Jaipong; Seni Tari Budaya Sunda

Jaipong; Seni Tari Budaya Sunda
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023

#PekanKebudayaanNasional2023

#IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Indonesia merupakan negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, semboyan yang menggambarkan keberagaman budaya tetapi tetap satu jua. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, dan agama yang antar golongannya harus saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.

Salah satu kebudayaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke adalah seni musik dan seni tari. Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki alat musik dan tarian tradisionalnya sendiri, di mana kesenian tersebut dijadikan sebagai ikon atau ciri khas yang akan terus dilestarikan dari masa ke masa. Misalnya, tari Jaipong sebagai tarian tradisional khas Jawa Barat.

Chris Putra Berhasil Raih Posisi Keempat Kontes Binaragawan Dunia, Jadi Inspirasi bagi Indonesia

Tari jaipong merupakan tarian gabungan dari kesenian-kesenian tradisional, yaitu wayang golek, pencak silat, topeng banjet dan ketuk tilu, berasal dari Karawang, Jawa Barat. Tarian ini mulai berkembang sejak tahun 1960-an dengan nama Tari Banjet, diinovasikan oleh salah satu seniman sunda asal Karawang yang bernama H. Suanda. Namun, seiring berjalannya waktu yang disusul perkembangan tarian tersebut, ada seorang seniman bernama Gugum Gumbira yang juga tertarik untuk mempelajari Tari Banjet. Setelah berhasil menguasai, akhirnya beliau menyusun ulang gerakan-gerakan tarian tersebut, dan kemudian dikenalkan sebagai Tari Jaipong di wilayah Bandung.

Pada umumnya, Jaipong ditampilkan dalam pentas seni sebagai tarian yang diiringi oleh alunan musik gendang, gamelan, gong, degung dan alat musik yang diketuk lainnya. Selain itu, biasanya ada sinden yang bernyanyi untuk turut mengiringi tarian Jaipong. Dipopulerkan melalui gerakan-gerakan yang terbilang unik dan energik, tetapi memiliki kesan sederhana. Di samping itu, tari jaipong juga memberikan suasana yang humoris dan ceria agar bisa menghibur penonton.

Tari Jaipong memiliki pola gerakan yang berbeda dengan tseian pada umumnya, ada beberapa gerakan yang menjadi ciri khas dari tari Jaipong, di antaranya :

1. Gerakan Bukaan

Pola gerakan pertama dari tarian Jaipong adalah gerakan bukaan, yaitu gerakan pembuka ketika hendak memulai pertunjukan. Umumnya, gerakan bukaan dilakukan dengan para penari yang akan berjalan memutar atau membentuk jejak lingkaran, sembari bergerak memainkan selendang yang mengalung di leher para penari. Gerakan bukaan sendiri dilakukan oleh para penari dengan lemah gemulai, bertujuan memikat atau menarik perhatian penonton sejak awal pementasan.

2. Gerakan Pencungan

Selanjutnya, gerakan pencungan sebagai pola gerakan kedua dari tarian Jaipong. Gerakan yang dilakukan oleh para penari dengan mengikuti tempo cukup cepat sesuai dengan iringan musik, serta lagu yang dinyanyikan cukup cepat juga oleh sinden. Biasanya, gerakan pencungan dibawakan dengan energik atau penuh semangat, sehingga bisa membuat penonton terbawa suasana dan mulai menikmati pementasan.

Wahana Horor, Daya Tarik Baru Pariwisata Indonesia

3. Gerakan Ngala

Tarian Jaipong memiliki pola gerakan yang disebut dengan gerakan ngala, yaitu gerakan patah-patah yang dilakukan oleh para penari. Gerakan tersebut biasanya dilakukan sebagai bagian perpindahan penari dari titik pertama ke titik selanjutnya. Selain itu, gerakan ngala juga merupakan gerakan yang menjadi ciri uniknya tarian Jaipong.

4. Gerakan Mincit

Gerakan mincit adalah pola gerakan terakhir dalam tarian Jaipong, merupakan sebuah perpindahan dari tiap-tiap variasi gerakan yang dilakukan oleh para penari setelah melakukan gerakan ngala. Gerakan ini juga menjadi bagian keunikan dari tarian Jaipong yang dinantikan penonton.

Kemudian, selain dari 4 pola gerakan tersebut, tarian Jaipong memiliki 3 gerakan dasar yang menjadi ciri khasnya, yaitu geol, gitek dan goyang. Geol merupakan suatu gerakan yang berfokus pada pinggul. Sedangkan gitek adalah gerak yang berfokus dengan mengayunkan pinggul dengan disertai sebuah hentakan. Kemudian, terakhir gerakan dasar goyang, yaitu suatu gerakan pada bagian pinggul, tetapi tidak disertai dengan hentakan.

Tarian Jaipong sudah sangat dikenal oleh masyarakat, terutama untuk yang berada di daerah Bandung dan Karawang. Bahkan, Jaipong menjadi tarian wajib di tiap sanggar tari, dikenalkan pada seluruh usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Biasanya, di tiap acara sakral tradisional tarian Jaipong menjadi penampilan puncak atau penampilan inti.

Indonesia: Memanfaatkan Solusi Alami untuk Mengurangi Emisi Karbon Bumi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini