Rawat dan Jaga Terumbu Karang Selat Madura!

Rawat dan Jaga Terumbu Karang Selat Madura!
info gambar utama

Terumbu karang di Selat Madura adalah area terumbu karang yang terletak di perairan dangkal yang transparan. Terumbu karang di wilayah Madura tersebar di sekitar pulau-pulau seperti Pulau Mandangin di Sampang, Selat Madura, dan Gili Ketapang di Probolinggo.

Area ini menghadapi berbagai ancaman, termasuk kerusakan akibat faktor-faktor antropogenik, penurunan tutupan terumbu karang, dan risiko terhadap ekosistem laut.

Saat ini upaya pelindungan sedang dilakukan oleh organisasi, peneliti, dan masyarakat lokal untuk mengatasi tantangan ini melalui inisiatif seperti rehabilitasi terumbu karang, kegiatan sosial-ekonomi alternatif, dan strategi konservasi kolaboratif.

Kapal Rumah Sakit TNI Berangkat ke Palestina

Terumbu Karang ini letaknya ada di Pulau Mandangin. Pulau yang letaknya berada di Madura ini merupakan sebuah pulau kecil yang menyajikan pantai berpasir putih yang indah di sepanjang pantai selatan dan barat pulau. Pulau ini juga terkenal dengan pantai Candhin yang unik dan menawan, di mana terdapat batu besar menyerupai candi yang terletak di tengah pantai.

Selain itu, Pulau Mandangin menjadi tujuan populer untuk berkemah dan snorkeling. Terletak di Selat Madura di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, pulau ini memiliki luas total sekitar 2,65 kilometer persegi.

Pemetaan distribusi terumbu karang di Selat Madura telah dilakukan menggunakan data citra satelit dari Landsat 7 dan pengolahan data. Hasil penelitian ini mengungkap luas substrat terumbu karang mencapai 10,478.032 hektar.

Terumbu karang di Selat Madura menghadapi ancaman kerusakan yang membutuhkan perhatian lebih lanjut. Permasalahan kebersihan pantai tetap menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemerintah kabupaten di Pulau Madura.

Melawat ke Medan Zoo: Berdiri Sejak 1952 yang Kondisinya Makin Merana

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendidikan sistemik dan berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran hukum kolektif di kalangan nelayan.

Pendidikan sistemik dan berkelanjutan dapat membantu mengurangi praktik penangkapan ikan yang merugikan masa depan.

Perlu Kawan ketahui, pendidikan sistemik dan berkelanjutan bertujuan untuk menyatukan prinsip, nilai, dan praktik pembangunan berkelanjutan ke dalam semua aspek pendidikan dan pembelajaran. Pendekatan ini dilakukan secara holistik dan berkelanjutan, mencakup aspek-aspek yang saling terkait dan berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Selain itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk membentuk relawan pantai dan laut guna mendukung pelaksanaan niat baik ini dengan efektif.

Ancaman terhadap terumbu karang di Selat Madura, Indonesia, melibatkan faktor global dan lokal. Ancaman global, seperti pemutihan terumbu karang akibat pemanasan global dan El-Nino, dapat berdampak signifikan pada terumbu karang.

Ancaman lokal lebih terkait dengan dampak antropogenik, termasuk aktivitas penangkapan ikan dengan metode merusak dan polusi dari pelabuhan perikanan.

Aktivitas-aktivitas ini mengancam keanekaragaman hayati terumbu karang di area tersebut. Pengusulan pembentukan zona konservasi dianggap sebagai langkah untuk mengurangi ancaman ini dan melindungi terumbu karang di wilayah tersebut.

70 Potential Buyers Pariwisata Indonesia Berhasil Digaet di Chicago

Faktor yang Memengaruhi Terumbu Karang

Hal yang dapat memengaruhi terumbu karang di Madura yang harus Kawan hindari:

1. Aktivitas penangkapan ikan: Metode penangkapan ikan yang merusak, seperti pemancingan peledakan dan pemancingan sianida, dapat merusak terumbu karang dan menghancurkan habitatnya.

2. Polusi: Limbah dari pelabuhan perikanan dan kegiatan manusia lainnya dapat menyebabkan pencemaran air, yang dapat berdampak negatif pada terumbu karang.

3. Pemanenan karang: Pengumpulan karang untuk berbagai tujuan, seperti bahan konstruksi atau suvenir, dapat merusak atau menghancurkan terumbu karang.

4. Kurangnya kesadaran: Kurangnya kesadaran tentang pentingnya terumbu karang dan konservasinya dapat menyebabkan aktivitas yang merugikan terumbu karang.

Untuk mengurangi dampak-dampak ini, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat lokal tentang pentingnya terumbu karang dan perlunya konservasi. Hal ini dapat dicapai melalui program pendidikan dan sosialisasi, serta pembentukan zona konservasi untuk melindungi terumbu karang dari aktivitas manusia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini