Eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Selasa (2/1/2024). Kabar Rizal Ramli meninggal dunia itu diketahui dari pesan singkat keluarga.
“Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kami segenap keluarga mohon maaf jika ada kesalahan beliau selama hidup,” tulis pesan singkat tersebut
Pria kelahiran Padang, Sumatra Barat 10 Desember tahun 1954 ini pernah bergelut menjadi aktivis mahasiswa. Bahkan karena kegiatannya di dunia mahasiswa, Rizal Ramli ditangkap oleh Soeharto pada 1978.
Setelah bebas dari penjara, Rizal berangkat melanjutkan studi ke Boston University. Dirinya menamatkan studinya di Boston University hingga tingkat doktoral dan lulus pada 1990. Pada 1991, Rizal pulang ke tanah air.
Laksamana Raja di Laut, Penjaga Lautan Tersohor yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Rizal bersama teman-temannya memutuskan untuk mendirikan lembaga think tank ekonomi Indonesia bernama ECONIT Advisory Group. Kejelian analisa dan keberanian mengungkapkan hasil temuannya membuat Rizal dianggap ekonom terbaik kala itu.
Ketika itu, Rizal dan timnya meramalkan akan terjadinya krisis ekonomi pada 1997 akibat trends makro ekonomi yang tidak bagus. Hasil kajian forecast-nya pun terbukti, Indonesia diguncang krisis ekonomi, sehingga membuat kondisi Indonesia goyah.
“Akibatnya, Mei 1998. Soeharto yang baru saja memenangkan Pemilu 1997 dan baru dilantik lagi menjadi Presiden 11 Maret 1998, harus mengundurkan diri dan digantikan oleh sang wakil,” tulis laman Rizal Ramli.
Menteri andalan
Karena kehebatan itu, Rizal Ramli sempat diminta oleh Presiden Habibie untuk menjadi menteri. Rizal menolak tawaran itu karena Habibie dinilai sebagai bagian dari Orde Baru. Tetapi saat Gus Dur diangkat menjadi presiden, tawaran jabatan menghampiri lagi.
Awalnya Gus Dur menawarkan Rizal menjadi Kepala BPK, lalu Dubes di Amerika Serikat tetapi ditolak. Rizal ditawarkan untuk menerima jabatan sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) menggantikan Pjs.Menteri Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla.
“Agak setengah memaksa, Rizal pun menerima permintaan Gus Dur dengan catatan Rizal hanya bersedia menjadi Ketua Bulog selama setahun,” ucapnya.
Mengenal Pangeran Antasari dan Perjuangannya untuk Tanah Banjar
Rizal ketika itu sukses melakukan transformasi di Bulog hingga memberikan keuntungan mencapai Rp5 triliun sehingga menguntungkan petani. Kesuksesan ini membuat Gus Dur memberi kepercayaan lebih.
Rizal kemudian didorong menempati posisi sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Dirinya pun menyelesaikan berbagai persoalan, seperti utang PLN, Garuda Indonesia, Krisis Bank Indonesia. Dia pun tidak tercatat sebagai menteri yang dipecat Gus Dur.
“Bahkan menjadi salah satu menteri andalan Gus Dur. Karena bisa diandalkan, Gus Dur pun menggesernya ke posisi Menteri Keuangan. Walau hanya dua bulan menjabat karena Gus Dur jatuh,” tutupnya.
Rajawali kepret
Ketika pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2004, Rizal pernah diminta untuk menjadi Menko Perekonomian. Tetapi ada dugaan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang melarang SBY menunjuk Rizal.
Karena itu Rizal Ramli memilih untuk berada di luar kekuasaan. Dia juga sempat mencalonkan independen pada 2009. Tetapi perjuangannya kandas karena kurangnya modal, serta ada ketentuan presidential threshold 20 persen.
Sjafruddin Prawiranegara: Mantan Kepala Pajak Belanda yang Berperan Bagi Keuangan Negara
Baru pada pemerintahan Jokowi di 2014-2019, Rizal menduduki posisi sebagai Menko Kemaritiman dan Sumber Daya. Dirinya ketika itu terkenal dengan jurus Rajawali Kepretnya terhadap berbagai kebijakan, salah satunya blok Masela.
Jurus Rajawali Kepret ini dianggap kontroversi, sehingga banyak menghadapi tantangan dan dukungan. Tetapi Rizal tak gentar untuk meladeni debat terbuka di depan umum. Tetapi nafas Rizal sebagai menteri harus terhenti pada 2016.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
