Stasiun Medan Menjadi Saksi Jayanya Tembakau Deli

Stasiun Medan Menjadi Saksi Jayanya Tembakau Deli
info gambar utama

Kereta api adalah salah satu andalan transportasi bagi orang-orang yang akan melakukan perjalanan keluar kota. Di samping itu, adanya kereta api sudah pasti mengikutsertakan stasiun yang berfungsi sebagai pendukung penting dalam pengoperasian kereta api. Stasiun juga banyak didapati agar calon penumpang tidak perlu bersusah-payah menempuh jarak yang jauh untuk dapat naik kereta api.

Di Medan sendiri terdapat beberapa stasiun, tapi yang paling terkenal bisa dijumpai di pusat kota. Tepatnya di Jalan Stasiun Kereta Api No. 1, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat. Lokasi pastinya ada di sebelah Timur Lapangan Merdeka. Stasiun Kereta Api Medan adalah stasiun kelas besar tipe A yang juga merupakan bagian dari naungan Divisi Regional 1 Sumatra Utara.

Fakta menarik tentang Stasiun Medan yaitu menyediakan layanan pertama di Indonesia untuk kebutuhan calon penumpang Bandar Udara Internasional Kualanamu dalam melakukan city check-in. Hal itu membuatnya mendapat penghargaan Prima Utama dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pelayanan unit transportasi publik (08 Mei 2007).

Secara umum, fungsi stasiun ini memang sama dengan stasiun lain. Namun, yang membedakan terletak pada sejarah dibalik pembangunannya. Tidak sebatas tempat naik-turunnya penumpang, Stasiun Kereta Api Medan berjasa pada keberlangsungan tembakau Deli.

Megafauna Asia: Melawan Kepunahan Sejak 12 Ribu Tahun Terakhir

Sejarah Pembangunan Stasiun Kereta Api Medan

Pembangunan kereta api di Sumatra Utara didesak oleh perkembangan yang cepat dari perkebunan tembakau yang dibuka sejak abad ke-19. Pelopor penanaman tembakau di Sumatra Deli bernama Jacobus Nienhuys. Ia berasal dari Jawa dan merupakan seorang pengusaha tembakau.

Kemudian, pada tanggal 24 Desember 1866, Nienhuys bersama P.W. Jansen, dan G.C. Clemen mendirikan perusahaan tembakau yang diberi nama “Deli Maatschappij”. Perkembangannya berhasil membawahi 75 daerah perkebunan di Sumatra Utara, hingga menjadi komoditas unggulan di Amsterdam (Belanda) dan Bremen (Jerman), melampaui tembakau dari Kuba dan Brasil.

Akan tetapi, entah dianggap sebagai kabar baik atau meresahkan, perkembangan perusahaan yang berakibat pada melimpahnya hasil perkebunan membuat mereka mengalami kendala. Komoditas yang harus dibawa ke pelabuhan utama di Sumatra Utara, Belawan, terhambat pada ketiadaan angkutan yang besar. Solusinya hanya satu, Deli Maatschappij membutuhkan transportasi yang lebih besar, bermuatan besar, serta tidak terganggu lumpur bila musim hujan melanda.

Menanggapi hal itu, salah seorang manajer perusahaan Deli Maatschappij, Mr. Cremer, mengusulkan pembangunan jaringan kereta api di Sumatra Utara. Niat awalnya, jalur kereta api hanya untuk kebutuhan ekspor tembakau dan disetujui langsung oleh Pemerintah Belanda tanggal 23 Januari 1883.

Pada 28 Juni 1883, Deli Maatschappij membentuk perusahaan sendiri yang bernama “Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Tujuannya adalah untuk mempermudah pengoperasian jalur kereta api dan secara khusus menangani sektor kereta api dengan Mr. Cremer sebagai Kepala Direktur.

Siapa Itu Rohingya, dan Mengapa Mereka Bisa Terlantar?

Sejarah Pembangunan Jalur Kereta Api

  1. 1886: rute Medan – Labuhan sepanjang 17 km.
  2. 1887: rute Medan – Binjai sepanjang 21 km dan rute Medan – Delitua sepanjang 11 km.
  3. 1888: rute Labuhan – Belawan sepanjang 6 km.
  4. 1890: rute Binjai – Selesai sepanjang 11 km.
  5. 1902: rute Selesai – Kuala sepanjang 10 km dan rute Medan – Serdang – Perbaungan – Bamban sepanjang 38 km.
  6. 1903: rute Bamban – Rantaulaban sepanjang 11 km dan rute Binjai – Stabat sepanjang 24 km.
  7. 1904: rute Stabat – Tanjungpura – Pangkalanbrandan sepanjang 42 km.

Arsitektur Stasiun Medan

Sejak pertama kali dibangun, arsitektur Stasiun Medan telah melewati banyak perubahan, renovasi berkali-kali dilakukan. Tahun 2013 adalah renovasi besar terakhir yang dilakukan dengan tujuan menyediakan gedung baru untuk akses kereta api bandara (City Railay Station). Selain itu, desain gedung eksisting untuk layanan regional juga dilakukan perombakan.

Sisa bangunan lama dari kompleks Stasiun Kereta Api Medan adalah menara jam yang terdapat di bagian depan, depo lokomotif yang mengungsung arsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung di ujung sebelah selatan stasiun.

Sumber: wikimedia.org
info gambar
Sumber: Wikipedia Commons : Fadhil Dimas Nabilah
info gambar

Adapun sisi nyentrik dari Stasiun Kereta Api Medan ada pada Monumen Lokomotif DSM 38. Monumen ini dibuat oleh Hartmann di Chemnitz, Jerman, tahun 1914.

Toko Khusus Produk RI Buka Cabang di Malaysia, Kontrak Dagang Rp573 Miliar

Referensi:

  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Lokomotif_DSM_38
  • https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20DSM%2028
  • https://heritage.kereta-api.co.id/page/Lokomotif%20DSM%2022

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini