Kudapan Ringan Tradisional dari Singkong

Kudapan Ringan Tradisional dari Singkong
info gambar utama

Singkong merupakan sumber karbohidrat dari keluarga umbi-umbian yang terkenal sebagai bahan dasar olahan camilan, khususnya di Jawadwipa (re: Pulau Jawa). Singkong dapat diolah dengan cara diparut, direbus, dikukus, digoreng, ditumbuk hingga lilit yang menghasilkan beraneka kudapan ringan tradisional. Olahan singkong banyak dijumpai di pasar tradisional, pinggir jalan, maupun pertokoan.

Singkong dengan berat 100 gram mengandung minimal 160 kalori tergantung pada cara pengolahan, sehingga dirasa cukup aman bagi para pejuang diet sebagai pengganti nasi maupun camilan di tengah kesibukan sehari-hari. Berikut kudapan ringan tradisional berbahan dasar singkong yang bisa jadi alternatif saat brunch time.

Gethuk

Gethuk | Shutterstock
info gambar

Kudapan ringan ini terbuat dari singkong rebus yang ditumbuk bersama gula kelapa hingga lilit lembut. Biasanya gethuk disajikan bersama parutan kelapa dan ada pula yang ditemani oleh cenil pada bungkusan daun pisang. Di kota Malang sendiri, gethuk mempunyai beraneka rasa, seperti coklat, strawberry, dan original tanpa parutan kelapa. Biasanya potongannya berbentuk persegi kecil dalam satuan kotak khusus. Makanan ini sering dijadikan sebagai buah tangan para turis lokal maupun mancanegara.

Sawut

Sawut | istock
info gambar

Jika gethuk diperoleh dari tumbukan halus rebusan singkong, maka lain halnya dengan sawut. Jajanan tradisional ini terbuat dari serutan kasar singkong yang dicampur gula kelapa untuk selanjutnya dikukus. Sawut bertabur parutan kelapa mempunyai cita rasa manis gurih.

Berburu Kuliner dan Pernak-pernik ala Pasar Senggol di Kota Cologne, Jerman

Samplok

Jajanan berbahan dasar singkong yang diparut halus lalu dikukus dengan warna hitam dari pewarna alami. Singkong yang telah dikukus ditumbuk hingga lilit lalu disajikan berbentuk kotak ditaburi parutan kelapa. Samplok hanya bisa ditemui di pasar tradisional atau pasar desa karena hanya sebagian orang yang terampil membuat tanpa dicampuri bahan lainnya. Camilan tersebut hanya menonjolkan rasa gurih dari lumatan singkong dengan tekstur lembut dan kenyal saat digigit.

Khecak

Jajanan tradisional ini hampir mirip Samplok dengan perbedaan pada segi penyajian dan cita rasa. Samplok dari kukusan singkong berbentuk kotak ditemani parutan kelapa dengan cita rasa gurih, sedangkan khecak ditemani pula oleh cairan legit gula kelapa yang manis.

Gatot Gaplek

Gatot Gaplek | shutterstock
info gambar

Kudapan ringan yang jarang ditemui ini mempunyai proses rumit, sehingga tak banyak penjual membuat jajanan tradisional satu ini. Gatot Gaplek terbuat dari singkong kering yang direndam semalaman untuk nantinya dikukus berulang kali hingga empuk.

Gatot Gaplek disajikan bersama kelapa parut dengan rasa gurih yang bertekstur kasar. Pembuatan gatot tidak bisa asal-asalan agar tidak jadi jajanan gagal total.

Menikmati Sajian Kuliner Ikan, Simbol Kekayaan Bahari dari Bumi Sriwijaya

Tiwul

Kudapan dari singkong kering lainnya adalah tiwul yang masih dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Proses pembuatan tiwul tergolong singkat. Singkong kering atau gaplek ditumbuk hingga menjadi tepung. Tepung gaplek diberi air sedikit demi sedikit sembari diaduk dengan tangan hingga menjadi butiran. Selanjutnya, adonan dikukus selama 15—20 menit dan aduk perlahan agar matang merata. Tiwul bisa dinikmati bersama sayur urap-urap dan lauk-pauk tahu dan tempe.

Jemblem

Jemblem | shutterstock
info gambar

Jemblem merupakan kudapan berbahan dasar singkong yang disajikan hangat dengan bentuk lonjong bulat. Pembuatan jemblem cukup mudah. Singkong parut dicampur bersama kelapa parut lalu ditaburi sedikit garam yang selanjutnya dipipihkan. Kemudian, berikan isian berupa sisiran gula kelapa dan ditutup dengan cara dikepalkan agar isian tidak bocor saat digoreng. Jemblem digoreng pada minyak panas hingga kuning kecokelatan.

Tape Singkong Kuning

Tape singkong kuning | shutterstock
info gambar

Singkong kuning sebagai salah satu jenis famili ketela pohon biasa diolah menjadi tape singkong karena mempunyai tekstur lebih lembut dibanding singkong biasa. Jajanan tradisional ini mengandalkan proses fermentasi alami dibantu taburan ragi. Singkong kuning yang telah dibersihkan lalu dipotong kecil-kecil dan ditaburi ragi untuk selanjutnya ditutup rapat pada wadah tertutup.

Jika tekstur singkong kuning berubah menjadi lebih empuk, maka sudah bisa dinikmati sebagai tape. Jika belum, maka tunggu beberapa hari. Tape biasa ditemui pada es campur di cuaca panas atau diseduh dengan air hangat menjadi wedang tape di musim dingin.

Asal-usul Sate Kere, Kuliner yang Dulunya Memang untuk Orang Kere Betulan

Singkong Goreng Keju

Singkong goreng keju | shutterstock
info gambar

Kudapan ringan yang sudah diakui di kafe maupun resto kecil di perkotaan adalah singkong goreng keju. Meski terbilang mudah prosesnya, tapi teknik memperoleh singkong goreng yang empuk terbilang cukup rumit. Pedagang kaki lima di pinggir jalan mempunyai teknik dengan merendam singkong pada air garam semalaman dan menggoreng pada minyak panas selama 2 kali penggorengan. Kudapan ringan ini disajikan bersama lelehan kental manis dan parutan keju.

Kudapan berbahan singkong di atas hanya sebagian kecil dari sekian banyak aneka kudapan lain yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Perubahan tren kudapan ringan menjadi tantangan bagi para pembuat jajanan tradisional untuk selalu berinovasi dan berkarya secara kreatif dalam melawan pangsa-pangsa kudapan modern.

Jajanan tradisional juga sebagai obat rindu para perantau dari kota besar saat berlibur di desa. Dengan harga yang tidak menguras dompet, jajanan tradisional menjadi alternatif untuk mengganjal perut kosong. Mana nih kudapan ringan berbahan singkong favoritmu? Tertarik untuk mencoba yang lain?

#LocalContributors

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NU
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini