Es Gak Beres: Berawal Dari di Bully Hingga Sukses dan Berdampak Bagi Masyarakat

Es Gak Beres: Berawal Dari di Bully Hingga Sukses dan Berdampak Bagi Masyarakat
info gambar utama

Jatuh bangun pasti selalu dihadapi oleh para pengusaha dimanapun mereka berada. Baik dari segi keuangan, sumber daya manusia, maupun inovasi serta semangat yang kuat untuk dapat terus berjuang. Hal itu juga dirasakan oleh Yudi Efrinaldi, seorang pria yang berasal dari Kabupaten Asahan Sumatera Utara ini berhasil membuat brand minumannya sendiri yang berjudul “Es Gak Beres”. Es Gak Beres sendiri berdiri pada tahun 2019 yang bermula dari desakan ekonomi yang dialami oleh Yudi. Saat itu di tahun yang sama saat bulan Ramadhan tiba, Yudi berinisiasi untuk menjual jus buah yang ditaruh di wadah plastik dan dijual di saat berbuka puasa serta dipromosikan melalui media sosial. Berkat promosi yang dilakukannya, usaha es tersebut laris manis, ungkapnya di acara Talkshow Good Movement yang diselenggarakan oleh GNFI Academy. Uniknya disaat laris manis nya usaha tersebut, terdapat salah satu pelanggan yang tidak mendapat kebagian es miliknya dan berkata “memang es ini tidak beres” ungkapnya. Mendengar kalimat tersebut membuat Yudi berpikir untuk memberi nama es miliknya menjadi “Es Gak Beres” dengan harapan sebagai strategi marketing untuk membuat calon konsumen menjadi penasaran akan brand tersebut.

Ragam Inspirasi, Aksi, dan Inovasi yang Dapat Ditiru untuk Melestarikan Lingkungan

Rintangan yang dihadapi

Seiring dengan ramainya usaha Es Gak Beres membuat Yudi bertekad untuk meneruskan usahanya hingga hari Raya Idul Fitri tiba. Namun tidak disangka penjualan es miliknya tersebut semakin menurun hingga produknya masih tersisa. Yudi juga pernah mendapatkan sebuah pengalaman saat produk miliknya yang masih tersisa rasanya tidak enak saat dibeli oleh konsumen. Hal itu sempat menjadi bahan pembicaraan di media sosial dan mendapat kritikan pedas dari netizen hingga membuat Yudi sempat down kala itu ungkapnya di acara yang sama yaitu Talkshow Good Movement yang diselenggarakan oleh GNFI Academy. Dengan adanya tantangan yang begitu berat tersebut tidak membuat Yudi jatuh terus menerus, sehingga dia memutuskan untuk mengganti produknya namun masih menggunakan brand yang sama. Langkah selanjutnya Yudi menggunakan media internet yang ada seperti Youtube untuk mencari resep yang dapat diterapkan hari itu juga untuk produknya. Setelah menemukan resep yang pas, Yudi mulai memasarkan kembali dengan produk yang berbeda dan mulai mendapat beberapa komentar positif dari konsumen yang puas akan rasa yang dihadirkan oleh Es Gak Beres ini, sehingga usaha tersebut kembali ramai. Seiring dengan berjalannya waktu, Es Gak Beres kini telah mencapai 500 cabang yang tersebar di berbagai provinsi terutama di Pulau Sumatera seperti Provinsi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, dan sekitarnya.

Ramainya usaha dari Yudi tersebut juga memunculkan berbagai tantangan baru, yakni yang pertama munculnya berbagai kompetitor yang memiliki usaha serupa, sehingga solusi yang dapat diterapkan oleh Yudi adalah menjaga rasa, kualitas bahan baku, dan sebagainya. Kemudian yang kedua adalah kesulitan dalam manajemen stok bahan baku yang begitu banyak, sehingga perlu dilakukan manajamen yang baik antara SDM dengan bahan baku yang tersedia. Terakhir adalah pernah ditipu oleh mantan karyawannya. Dari berbagai tantangan tersebut membuat Yudi tetap memiliki memiliki pemikiran serta mindset yang positif untuk menghadapi berbagai tantangan kedepannya. Karena Yudi yakin tantangan akan dapat diatasi dengan baik jika kita memiliki pemikiran yang positif dalam menghadapinya.

Sambal Tempoyak, Inspirasi Olahan Durian di Musim Raja Buah Indonesia

Ekspansi Usaha serta Dampak Sosial Bagi Masyarakat

Kegiatan program sosial yang dilaksanakan oleh Yudi Efrinaldi bersama mitra| Foto: SWA Online
info gambar

Tentunya usaha Es Gak Beres yang dimiliki oleh Yudi ini tidak serta merta berhenti disini saja. Namun terdapat ekspansi sehingga usaha serta programnya dapat terus berjalan. Adapun ekspansi usaha yang telah dilakukannya seperti membuka Es Gak Beres Resto dan Es Gak Beres Market. Selain melakukan ekspansi dalam usahanya, Yudi juga telah melakukan berbagai macam program sosial seperti pembelajaran mengenai UMKM di sekolah yang menargetkan peserta pelajar dan mahasiswa. Kemudian Es Gak Beres juga memberikan pelayanan ambulans gratis, pembagian sembako, dan makanan gratis disetiap hari jumat yang disupport oleh Es Gak Beres bersama kawan kawan mitra lainnya.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini