Mengenal DeLiang Al-Farabi, Penulis Cilik yang Menulis 40 Buku Bahasa Inggris

Mengenal DeLiang Al-Farabi, Penulis Cilik yang Menulis 40 Buku Bahasa Inggris
info gambar utama

Sosok DeLiang Al-Farabi atau lebih akrab disapa DeLiang menjadi sorotan setelah videonya dikabarkan viral di Amerika Serikat. Tak hanya di negara Paman Sam, kini anak berusia 11 tahun asal Trenggalek ini juga menjadi perhatian media-media di Indonesia.

Ditemani ayahnya, DeLiang diundang ke podcast Close the Door yang dipandu oleh Deddy Corbuzier. Bahkan, Deddy memberi nama sesi siniarnya bersama DeLiang dengan judul HARUS NONTON INI!! Anak Indonesia 11 thn Rilis 8 Buku “Dark” Top Chart di Amerika!! Hingga kini video tersebut sudah disaksikan oleh hampir 2 juta penonton.

Yang membuat DeLiang istimewa adalah kemampuannya dalam menulis buku menggunakan bahasa Inggris. Sekarang jumlah buku yang ditulisnya sudah mencapai 40 buku. Sebagian besar karya kreatif DeLiang bertema fantasi dan dark comedy. Menariknya, beberapa buku tersebut masuk ke dalam top chart Amazon di Amerika Serikat dan Inggris. Lalu, seperti apa kisah inspiratif penulis cilik ini?

Baca juga: Hari Buku Anak Internasional, Ini Rekomendasi Buku Anak Karya Penulis Tanah Air

Profil Singkat DeLiang Al-Farabi

DeLiang memiliki nama lengkap Muhammad DeLiang Al-Farabi. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir pada 18 Juni 2011 di Taipei, Taiwan dari pasangan Ario Muhammad dan Ratih Nur Esti Anggraini. Saat berusia empat tahun, DeLiang ikut pindah ke Bristol, Inggris bersama kedua orang tuanya yang sedang menempuh pendidikan S3 di University of Bristol.

Meskipun semua bukunya berbahasa Inggris, anak hebat ini sempat mengalami kesulitan ketika harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris saat bersekolah di Bristol. Sebab, sejak kecil DeLiang hanya diajarkan berbicara dalam bahasa Indonesia.

Namun, berkat dukungan dari orang tua dan gurunya, ia bisa dengan cepat beradaptasi dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. Sepulangnya dari Inggris, bocah asal Trenggalek itu meneruskan pendidikannya di homescholing. Ia pun berhasil menjadi siswa yang berprestasi di sana.

Prestasi DeLiang tidak berhenti di bidang akademik dan kepenulisan saja, ia juga beberapa kali menjadi pembicara seminar, salah satunya menjadi pengisi seminar literasi di hadapan siswa-siswa Polandia yang diadakan via Zoom Meeting.

Baca juga:Hari Buku Sedunia dan Berbagai Faktor Rendahnya Literasi Anak Indonesia

Berawal dari Hobi Membaca dan Menulis Diary

DeLiang dibesarkan di tengah keluarga yang sangat peduli pada literasi. Sejak usia dini, ia dikenalkan dan ditumbuhkan kecintaannya pada buku oleh kedua orang tuanya. Ario Muhammad, sang ayah, sebagaimana dikutip dari akun media sosial milik pribadinya, menyatakan bahwa ia memiliki trik khusus agar anak-anaknya mencintai buku dan membaca.

Ario tidak segan membelikan banyak buku sekaligus, terutama buku dengan topik yang sedang digemari oleh anaknya. Meskipun begitu, Ario dan istri memegang prinsip parenting yang membebaskan buah hati mereka, termasuk menjaga imajinasi sang anak agar tetap tumbuh dan berkembang.

Adapun kecintaan DeLiang pada menulis ditumbuhkan oleh ayahnya lewat kebiasaan menulis diary. Mulanya, sang ayah memberikan anak berbakat ini sebuah buku harian yang ia sebut sebagai "Silver Diary". Di situ, DeLiang dibebaskan untuk menulis apa saja. Ario meyakini bahwa membiasakan anak-anak menuliskan perasaan dalam diary bisa menjadi cara untuk mengungkapkan emosi mereka. Kebiasaan tersebut pun bermanfaat sebagai wadah berkembangnya kreativitas anak.

Baca juga: Dari Perempuan Penulis Untuk Anak Indonesia

Top 15 Dark Comedy Amazon USA & UK

DeLiang pertama kali menerbitkan bukunya yang berjudul DeLiang the Deer saat berusia tujuh tahun. Karena regulasi penerbit di Eropa yang menerapkan aturan batasan usia pada penulis, Ario memutuskan untuk menerbitkan buku DeLiang lewat penerbit indie di Amazon.

Sejak saat itu, beberapa buku DeLiang terbit di sana, di antaranya novel A Tale of J: A Dark Winter, A Tale of J: Quirky Friends, dan Stories of the Worst Bullies History. Dua buku yang disebutkan terakhir masuk ke dalam Top 15 Amazon Book Amerika dan Inggris untuk kategory Dark Comedy.

Sementara itu, novel fantasinya yang berjudul Rigel: The Last Guardian pernah meraih posisi Top 50 Amazon Amerika dan Inggris. Novel ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Rigel Sang Penyelamat: Planet Misterius dan diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. DeLiang menerima royalti pertamanya senilai Rp20 juta ketika berusia 10 tahun.

Baca juga: Ajak Tumbuhkan Impian Anak-anak lewat Keajaiban Buku, yuk Pinarak Moco!

Tidak hanya genre fantasi, DeLiang saat ini sedang mengerjakan proyek menulis buku bertema sejarah Nabi Muhammad, yakni mengangkat kisah perang Badar, yang diberi judul The War of Badr. Kabarnya, buku tersebut sudah memasuki tahap revisi dan akan diterbitkan oleh penerbit di London. Buku-buku DeLiang lainnya sedang diproses untuk diterbitkan, termasuk 20 series buku yang dikhususkan untuk anak-anak Indonesia mempelajari bahasa Inggris.

Sebagai ayahnya, Ario mengaku sudah tidak bisa mengimbangi lagi kemampuan menulis DeLiang yang mengalami perkembangan begitu pesat. Untungnya, saat ini DeLiang sudah menemukan seorang editor yang sekaligus berperan sebagai mentor menulisnya.

Referensi:

  • https://www.instagram.com/ario_muhammad87/
  • https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/kisah-deliang-penulis-cilik-dari-trenggalek-punya-karya-40-berbahasa-inggris-223kE5DVves/full
  • https://www.youtube.com/watch?v=NPh7TTGDMDU

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DY
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini