Buah Kesemek, Si Genit yang Dibawa oleh Orang Belanda ke Garut

Buah Kesemek, Si Genit yang Dibawa oleh Orang Belanda ke Garut
info gambar utama

Buah kesemek (Dyospiros kaki) di kalangan masyarakat Priangan kerap dijuluki buah yang geumeulis atau sok cantik. Buah ini disebut demikian karena kesemek merupakan buah yang selalu kelihatan mojang yang baru bersolek.

“Kulit buahnya yang kekuning-kuningan atau kemerah-merahan berpoles bubuk halus kapur, ibarat pipi gadis anak baru gede (ABG) yang baru mengenal bedak,” kata Her Suganda dalam buku Preanger Planters.

Kaya akan Buah-buahan Nusantara, Indonesia Harus Kurangi Impor!

Disebutkan oleh Her Suganda, pohon kesemek hanya cocok tumbuh di daerah yang ketinggiannya lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan yang tinggi. Di daerah Priangan, buah ini cocok tumbuh di Kabupaten Garut.

Buahnya yang mirip dengan apel ini pernah berjaya pada tahun 1980. Tetapi buah kesemek di daerah Priangan makin berkurang. Hal ini karena banyak yang ditebangi petani pemiliknya akibat nilai ekonominya rendah.

Bukan dari Indonesia

Buah kesemek, walaupun sering dijuluki apel cikajang sebenarnya bukan buah asli Nusantara. Menurut cerita, buah tersebut berasal dari Tiongkok. Di tempat asalnya, kesemek selain dimakan dengan buah segar juga diawetkan jadi selai.

Sebarannya kemudian merambah ke Jepang, namun entah bagaimana bisa sampai ke Garut dan beberapa daerah dataran tinggi lainnya seperti Malang, Jawa Timur dan Berastagi, Sumatra Utara.

Dikatakan oleh Suganda, tanaman ini bisa sampai ke Garut karena bibitnya dibawa oleh pengusaha swasta Belanda atau Eropa lainnya yang membuka perkebunan teh, kina, dan tanaman ekspor lainnya pada pertengahan abad ke 19.

Yuk Kenali Manau, Buah Pohon Rotan Yang Kaya Manfaat

Antara tahun 1900-1925, pengusaha-pengusaha swasta Inggris, Italia, Jerman, bahkan Tionghoa. Mereka membuka perkebunan di Cilawu, Cisurupan, Pakenjeng, Cikajang, Cisompet, Cikelet, dan Pameungpeuk.

Bahkan salah seorang pengusahanya, KF Holle dikenal sebagai orang yang menaruh minat dengan kesenian dan kebudayaan Sunda. Masyarakat setempat menjulukinya Tuan Holla. Karena hubungannya dengan tokoh-tokoh Sunda.

“Dirinya diangkat menjadi penasihat untuk urusan bumiputera,” jelasnya.

Tidak membawa sejahtera

Pohon kesemek mulai berbunga pada sekitar bulan Januari sampai Februari, sehingga pada bulan Juni-Juli memasuki masa panen raya. Buahnya yang sudah masak, tampak ranum bergantungan pada ranting-ranting dahan.

“Walau demikian buah yang sudah matang itu tak bisa langsung dikonsumsi sebagaimana buah rambutan atau buah-buah lainnya,” ucapnya.

Musim panen buah kesemek oleh sebagian besar petani di daerah ini dianggap sebagai pertanda musim. Secara tradisional, mereka menjadikan pohon kesemek sebagai isyarat untuk memperkirakan keadaan musim pada tahun berikutnya.

10 Buah Unik Di Indonesia Yang Wajib Kamu Coba

Sayangnya panen buah kesemek yang melimpah itu tidak identik dengan bertambahnya pendapatan petani. Bahkan bisa berakibat sebaliknya. Hasil panen mereka segera membanjiri pasar-pasar di kota-kota besar, seperti Garut.

Karena penawaran terus bertambah, harga buah kesemek dengan sendirinya akan jatuh. Sebuah ironi yang dialami hampir pada semua komoditas pertanian yang dihasilkan petani,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini