Berawal dari mengikuti ajang perlombaan inovasi kesehatan, Alvin dan ketiga temannya, yaitu Neira, Patricia, dan Adelina mengusulkan program pembuatan platform media sosial sebagai solusi.
Perlombaan yang diikuti oleh Alvin dan kawan-kawan bertema pemecahan masalah kesehatan generasi muda Indonesia.
Mereka akhirnya melakukan studi literatur dan diskusi yang intens sehingga mendapatkan hasil bahwa salah satu permasalahan yang berdampak besar bagi kemajuan bangsa, tetapi belum ada penanganan secara optimal serta maksimal ialah kehamilan remaja dan Infeksi Menular Seksual (IMS).
Hal ini amat disayangkan karena generasi muda seharusnya menjadi ujung tombak pembangunan Indonesia.
Oleh sebab itu, Alvin dan kawan-kawan sepakat untuk meluncurkan platform bernama Tabu Indonesia Berdaya. Platform ini hadir sebagai wadah informasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif.
Baca Juga: Atlet Paralayang Indonesia Sabet Emas di 12th FAI World Paragliding Accuracy Championship
Menurut Alvin, salah satu faktor penting dalam memecahkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi generasi muda Indonesia adalah dengan memberikan edukasi dan tempat mengakses informasi yang aman dan nyaman tanpa rasa takut untuk dihakimi.
Pada tanggal 1 Oktober 2017 lalu menjadi hari didirikannya Tabu Indonesia Berdaya dengan postingan pertama pada instagram di bulan Februari 2018.
Konten-konten di Instagram Tabu ID berisi informasi edukatif seputar kesehatan seksual dan reproduksi yang dikemas tidak hanya full-text, tetapi juga penyampaian yang fun dan bahasa yang digunakan juga sesuai target sasaran, yakni anak-anak muda.
Adapun topik yang diangkat menjadi tema dalam konten Instagram, konten TikTok, artikel di website, ataupun podcast Tabu ID juga up to date, sehingga pembaca tertarik untuk mencermati dari awal hingga akhir.
Beberapa contoh topik yang dibahas, di antaranya mengenai serba-serbi kondom, konstruksi sosial, kesehatan reproduksi wanita dan laki-laki, seputar menstruasi, dan sebagainya.
Dalam mengelola akun instagram Tabu ID untuk menjadi platform media sosial edukasi kesehatan seksual dan reproduksi yang bermanfaat, Alvin juga dibantu oleh tim yang bertugas.
Adapun tim yang tergabung dalam Tabu ID dibagi menjadi beberapa departemen, antara lain Departemen Program, Departemen People and Culture, dan Departemen Pengadaan Sumber Daya.
Pengelolaan aktivitas di website dan instagram yang berisi artikel serta konten-konten dibuat oleh tim dari Departemen Program yang berisi staf penulis, staf content creator, dan editor.
Selain itu, dalam usaha branding dan meningkatkan engagement Tabu, layout yang ada di instagram juga dibuat semenarik mungkin dan diselipkan ciri khas dari organisasi serta adanya interaksi yang intens antara pengikut dengan pengelola akun.
Baca Juga: Kata Media Korea Selatan tentang Penampilan Ciamik Megawati Hangestri
Hal ini merupakan hasil dari kerja keras tim Departemen People and Culture. Di samping itu, saat ini Tabu juga telah meraih 118 ribu lebih pengikut di Instagram dan memiliki relasi dengan organisasi lain berkat kawan-kawan dari Departemen Pengadaan Sumber Daya.
Oleh sebab itu, tidak hanya konten edukatif yang diberikan, tetapi juga ada kegiatan webinar atau bincang-bincang terkait sex education yang diselenggarakan oleh Tabu ID dengan menggaet pembicara yang mumpuni di bidangnya.
Alvin berharap dengan adanya platform Tabu ID ini bisa menjadi wadah yang aman dan nyaman sehingga generasi muda bisa mendapatkan pengetahuan serta informasi yang sebelumnya dianggap sesuatu yang jarang dibahas.
Adanya platform ini juga memberikan dampak yang cukup baik sejak diluncurkan awal hingga saat ini.
“Sejauh ini kami sudah melihat dampak yang positif berdasarkan data kualitatif (DM dan komentar) maupun kuantitatif (sosiometrik), meski belum terukur secara pasti besarannya,” kata Alvin.
Untuk mengetahui lebih lanjut, Kawan GNFI dapat mengakses informasi lebih lanjut pada website atau instagram Tabu ID di https://tidaklagitabu.id/ dan https://www.instagram.com/tabu.id/.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
