Malang Status Waspada Klitih, Mahasiswa Disarankan Berhati-hati

Malang Status Waspada Klitih, Mahasiswa Disarankan Berhati-hati
info gambar utama

Seminggu terakhir (pertengahan Januari 2024), Malang tidak setenang dahulu dan semakin meresahkan warga setempat, khususnya kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan fenomena sosial oleh sekelompok remaja dengan menyerang orang lokal dengan menggunakan senjata tajam di area yang sepi. Bahkan, ada juga yang berani bertindak di tempat publik sekalipun secara tidak terduga atau biasa disebut pembegalan Klitih.

Dilansir dari Instagram Malang Raya Info, kejahatan sosial ini terulang kembali semalam dengan tersangka masih dalam penyisiran polisi. Dugaan motif para pelaku Klitih adalah untuk menggasak dan merampas harta korban yang sedang mencari makanan di pinggir jalan.

Siklon Tropis Anggrek Muncul Dekat Indonesia, Apa Dampaknya?

Tidak hanya kerugian materiil yang diderita oleh para korban, disebutkan dalam salah satu postingan Instagram Mahasiswa Malangdengan korban mengalami syok atas kejadian Klitih.

Anonim menceritakan bahwa para pelaku Klitih juga mengincar korban wanita untuk memenuhi hasrat seksual dengan memegang payudara wanita yang melintas di jalan secara acak atau disebut sebagai kejahatan begal payudara.

Berbagai pendapat dari para mahasiswa membanjiri kolom komentar media sosial info Malang dengan menceritakan pengalaman pribadi saat melihat kejahatan berlangsung. Hal ini mengingat bahwa Malang terkenal sebagai kota pendidikan kedua setelah Yogyakarta dan termasuk kota pelajar kedua di Jawa Timur.

Atas kejadian Klitih ini, para mahasiswa terutama mahasiswa perantau dari berbagai daerah Nusantara diminta berhati-hati ketika keluar di malam hari.

Rabies Mengancam NTT, Vaksinasi Digalakkan hingga Bulan Maret 2024

Penjelasan Klitih dari Berbagai Aspek

Kata ‘Klitih’ berasal dari Bahasa Jawa yang diartikan sebagai aktivitas untuk mencari angin di luar rumah. Ada pula pendapat bahwa klitih diambil dari kata ‘Klitik’ pada Pasar Klitikan di Yogyakarta yang diartikan sebagai aktivitas santai sambil mencari barang bekas.

Pada kamus Bahasa Jawa karangan SA Mangunsuwito, klitih tidak berdiri tunggal melainkan merupakan kata ulang dari ‘klithah-klithih’ yang berarti bolak-balik, mondar-mandir, maupun pontang-panting.

Sebenarnya klitih memiliki makna positif yakni seseorang yang sedang mengisi waktu luang. Namun, makna klitih berubah menjadi tindak kejahatan remaja dengan menyerang orang-orang secara tak terduga atas kejadian penjarahan oleh geng remaja di Yogyakarta pada awal tahun 1990-an.

Motif para remaja melakukan aksi anarkis tersebut adalah ingin memperoleh pengakuan dari teman sebaya dengan klaim memiliki reputasi ‘bagus’ dan ‘keren’ di lingkungan sekitarnya. Motif lain diperkirakan karena masalah remaja pribadi dengan keluarga dan masalah finansial.

Pada akhirnya, klitih mengalami pergeseran makna dan memiliki kepanjangan dari Kliling Golek Getih atau dalam Bahasa Indonesia adalah Keliling Cari Darah sebagai tindakan kejahatan yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Klitih juga dijadikan simbol geng remaja sebagai identitas anggota sekaligus menambah relasi kawan dan merasa memperoleh perlindungan dalam kelompok tersebut melalui aksi liar tak bermoral.

Penyebab tindakan Klitih terjadi dikarenakan: (1) kegagalan masyarakat untuk mengontrol pelaku Klitih, (2) pemerintah dianggap kurang intensif dalam melakukan pencegahan, dan (3) peran media sosial sebagai alat komunikasi antar anggota yang perlu diperketat kembali.

Klitih sebagai penyakit sosial pada remaja perlu ditindaklanjuti bersama dengan cara:

  • Meminta pemerintah pusat memerhatikan kejadian melalui laporan dari pemerintah daerah,
  • Melakukan evaluasi pembelajaran moral secara keseluruhan oleh Kementerian Pendidikan tingkat pusat maupun daerah,
  • Melakukan patroli malam bagi aparat kepolisian dan aparat pelindung negara TNI untuk melindungi dan menjaga ketenteraman masyarakat, terutama mahasiswa, yang merasakan keresahan dalam memberantas fenomena Klitih,
  • Menelisik penyakit sosial pada kalangan remaja di tingkat SD, SMP hingga SMA bagi para guru dan kepala sekolah, serta
  • Masyarakat bekerja sama dengan para media terpercaya mempublikasikan informasi kasus Klitih.

Langkah preventif yang bisa dilakukan oleh mahasiswa saat ini adalah selalu waspada di tempat publik terutama di malam hari, menghindari jalanan sepi, dan minimal mengajak teman ketika terpaksa keluar rumah. Stay safe!

Rawat dan Jaga Terumbu Karang Selat Madura!

Referensi:

  • https://lm.psikologi.ugm.ac.id/2022/05/fenomena-klitih-di-yogyakarta-mengapa-bisa-terjadi/
  • https://www.kompas.com/wiken/read/2022/04/09/174500181/apa-arti-klitih-dan-bagaimana-asal-usulnya-meresahkan-warga-yogyakarta?page=all
  • https://trends.tribunnews.com/2023/03/29/apa-arti-klitih-istilah-viral-tiktok-fenomena-sering-terjadi-di-jogja-kependekan-dari-kata-ini

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NU
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini