Selain identik dengan tradisi khas Tionghoa, perayaan Imlek juga menjadi momen yang indah untuk berkumpul bersama keluarga dan orang tercinta, termasuk menikmati waktu liburan untuk menjelajahi tempat wisata bersejarah di Jakarta.
Terlebih lagi, pada tahun ini, perayaan Tahun Baru Imlek berdekatan dengan Isra Miraj, sehingga Kawan memiliki kesempatan untuk menikmati libur panjang selama empat hari, dimulai pada tanggal 8 hingga 11 Februari 2024.
Bagi Kawan GNFI yang tinggal di wilayah Jabodetabek atau memiliki rencana menghabiskan libur panjang Imlek di Jakarta, lima tempat wisata bersejarah berikut ini bisa kamu kunjungi untuk merayakan Tahun Baru Cina atau turut merasakan suasana hikmatnya Imlek.
Di tempat tersebut, Kawan bisa menikmati sajian kuliner yang menggugah selera, festival budaya, hingga menyaksikan pertunjukan barongsai. Lantas, destinasi wisata mana saja yang wajib kamu kunjungi?
Baca juga: Mengenal Tradisi Tahun Baru Imlek 2024, Semakin Dekat!
1. Kawasan Pecenongan
Pecenongan sejak dahulu dikenal karena ragam kuliner dan kebudayaan Tionghoa yang melekat, serta menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan. Di sini, terdapat berbagai macam restoran, toko, pedagang kaki lima, dan menjadi destinasi wisata yang mencerminkan warisan budaya Tionghoa di Indonesia. Konon, wisata kuliner di Pecenongan sudah ada sejak Jakarta masih bernama Batavia.
Saat Tahun Baru Imlek tiba, suasana di tempat yang terletak di daerah Gambir, Jakarta Pusat ini dihiasi dengan ornamen-ornamen yang identik dengan warna merah. Mengisi liburan Imlek dengan mengunjungi destinasi wisata bersejarah ini akan membuat Kawan merasakan sensasi merayakan Imlek seperti di negeri Tionghoa.
2. Kawasan Glodok Chinatown
Merayakan Imlek di Jakarta belum lengkap jika tidak mengunjungi Glodok Chinatown. Kawasan pecinan yang terletak di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat ini menyajikan paket lengkap untuk merayakan Imlek. Kawan dapat mengunjungi pasar Petak Sembilan untuk berbelanja kebutuhan Imlek, seperti aneka camilan, makanan, minuman, dan pernak-pernik khas Tionghoa lainnya.
Tidak jauh dari Petak Sembilan, Kawan akan menjumpai kelenteng tertua di Jakarta yang didirikan sejak 1650, yakni Vihara Dharma Bhakti atau Kim Tek Le. Kelenteng ini berfungsi sebagai pusat perayaan hari-hari besar Tionghoa, salah satunya Tahun Baru Cina. Setiap tahunnya, pengurus vihara menggelar sembahyang khusus untuk menyambut Imlek.
Baca juga: Berburu Kuliner Tionghoa Legendaris di Glodok Pancoran, Pecinan Terbesar se-DKI Jakarta
3. Gedung Candra Naya
Candra Naya merupakan gedung bersejarah berarsitektur Tionghoa yang menjadi cagar budaya melalui keputusan pemerintah dalam UU Nomor 4 Tahun 1982, Keppres Nomor 44 Tahun 1974 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0128/M/1998. Diketahui penghuni terakhir rumah ini adalah Khouw Kum An, seorang Mayor Cina di Batavia.
Keberadaan gedung tua ini sangat unik karena dikelilingi oleh bangunan-bangunan modern khas perkotaan. Bagi Kawan yang ingin berwisata di sini, letak Candra Naya berada di Jalan Gajah Mada No. 188, Taman Sari, Jakarta Barat.
4. Pantjoran PIK
Destinasi lain yang patut Kawan kunjungi saat merayakan Imlek di Jakarta adalah Pantjoran PIK. Kawasan pecinan ini terkenal sebagai spot nongkrong kekinian yang estetik dan Instagramable. Di sini, Kawan akan menjumpai sebuah pagoda tertinggi di Jakarta. Selain itu, di depan pagoda tersebut berdiri dengan tegak patung Dewa Kwam Im yang melambangkan kedamaian, kebahagiaan, cinta, dan kasih sayang.
Saat Tahun Baru Imlek tiba, tempat ini ramai dengan berbagai macam pertunjukan, seperti LED barongsai dan UV liong barongsai. Kawan juga dapat menyaksikan pohon angpao yang berisi banyak merchandise menarik. Tentu, merayakan Imlek di sini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Baca juga: Berwisata Kuliner Di Kawasan Pecinan Indonesia
5. Kelenteng Boen San Bio
Tidak jauh dari Jakarta, terdapat Klenteng Boen San Bio yang terletak di Jalan K.S Tubun No. 43, Desa Pasar Baru, Tangerang. Klenteng ini bisa menjadi destinasi wisata bersejarah yang cocok untuk Kawan merayakan Imlek 2024.
Pada tahun 1689, pedagang asal Tiongkok yang bernama Lim Tau Koen mendirikan Kelenteng Boen San Bio. Awalnya, kelenteng ini terbuat dari bambu dan kayu dengan atap dari daun rumbia. Seiring berjalannya waktu, tempat beribadah ini mengalami banyak perubahan, termasuk luas areanya yang saat ini mencapai 4.650 meter persegi.
Selain keindahan arsitekturnya, hal yang menarik dari klenteng ini adalah keberadaan thian sin lo atau tempat hio persembahyangan yang memiliki bobot paling berat di Indonesia, yakni sebesar 4.888 kilogram. Keunikan lainnya adalah Kawan GNFI akan menjumpai petilasan seorang tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat yang bernama Raden Surya Kencana. Petilasan tersebut banyak diziarahi oleh masyarakat muslim sekitar.
Referensi:
- https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/rayakan-imlek-di-jakarta-inilah-7-destinasi-yang-bisa-dieksplorasi
- https://www.idntimes.com/travel/destination/dhiya-azzahra/tempat-wisata-untuk-imlek-di-jakarta?page=all
- https://www.marketeers.com/5-rekomendasi-destinasi-wisata-untuk-rayakan-imlek-di-jakarta/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
