Wajib dan Gratis, Kenali Apa itu Vaksin HPV serta Manfaatnya untuk Anak Perempuan

Wajib dan Gratis, Kenali Apa itu Vaksin HPV serta Manfaatnya untuk Anak Perempuan
info gambar utama

Indonesia punya program pemberian vaksin HPV secara wajib dan gratis untuk anak perempuan. Ketahui apa manfaat vaksin HPV dan mengapa itu sangat penting.

Pemerintah Indonesia sedang gencar menekan laju infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Salah satu langkah penting yang telah dilakukan adalah dengan mencanangkan program wajib vaksin HPV kepada masyarakat. Dengan sifatnya yang wajib, maka vaksin HPV ini pun diberikan secara gratis karena dibiayai oleh negara.

Berdasarkan informasi resmi Kementerian Kesehatan RI, HPV merupakan virus yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Tercatat, virus HPV menyumbang hampir 95 persen kasus kanker serviks pada perempuan.

Kanker serviks sendiri adalah penyakit yang menyerang leher rahim perempuan. Ini adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Tak mengherankan pula apabila kanker serviks juga dijuluki silent killer dan menjadi kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia dengan angka kasus mencapai 36.633 pada 2021.

“Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker leher rahim atau kanker serviks. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50 persen, karena mereka datang sudah terlambat," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu.

"Imunisasi merupakan upaya yang paling murah. Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional,” tambahnya.

Pemberian vaksin HPV yang sedang digalakkan Pemerintah Indonesia utamanya menyasar anak perempuan berusia sekitar 11 tahun atau duduk di kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar/sederajat. Pemberian vaksinnya diberikan dua kali, di mana jarak waktu pemberian vaksin dosis pertama dan keduanya adalah 6 sampai 12 bulan.

Vaksin HPV gratis bisa didapatkan di sekolah lewat program Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) yang diselenggarakan setiap Agustus setiap tahunnya. Untuk anak yang tidak bersekolah formal, vaksin bisa didapat di posyandu atau puskesmas.

Beban Ganda Kesehatan di Desa Pesisir Gorontalo: Penyakit Menular dan Tidak Menular

Waspada Hoaks Vaksin HPV

Di tengah berjalannya program vaksinasi HPV gratis, masyarakat perlu waspada dengan beredarnya kabar bohong atau hoaks mengenai vaksin ini. Contohnya seperti belakangan ini di mana ada hoaks yang menyebut vaksin HPV menyebabkan kemandulan.

“Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi.” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril.

Pemberian vaksin HPV memang bisa menimbulkan reaksi tertentu. Namun, reaksi tersebut tergolong ringan dan hanya berlangsung sebentar.

"Ada reaksi di lokasi suntikan dapat berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri ringan. Timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung satu sampai tiga hari. Reaksi umum seperti demam juga bisa muncul setelah pemberian imunisasi," lanjut dr. Mohammad Syahril.

7 Cara Menjaga Kesehatan Mental Bagi Remaja, Apa Saja?

Referensi:

  • https://p2p.kemkes.go.id/cegah-kanker-leher-rahim-kemenkes-canangkan-perluasan-imunisasi-hpv-secara-nasional/
  • https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/kenali-gejala-kanker-serviks-sejak-dini
  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20231009/5944009/vaksin-hpv-bikin-mandul-itu-hoaks/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini