Kisah Kesaktian Panglima Jukse Besi yang Gedor Malaka untuk Lawan Portugis

Kisah Kesaktian Panglima Jukse Besi yang Gedor Malaka untuk Lawan Portugis
info gambar utama

Masyarakat Indragiri Hulu, Riau begitu mengagumi sosok Andi Sumpu Muhammad atau yang lebih dikenal dengan julukan Panglima Jukse Besi. Hal ini karena sosok ini panglima perang andalan Sultan Indragiri IV.

Dimuat dari Sindonews, kehebatan sang panglima ditunjukan saat memimpin pasukan Kesultanan Indragiri menaklukan Portugis di Malaka. Saat itu Kerajaan Indragiri memang sedang melakukan hubungan khusus dengan Kesultanan Malaka.

Indonesia Punya Badarawuhi, Arab Punya Ular Falak

Setelah mendengar Kesultanan Malaka diserang dan diduduki Portugis, Sultan Indragiri IV atau dikenal dengan julukan Sultan Narasinga II bersama bala tentaranya yang dipimpin Panglima Jukse Besi menggempur Kota Malaka.

Ketika itu pasukan Kesultanan Indragiri bertempur melawan pasukan Portugis di bawah Komando Jenderal Verdicho Marlos sebagai panglima perangnya. Perang melawan Portugis ini berlangsung selama 20 tahun, dari 1512 sampai 1532.

Kesaktian Panglima Jakse

Pertempuran antara Kerajaan Indragiri dengan Portugis berlangsung selama 20 tahun. Hal ini karena Portugis yang dipimpin Jenderal Verdicho Marloce terkenal kuat sebagai penguasa lautan dan penjelajah kota Malaka.

Walau Portugis lihai dalam peperangan, tetapi karena kesaktian Panglima Jukse Besi bersama bala tentara Kesultanan Indragiri mampu bertahan. Saking saktinya, panglima perang andalan Sultan Indragiri IV ini kebal senjata.

Ikatan Iskandar Zulkarnain dengan Gunung Marapi dalam Asal Usul Orang Minangkabau

“Konon katanya bulu tangannya saja tidak bisa dicukur benda tajam, apalagi kulitnya. Begitulah kesaktian Panglima Jukse Besi,” kata Saharan, Staf Balai Pelestarian Cagar Budaya (BCB) Batu Sangkar Wilayah Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau yang dimuat Merdeka.

Hingga akhirnya pada sekitar tahun 1532, Sultan Narasinga dan Panglima Jukse Besi bersama bala tentaranya mengalahkan Portugis. Bahkan menjadikan Jenderal Verdicho Marloce sebagai tawanan.

Dijadikan tawanan

Jenderal Verdicho Marloce kemudian dibawa ke Kerajaan Indragiri sebagai seorang tawanan. Karena dianggap sebagai sosok yang cerdas, Sultan Indragiri IV kemudian mengangkat Jenderal Verdicho Marloce sebagai penasihat.

“Namun setelah sekian lama menjadi tawanan perang, akhirnya Jenderal Verdicho Marloce diangkat sebagai menteri di Kerajaan Indragiri karena memiliki otak yang pintar, selain itu Raja Narasinga II juga memiliki hati mulia dengan menjadikan musuh sebagai kawan,” terangnya.

Pemandian Alam Banyubiru, Pemandian Kuno Sejak Zaman Belanda

Walau Jenderal Verdicho Marloce beragama Kristen, Sultan Indragiri IV tak pernah mempersoalkan dan tidak pernah mempersoalkan. Jenderal Verdicho Marloce terus menjadi menteri hingga akhir hayat.

Dengan begitu, Jenderal Verdicho Marloce yang awalnya berlawanan dengan Panglima Jukse Besi akhirnya jadi bersahabat. Panglima Jukse Besi kemudian terus menjadi pelindung Kerajaan Indragiri IV hingga wafat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini