Alas Kaki Manusia Dari Kaki Ayam ? Berikut Produk Sepatu Unik dari Bandung

Alas Kaki Manusia Dari Kaki Ayam ? Berikut Produk Sepatu Unik dari Bandung
info gambar utama

Alas Kaki Manusia Dari Kaki Ayam ? Berikut Produk Sepatu Unik dari Bandung

Kawan GNFI, tahukah kamu ada produk sepatu unik dari Bandung yang menggunakan bahan kulit ceker ayam loh. Kulit ceker ayam kan tipis? Pasti itu kan yang pertama kali terlintas di pikiran Kawan GNFI saat pertama kali membaca ini. Namun Nurman Farieka Ramdhany sudah membuktikan bahwa ide dan produknya memiliki nilai. Simak kisahnya disini !

Marak produk fashion beredar di Indonesia, sekarang brand-brand lokal pun mulai naik daun dan tak kalah saing di pasaran. Berbagai brand juga menghasilkan produk-produk dengan keunikan tersendiri. Namun, dibalik maraknya produk fashion di pasaran ada seorang pemuda yang memiliki keresahan tentang membuat inovasi di bidang fashion. Keresahan mengenai perburuan hewan ilegal di Indonesia, membawa seorang pemuda asal Bandung bernama Nurman Farieka Ramdhany untuk membuat sebuah kreasi revolusioner.

Perlu diketahui, Indonesia termasuk negara yang aktif sebagai penyuplai kulit ular dan buaya di dunia. Kedua hewan ini tentu sudah terkenal dimanfaatkan kulitnya untuk berbagai produk fashion karena memiliki nilai estetika tersendiri. Inilah yang kemudian memantik ide brilian dari Nurman. Ia menciptakan brand bernama Hirka Official. Produsen sepatu, yang menggunakan bahan material super unik, yaitu kulit ceker ayam. Kulit ceker ayam yang biasa dikonsumsi atau malah terkadang menjadi limbah rumah tangga ternyata bisa disulap sedemikian rupa menjadi bahan sandang yaitu alas kaki.

Benarkah Nikuba Dikontrak Ferrari dan Lamborghini? Ini Faktanya

Tentu ide ini sangat out of the box. Namun, dibalik itu, Nurman menemukan banyak tantangan dalam memulai untuk merealisasikan idenya. Ia berbasis di Bandung sejak 2011 sampai sekarang. Nurman mengakui bahwa idenya ini sangatlah rumit. Ia habiskan empat tahun penuh untuk meriset idenya sebelum kemudian dieksekusi menjadi sebuah produk yang layak untuk dipasarkan serta memiliki nilai ekonomi dan nilai estetika. Dalam proses tersebut, banyak keraguan muncul baik dari dalam maupun luar diri Nurman.

Banyak pertimbangan yang membuatnya cukup kebingungan, seperti sulitnya persaingan di pasaran, bahan dasar yang sulit diolah untuk menjadi produk, hingga pemikiran jika produknya tidak memiliki posibiltas untuk masuk pasar. Hingga akhirnya setelah empat tahun yaitu di tahun 2015 ia menyelesaikan risetnya. Informasi ia kumpulkan terutama mengenai material dan produk jadinya. Meskipun, Hirka juga memproduksi produk dari bahan kulit kambing dan sapi, namun produk berbahan kulit ceker ayam selalu menjadi sorotan karena keunikannya. Hirka kemudian memproduksi produk seperti sepatu pantofel, sneaker, hingga custom.

Pada awal produksi, Nurman membuat sepatu dari kulit ceker ayam untuk Wanita. Saat itu berbagai reaksi pun didapatkan oleh Nurman, ada yang positif dan ada pula yang negatif. Yang positif tentu mengapresiasi produknya yang unik dan bagus, sedangkan respon negatifnya ada yang merasa enggan karena ceker ayam bisa dikonsumsi, atau bahkan jijik, juga pertanyaan-pertanyaan seputar mengapa harganya sama seperti produk kulit sapi. Namun, pasti sebuah hal baru mendapatkan reaksi yang bermacam-macam.

Diterpa respon negatif, Nurman tetap melangkah kedepan. Ia memberikan informasi bahwa produknya awet dan memiliki ketahanan yang bisa bersaing dengan produk kulit lainnya. Bahkan, Nurman berani memberikan garansi selama dua tahun untuk produk sepatu kulit ceker ayamnya. Ia menjelaskan bahwa memang material kulit ceker ayam yang ia pakai sangat tipis, namun disiasati dengan melapisinya menggunakan kain kanvas hingga bahan kulit memiliki ketebalan 2 mm. Disini kita tahu, kegigihannya untuk membuktikan bahwa produknya berkualitas dan memiliki durability yang terjamin. Hal ini bisa menjadi jawaban atas keraguan calon-calon konsumennya.

Ideal untuk Menghilangkan Stres, Inilah 5 Hotel di Surabaya Terbaik Buat Staycation

Kerja keras Nurman dalam mengembangkan idenya akhirnya berbuah manis. Produk sepatu kulit ceker ayam miliknya sudah mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Bahkan apresiasi lebih besar didapatkan dari dunia internasional. Nurman juga harus memikirkan strategi marketing untuk produk ini, dan bagaimana komunikasi pemasaran ia jalankan agar meningkatkan brand awareness di masyarakat.

Kemudian, Ia banyak diskusi mengenai produknya juga melakukan campaign tertentu. Untuk semakin memperkenalkan produknya ke masyarakt luas, Nurman meningkatkan brand activity produknya dengan mulai masuk ke pameran-pameran. Juga menyebarluaskan ke sosial media untuk membangun komunikasi dengan target konsumen. Katakanlah, ia masuk ke platform Tiktok, maka Ia akan mengikuti tren dan pola yang ada di Tiktok. Sehingga, produknya bisa dikenal luas dan bersaing di pasaran.

kabarbaiksatuindonesia

Keren! Mahasiswa Indonesia Luncurkan Perusahaan Teknologi AI di Silicon Valley

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini