Mengenal Madura Pulau Garam Indonesia

Mengenal Madura Pulau Garam Indonesia
info gambar utama

Tahukah Kawan bahasa Madura dikenal sebagai Pulau Garam? Wah, menarik ya! Apa alasan di balik Madura sebagai Pulau Garam?

Pulau Madura memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Sebuah fakta menarik mengenai pulau ini adalah dimana Madura dikenal sebagai "Pulau Garam" karena menjadi salah satu wilayah penghasil garam terbesar di Indonesia, lho! Wah, tentu Kawan bangga menjadi orang Madura!

Pulau Madura memiliki sejarah yang mencakup beberapa aspek, termasuk produksi garam yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dengan sekitar 15.347 hektar lahan produksi garam, Pulau Madura menjadi salah satu produsen garam terbesar di Indonesia, menghasilkan sekitar 900 ribu ton.

Peringkat 10 di Dunia, Ekspor Manufaktur RI Tembus Rp2.920 Triliun pada 2023

Proses pembuatan garam di Pulau Madura, dikenal sebagai cara 'Madurese', melibatkan kristalisasi air laut. Selain itu, dalam sejarahnya, Pulau Madura pernah menjadi negara Madura pada tahun 1948, inisiatif yang diambil oleh pemerintah Belanda untuk melemahkan Republik Indonesia.

Meskipun negara Madura hanya bertahan selama dua tahun, pada 1950, pulau ini kembali bergabung dengan Indonesia setelah dibubarkan.

Pulau Madura juga terkenal dengan kuliner sate yang telah mencapai ketenaran internasional. Secara keseluruhan, sejarah Pulau Madura mencerminkan keragaman, mulai dari produksi garam hingga episode sejarah sebagai negara Madura yang singkat di bawah pemerintahan Belanda.

Perlu Kawan ketahui cara pembuatan garam di Pulau Madura dikenal sebagai cara 'Madurese' atau cara orang Madura melibatkan proses kristalisasi air laut secara menyeluruh.

Proses pembuatan garam di Pulau Madura ini unik karena mengadopsi kristalisasi air laut secara menyeluruh, dengan pengambilan garam dari seluruh lapisan air laut, mulai dari yang terbawah hingga teratas.

Mengapa Orang Medan Sebut Sepeda Motor dengan Kereta, Pengaruh dari Mana?

Proses Pengambilan Garam Tradisional

1. Pengumpulan Air Laut: Proses dimulai dengan mengumpulkan air laut dari pantai Selatan Madura yang memiliki kandungan garam tinggi.

2. Pengendapan Air Laut: Air laut yang telah dikumpulkan ditempatkan dalam tempat yang sesuai, seperti tempat duduk atau wadah kayu.

3. Kristalisasi Air Laut: Air laut yang dikumpulkan akan mulai mengendap dan mengkristalisasi menjadi garam. Proses ini dilakukan secara menyeluruh dengan pengambilan garam dari lapisan terbawah hingga atas.

4. Pembersihan Garam: Setelah proses kristalisasi selesai, garam yang dihasilkan dibersihkan dari kotoran yang mungkin masih ada untuk mendapatkan hasil yang lebih bersih.

5. Pengeringan Garam: Garam yang telah dibersihkan dikeringkan secara alami, entah dengan menggunakan angin atau bahan kimia yang tidak mengandung zat berbahaya.

6. Pembagian Garam: Setelah proses pembersihan dan pengeringan selesai, garam yang dihasilkan dibagi menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah dibawa.

Indonesia Dipercaya Memimpin Sektor Pariwisata dan Budaya di ASEAN Korea Centre

Untuk menilai kualitas garam yang dihasilkan di Pulau Madura, beberapa metode dan faktor juga perlu diperhatikan. Salah satunya melibatkan penelitian ilmiah untuk memahami hubungan antara proses produksi garam yang dilakukan oleh petani garam di Madura dengan pengetahuan ilmiah yang mumpuni untuk memastikan kualitas garam layak konsumsi.

Selain itu, faktor alam seperti tingginya kadar garam dalam air laut sepanjang pantai Selatan Madura juga berpengaruh terhadap kualitas garam yang dihasilkan. Proses tradisional pembuatan garam rakyat di Pulau Madura yang diketahui sebagai cara 'Madurese', dapat memengaruhi kualitas garam pula.

Tentunya keperluan atas penelitian ilmiah, faktor alam, dan proses produksi garam oleh masyarakat setempat masih menjadi indikator penting untuk mengetahui kualitas garam yang dihasilkan di Pulau Madura. Oleh karena proses yang panjang ini serta jejak sejarah yang dimiliki dapat menjadikan Madura sebagai Pulau penghasil Garam terbesar di Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini