Gedung Isola Bandung Direnovasi, Ancam Peninggalan Sejarahnya?

Gedung Isola Bandung Direnovasi, Ancam Peninggalan Sejarahnya?
info gambar utama

Gedung Isola atau Villa Isola merupakan bangunan warisan kolonial Belanda yang masih tersisa di Kota Bandung, Jawa Barat. Gedung putih yang bernuansa art deco itu terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Sukasari, Isola, Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Villa Isola ini sekarang dikenal oleh masyarakat sebagai Gedung Rektorat Isola Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Gedung ini juga termasuk cagar budaya A sehingga keasliannya wajib terjaga.

Tetapi saat ini pihak UPI mendapatkan sorotan karena melakukan renovasi gedung yang membuat banyak sekali perubahan. Francis B Affandi, pendiri Bandung Heritage mengaku kecewa saat melihat kondisi Gedung Isola saat ini.

Mengenang Situ Aksan, Danau Favorit Warga Bandung yang Kini Tinggal Nama

Dirinya mengkritisi mengapa disebutkan renovasi tersebut adalah upaya pemeliharaan. Padahal, jelasnya pemeliharaan tidak seharusnya mengubah elemen bagian dalam gedung yang berdiri pada tahun 1932 ini.

“Saya punya file dokumentasi bagaimana wujud Gedung Isola tahun 1934 dan itu sudah banyak sekali berubah. Selama 40 tahun saya tinggal di Indonesia, saya awalnya percaya bahwa bangunan bersejarah akan dijaga dengan baik sesuai undang-undang, tapi nyatanya sangat banyak diubah. Jadi saya kaget saat ke sini. Saya tidak bisa sebutkan berapa persen yang diubah, tapi sangat banyak,” katanya.

Tak berdasarkan studi ahli

Bidang Jaringan dan Kerjasama Bandung Heritage, Tubagus Adhi mengungkapkan renovasi yang dilakukan atas bangunan karya dari arsitek CP Wolff Schoemaker ini tidak berdasarkan studi para ahli, seperti kondisi cat yang sesuai standarnya.

“Jadi kelasnya memang kelas A. Baiknya melakukan studi cagar budaya yang lebih lanjut, yang lebih signifikan. Dalam UU Cagar Budaya ada tiga yang diatur keaslian bahan, bentuk, tata letak, dan atau teknik pengerjaan. Jadi perlu ada studi bahan, kemudian penyelesaian estetikanya juga utility (kegunaan) harus diperbaiki lagi,” ucapnya.

Kisah Empu Wisesa dan Luapan Sungai Citarum yang Jadi Kota Bandung

Tetapi para penggiat bangunan cagar budaya ini khawatir bila perombakan dilakukan terus menerus dan terlalu banyak. Karena itu pihaknya menyarankan agar studi lebih lanjut dilakukan menggunakan pedoman dokumentasi bangunan Gedung Isola yang lama.

Dirinya menekankan bila bangunan sudah terlanjur direnovasi tidak perlu dikembalikan seperti semula. Namun nantinya bila ada pemeliharaan gedung lainnya, perlu ada studi khusus supaya menggunakan bahan yang sesuai.

“Kalau ini kan nanti cat akan kembali lembab, kembali hitam dll. Jadi memang lebih baik gunakan bahan kualitas baik tapi tidak renovasi lagi untuk dua tahun ke depan gitu istilahnya,” paparnya.

Respon UPI

Tenaga Ahli Sarana Prasarana UPI Purno menanggapi keluhan dari pihak Bandung Heritage. Dia menyampaikan urgensi pendinginan ruangan ini berkaitan dengan perubahaan iklim dan zaman.

“Memang kalau desainnya, ini tanpa pendinginan. Tetapi sesuai dengan perubahan cuaca yang ada sekarang, bisa dibayangkan. Walaupun Bandung terkenal dingin, kalau jam 10.00 - 11.00 WIB itu panas. Seperti kemarin saat kemarau panjang, bukan apa-apa ya, rasa nyaman itu memang diperlukan dengan adanya ruang AC,” kata Purno.

Dikatakan lagi, lingkungan Jalan Setiabudi sekarang tak lagi sejuk. Hal ini dikatakan olehnya sebagai dampak dari padatnya kendaraan di sekitar UPI. Sehingga menurutnya rancangan bangunan karya Wolff Schoemaker ini memerlukan penyesuaian kembali.

Susur Gedong Cai Tjibadak, Seabad Jadi Sumber Air Masyarakat Bandung

Tetapi pihaknya menyampaikan terima kasih dan akan melakukan diskusi lebih lanjut terkait renovasi gedung. Dia pun memastikan pihaknya akan berkomunikasi agar bisa menjaga pemeliharaan gedung cagar budaya dengan maksimal.

“Terima kasih karena pihak Bandung Heritage sudah menyaksikan bagaimana pelaksanaan renovasi ini. Kami berharap mungkin nanti ke depannya bisa menyesuaikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah pelaksanaan renovasi. Baik mungkin nanti di dalam hal catatan, tata cara melakukan renovasi, kami nanti akan lebih banyak berkomunikasi dengan Pak Adhi, supaya nanti lebih tahu langkah-langkah yang akan lebih cepat,” ucapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini