RI Mau Kumpulkan 20 Negara Penghasil Kelapa di Bandar Lampung

RI Mau Kumpulkan 20 Negara Penghasil Kelapa di Bandar Lampung
info gambar utama

Indonesia kembali bersiap menjamu para pemimpin dunia di Tanah Air. Kali ini, Sesi Tahunan ke-59 Pertemuan Tingkat Menteri Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC) akan dilaksanakan di Bandar Lampung, pada 5–7 Desember 2023.

Sebagai tuan rumah, Indonesia melalui Kementerian Perdagangan akan berupaya mewujudkan sektor kelapa berkelanjutan. Pihaknya menyatakan komitmen untuk terus mengembangkan sektor kelapa dengan fokus pada inovasi dan akses pasar global.

“Indonesia sebagai Ketua ICC akan berupaya mewujudkan sektor kelapa berkelanjutan, sejalan dengan upaya peningkatan harga kelapa, teknologi pengembangan produk kelapa bernilai tambah sehingga petani menjadi lebih sejahtera,” kata Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono.

Lampung dan Industri Kelapa

Dalam keterangan resmi yang dikutip dari kemendag.go.id, Djatmiko mengungkapkan alasan dipilihnya Bandar Lampung sebagai lokasi pertemuan karena Provinsi Lampung memiliki keberagaman industri kelapa dari hulu hingga hilir yang tersebar di berbagai wilayah.

Adapun topik diskusi dalam pertemuan Tingkat Menteri tersebut di antaranya akan membahas situasi kelapa global dan isu-isu spesifik dalam budidaya, pengolahan, pemasaran, dan perdagangan kelapa guna merumuskan usulan kebijakan yang tepat untuk pengembangan kelapa berkelanjutan.

Pertemuan ICC juga akan disandingkan dengan pameran yang mengusung tema Sustainable Coconut for Circular Economy. Pameran ini merupakan upaya Kementerian perdagangan dalam memperkuat diversifikasi dan promosi produk olahan kelapa dalam negeri sebagai langkah nyata inisiatif ekonomi sirkular.

Didukung 135 Negara, RI Kembali Jadi Anggota Organisasi Maritim Internasional

Perkumpulan Penghasil Kelapa

ICC merupakan organisasi kerja sama antarnegara penghasil kelapa yang diluncurkan oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UNESCAP) pada 1969.

Tujuan pembentukan organisasi negara penghasil kelapa ini adalah untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang produksi, pengolahan, penelitian, dan pemasaran kelapa dan produk kelapa. Kerja sama tersebut meliputi fasilitasi pertukaran teknologi, program hingga proyek untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pemangku kepentingan.

Sebanyak 20 negara yang saat ini menjadi anggota ICC telah mewakili 86 persen produksi kelapa dunia. Selain Indonesia, anggota ICC lainnya antara lain Fiji, Filipina, Guyana, India, Jamaika, Kepulauan Solomon, Kenya, Kiribati, Malaysia, Papua Nugini, Vietnam, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Tonga, Vanuatu, Kepulauan Marshall, dan Federasi Mikronesia.

Berkah Kelapa yang Pernah Jadi Emas Hijau bagi Warga Pulau Selayar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini