungkinan besar akan memberikan hasil yang memuaskan pula.

Lalu, bagaimana perjalanan Etik hingga bisa menembus ketatnya persaingan di antara 6 universitas dari luar negeri tersebut?

Kisah Tim Wonder Reader, Anak Bangsa yang Menang Kompetisi Google untuk Bantu Tunanetra

Memiliki tekad sejak SMP

Etik sendiri lolos di 6 universitas dengan melalui salah satu program beasiswa dari pemerintah, yaitu Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

Yang mana, kampus-kampus yang berhasil ia tembus adalah Wageningen University Belanda (Bachelor of Science in Tourism), Monash University Australia (Bachelor of Arts), National Taiwan University (Bachelor of Economics), University of Toronto Mississauga (Studies in Social Science), McMaster University Kanada (MELD Humanities 1 and Social Science), serta The University of Western Australia (Bachelor of Arts).

Ia menuturkan kalau tekadnya agar bisa mendapatkan pendidikan di luar negeri sudah ada sejak SMP. Inspirasinya adalah Belva Devara, CEO dari startup pendidikan Ruangguru. Ketika itu, ia menonton video Belva yang bercerita soal bagaimana pengalamannya berkuliah di luar negeri.

Sejak saat itu, ia pun mulai terinspirasi dan mulai mencari informasi mengenai bagaimana caranya agar dapat melanjutkan pendidikan di luar negeri. Bahkan, setelah lulus SMP pun ia berminat untuk melanjutkan SMA di luar negeri. Tetapi, sayangnya kesempatan belum datang untuknya.

“Jadi saat itu Kak Belva cerita tentang apa yang ia dapat saat kuliah di luar negeri. Menurutku itu keren banget, banyak belajar tentang culture di luar negeri. Terlebih jadi banyak pandangan karena bisa berdiskusi dengan banyak mahasiswa dari mancanegara. Dari situlah aku bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,” tutur Etik dikutip dari situs Puspresnas Kemdikbud.

Tim Olimpiade Matematika Indonesia Boyong Berbagai Medali dalam IMO ke-64 di Jepang

Kegagalan jadi pembelajaran

Tetapi, kegagalannya pasca lulus SMP tersebut ia manfaatkan sebagai pembelajaran. Etik berusaha meningkatkan kemampuan dan apa yang sebelumnya masih perlu ia pelajari dengan target selanjutnya adalah kampus di luar negeri.

Ia pun mengasah kemampuan menulisnya melalui sebuah lomba esai di sekolah. Prestasi ini membawanya ke tahap finalis. Etik semakin menekuni penelitian yang ia minati dan berhasil diterima di MAN 2 Ponorogo melalui jalur prestasi.

Etik mengikuti ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya, MAN 2 Ponorogo, yang dikenal sebagai sekolah riset. Ia memenangkan beberapa kompetisi, termasuk X-Nation dan Operation Innovation Challenge di bidang ekonomi. Ia juga meraih juara dalam National Essay Competition tahun 2021.

Pada tahun 2022, Etik memenangkan medali perak dalam Kompetisi Proposal Penelitian Kreasi dan Inovasi (KRESNA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan BRIN.

Ia juga menerima penghargaan Honorable Mention dalam Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KoSSMI) di bidang geografi pada tahun yang sama.

"Aku banyak mengikuti berbagai macam perlombaan, namun aku sadar bahwa prestasi akademik saja tidak cukup untuk meningkatkan kualitas diri, oleh karena itu aku memutuskan untuk bergabung di organisasi luar sekolah yang dilaksanakan oleh NGO, yaitu ‘Back to Lerak’ yang merupakan bagian dari Watery Nation,” ujar Etik.

Siswa Asal Semarang diterima 27 Universitas Ternama dari 8 Negara di Dunia

Memilih National Taiwan University dan ekonomi

Etik mengetahui tentang Beasiswa Indonesia Maju (BIM) melalui kakak kelasnya di MAN 2 Ponorogo, yang berhasil diterima di universitas luar negeri melalui BIM yang diberikan oleh Kemendikbudristek melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Etik mengumpulkan berbagai dokumen, seperti nilai rapor dan sertifikat nasional, untuk mengikuti proses seleksi administrasi BIM. Ia berhasil lolos dan mengikuti tahap pembinaan selama sembilan bulan.

Meskipun berada dalam situasi ekonomi yang sederhana, kedua orang tua Etik selalu mendukung pendidikan anak-anak mereka dan memotivasi mereka untuk mengubah kualitas diri melalui pendidikan.

Selama prosesnya, Etik pun menghadapi masa-masa sulit saat mencoba menyeimbangkan kegiatan sekolah dengan pembinaan BIM. Ia harus tetap fokus pada tugas sekolah di samping persiapan untuk kuliah di luar negeri.

Berkat kerja keras dan tekadnya tersebut, ia pun berhasil lolos di enam universitas terkenal di luar negeri, menjadikan perjuangannya berbuah manis.

“Aku ingat pertama kali proses seleksi administrasi. Aku mengumpulkan nilai rapor, sertifikat, dan yang lainnya. Kemudian aku melakukan wawancara dan alhamdulillah, Allah memberikan jalan untuk meraih cita-citaku untuk kuliah di luar negeri lewat BIM,” tuturnya.

Etik kini telah memulai perjalanannya ke kampus pilihannya, National Taiwan University, dengan jurusan Bachelor of Economics. Ia merasa sangat gembira bisa mengejar passion lamanya dalam bidang ekonomi.

"Inilah alasanku untuk kuliah di luar negeri, aku ingin mendalami kebijakan ekonomi Asia langsung dari tempatnya. Sebelumnya, aku telah banyak membaca penelitian dari profesor di universitas tersebut tentang ekonomi Asia," ujar Etik.

Menurutnya, kesempatan tersebut adalah hasil dari kemampuan yang terus ditingkatkan. Sehingga, ia berpesan agar yang mau mengejar impiannya supaya mengasah kemampuan.

“Jadi, ketika kesempatan datang, kita siap untuk menggapainya. Dengan kemampuan yang matang, peluang keberuntungan semakin besar,” tuturnya.

Lindungi Hutan Adat, Delima Silalahi Raih Penghargaan Internasional





Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini