Hari Pendidikan Lingkungan Hidup Sedunia, Ciptakan Dunia Sadar dan Peduli kepada Alam

Hari Pendidikan Lingkungan Hidup Sedunia, Ciptakan Dunia Sadar dan Peduli kepada Alam
info gambar utama

Mengamati kondisi rusaknya lingkungan di penjuru dunia dikarenakan perubahan iklim maupun perbuatan tangan usil manusia, World Wide Fund for Nature atau WWF menetapkan per tanggal 26 Januari setiap tahunnya sebagai Hari Pendidikan Lingkungan Hidup Sedunia.

Hal ini dilatarbelakangi oleh peran fundamental pendidikan sebagai wadah untuk mengeksplorasi keadaan alam, mengidentifikasi masalah lingkungan, ikut andil aktif dalam penyelesaian problematik lingkungan, serta selalu berkomitmen melestarikan alam.

Penetapan ini juga dilandaskan oleh Lokakarya Internasional tentang Pendidikan Lingkungan Hidup di Beogard pada tanggal 26 Januari 1975. Momen itu dihadiri lebih 70 negara dan melahirkan Piagam Beograd dalam mewujudkan tuntutan mendasar pendidikan lingkungan hidup. Tujuannya adalah sebagai berikut:

To develop a world population that is aware of, and concerned about, the environment and its associated problems, and which has the knowledge, skills, attitudes, motivations and commitment to work individually and collectively towards solutions of current problems and the prevention of new ones.”

Potensi Hujan Lebat di Jawa Beberapa Hari ke Depan, Ini Imbauan BMKG

Diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

“Untuk mengembangkan populasi dunia yang sadar, dan peduli terhadap, lingkungan hidup dan masalah-masalah yang terkait dengannya, dan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi dan komitmen untuk bekerja secara individu dan kolektif menuju penyelesaian permasalahan saat ini dan pencegahan permasalahan baru.”

Intinya, WWF mengajak masyarakat awam untuk lebih memerhatikan isu-isu lingkungan hidup di tiap negara dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian melalui penyelenggaraan pendidikan yang berfokus pada lingkungan hidup.

Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) sebagai Aksi Nyata Peduli dan Sadar Lingkungan Hidup

Pelajaran PLH yang telah diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia, mulai jenjang dasar hingga tinggi, telah dibahas pada lokakarya UNESCO Bangkok tentang lingkungan tahun 1977 bernama Deklarasi Tbilisi dan sesuai dengan tujuan Piagam Beograd.

PLH lebih memfokuskan pada penerapan kesadaran, kepedulian, dan pelestarian lingkungan secara nasional dengan menyesuaikan domisili sekolah. Secara teoritis, siswa akan diberikan pemahaman dasar terkait makna esensial alam dan bentuk-bentuk pelestarian lingkungan.

Membuang sampah pada tempatnya © Pexels.com
info gambar

Apabila siswa dirasa telah memahami dan meresapi pentingnya alam bagi kehidupan, guru akan mengajak siswa terjun ke lapangan untuk mempraktikkan pelestarian lingkungan dengan berbagai cara sebagai berikut:

  • Menyapu halaman sekolah
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Membersihkan selokan sekolah
  • Mendaur ulang sampah plastik
  • Memanfaatkan sampah daur ulang sebagai kreasi
  • Membuat kompos alami dari sampah dedaunan maupun rerumputan kering
  • Mengadakan bank sampah sebagai tempat pendauran ulang sementara di sekolah

Tak hanya sebatas sampai di situ saja, guru bekerja sama dengan orang tua dalam mencapai tujuan pembelajaran. Bisa dengan berupaya melestarikan lingkungan di manapun dan kapanpun untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan di lingkup keluarga dan sekitar siswa.

Representasi Semangat Juang Pemuda dalam Pendidikan pada Novel Ranah 3 Warna

Cara Memperingati Hari Pendidikan Lingkungan Hidup Sedunia

Tidak hanya organisasi maupun instansi saja, partisipasi masyarakat juga dibutuhkan dalam memperingati Hari Pendidikan Hidup Sedunia guna mendorong kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dengan beberapa aktivitas sebagai berikut.

  • Selalu berprinsip membuang sampah pada tempatnya di mana pun berada.
  • Selalu membawa tempat makan, botol, dan tas maupun kantong ramah lingkungan.
  • Selalu waspada terhadap perubahan iklim dengan tanggap terhadap kerusakan alam dan mendalami penyebab fenomena alam untuk tindakan nyata pemecahan masalah.
  • Selalu update informasi perkembangan fenomena lingkungan.
  • Mengurangi penggunaan sampah plastik dalam pelestarian lingkungan.
  • Mendaur maupun memilah sampah rumah tangga menjadi kreasi agar dapat dimanfaatkan kembali.
  • Mendaftar sebagai relawan lingkungan yang diadakan oleh komunitas lokal.
  • Mengikuti green tour atau tur lingkungan agar meningkatkan empati pada alam sekitar.

Aksi nyata dan komitmen masyarakat dalam pelestarian lingkungan sangat dibutuhkan agar bumi tetap lestari, asri, bersih, segar bagi generasi selanjutnya meski ekosistem alam sudah tidak sama seperti dulu.

Relawan lingkungan © Pexels.com
info gambar

Namun, kerusakan alam akan sedikit terhambat jika bersama-sama paham, sadar, dan peduli terhadap lingkungan. Mari, wujudkan aksi nyata pelestarian lingkungan hidup tidak hanya pada tanggal 26 Januari saja, tetapi sebisa mungkin sudah dan akan selalu diterapkan setiap saat.

Sumbangsih Pemikiran KH Ahmad Dahlan dan Dewi Sartika untuk Dunia Pendidikan Era Kini

Referensi:

  • https://www.wwf.mg/en/?6035816/January-26---World-Environmental-Education-Day
  • https://www.activesustainability.com/environment/world-environmental-education-day/?_adin=02021864894
  • https://news.detik.com/berita/d-7152371/seputar-hari-pendidikan-lingkungan-hidup-sedunia-tanggal-26-januari
  • https://www.merdeka.com/sumut/pendidikan-lingkungan-hidup-definisi-tujuan-beserta-manfaatnya-kln.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NU
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini