Eksplorasi Uniknya Tradisi Isra Miraj di Berbagai Daerah Indonesia

Eksplorasi Uniknya Tradisi Isra Miraj di Berbagai Daerah Indonesia
info gambar utama

Umat Islam di seluruh dunia memperingati Isra Miraj setiap tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriah. Adapun untuk ini, Isra Miraj jatuh pada Kamis (8/2/2024).

Isra Miraj sendiri merupakan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke langit ketujuh untuk mendapat perintah shalat.

Berbeda dengan negara-negara lainnya, peyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan pendekatan kebudayaan oleh para Wali Songo, Sehingga tiap-tiap daerah memiliki beragam cara memperingati peristiwa Isra Miraj.

Berikut adalah tradisi Isra Miraj yang tersebar di Indonesia yang telah dirangkum GNFI dari berbagai sumber!

1. Rejeban Peksi Buraq, Tradisi Kreatif di Yogyakarta

Yasa Peksi Buraq Keraton Kasultanan Yogyakarta

Yasa Peksi Buraq Keraton Kasultanan Yogyakarta. Sumber: Wikimedia Commons, Pandji Saputra

Tradisi Rejeban Peksi Buraq, yang telah diwariskan selama berabad-abad, mengakar kuat di Yogyakarta. Nama "Buraq" yang melekat pada tradisi ini diambil dari nama burung yang menjadi kendaraan Nabi Muhammad saat melakukan perjalanan ke langit ketujuh.

Dalam pelaksanaan Rejeban Peksi Buraq, masyarakat Yogyakarta berkreasi dengan membuat dua jenis burqa dari kulit jeruk bali. Burqa-burqa ini kemudian dipasang di atas gunungan buah-buahan, menciptakan sebuah pemandangan yang kaya akan simbolisme dan makna.

Selanjutnya, gunungan buah yang dihiasi burqa-burqa tersebut dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin menuju serambi Masjid Gede Kauman.

Tindakan membawa gunungan buah yang dihiasi burqa tersebut oleh abdi dalem Kaji Selusin menciptakan suatu prosesi yang sarat akan nilai tradisional dan religius.

Setelah mencapai serambi Masjid Gede Kauman, gunungan buah tersebut dibagikan kepada jemaah masjid, menyatukan komunitas dalam kebersamaan setelah pelaksanaan pengajian.

Bepupur, Tradisi Unik Suku Tidung Dalam Menyambut Pernikahan

2. Ambengan, Hidangan Bersama untuk Merayakan Kebersamaan

Ambengan adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk perayaan Isra Miraj. Tradisi ini adalah makan bersama untuk memperingati hari besar umat islam.

Ambeng yang dalam Bahasa jawanya berarti wadah dengan ukuran yang tanggung. Pada ambeng atau wadah yang tersedia, diletakkan nasi dan lauk, seperti mie goreng, ayam, terlur, kentang dan lainnya.

Makanan makanan tersebut berasal dari hasil panen atau milik masyarakat yang mereka bawa ke masjid atau langar untuk kemudian dimakan bersama setelah sholat Maghrib seusai kiai memimpin doa.

3. Tradisi Marhabanan di Bogor, Spiritualitas dan Kesatuan

Masyarakat Bogor memiliki cara yang unik untuk merayakan kedatangan Isra Mi'raj, yaitu dengan menyelenggarakan pengajian dan dzikir bersama, yang dikenal sebagai tradisi Marhabanan.

Tradisi Marhabanan di Bogor menjadi kebiasaan yang mencerminkan kekhusyukan masyarakat setempat dalam merayakan momen penting ini.

Setelah sesi ngaji dan dzikir, acara biasanya dilanjutkan dengan mendengarkan kisah-kisah Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra dan Mi'raj, yang disajikan dengan cara yang istimewa melalui puji-pujian atau qasidah.

Tradisi ini terus lestari, terutama di Desa Malasari, Bogor, Jawa Barat, di mana di akhir perayaan, seluruh warga berkumpul untuk menikmati acara makan bersama.

4. Pawai Obor di Bandung, Warisan Kebudayaan Pesantren

Bandung mempunyai cara unik dalam merayakan Isra Mi'raj, salah satunya melalui Pawai Obor. Tradisi Pawai Obor dijalankan oleh masyarakat di wilayah Bandung, khususnya di kalangan masyarakat pesantren.

Menurut cerita dari warga Bandung, setiap wilayah di Bandung mengadaptasi tradisi ini dengan caranya sendiri. Beberapa melaksanakannya dengan arak-arakan keliling desa, sementara yang lain memilih arak-arakan dengan tujuan ziarah kubur, menciptakan variasi perayaan yang beragam dan berwarna.

Di sisi lain, terdapat informasi tambahan yang menyebutkan bahwa tradisi Pawai Obor di Bandung seringkali mencapai puncaknya dengan titik temu di sekitar Taman Tegallega.

5. Nyadran di Jawa Tengah, Doa kepada Leluhur dalam Kebersihan

Tradisi Nyadran, yang umumnya dilaksanakan oleh umat Islam di Jawa Tengah, merujuk pada "doa kepada leluhur". Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com (22/3/2020), perayaan Nyadran melibatkan kegiatan pembersihan makam leluhur yang diikuti oleh doa bersama.

Proses tradisi Nyadran dimulai dengan secara cermat membersihkan makam-makam leluhur, menciptakan atmosfer penghormatan terhadap para leluhur yang menjadi bagian penting dalam warisan budaya. Setelahnya, umat Islam berkumpul untuk melaksanakan doa bersama, menandai kesatuan spiritual dan kebersamaan komunitas.

Tradisi Unik Budaya Baayun Maulud sebagai Bentuk Percampuran Budaya dan Nilai Islam

6.Tradisi "Ngurisan" Kecintaan masyarakat Lombok

Tradisi Ngusiran, sebagai bagian tak terpisahkan dari perayaan Isra Mi'raj di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah ritual yang melibatkan "ngurisan" atau cukur rambut bayi.

Menurut informasi dari situs resmi Dinas Pariwisata Provinsi NTB, kegiatan ini secara khusus ditujukan kepada bayi yang baru lahir atau berusia di bawah enam bulan dan biasanya dilaksanakan di masjid atau musala pada hari-hari besar agama Islam.

Uniknya, seluruh tokoh agama dan masyarakat yang diundang terlibat langsung dengan tugas simbolis, yakni mencukur atau memegang kepala bayi yang bersangkutan. Ritual ini tidak hanya menjadi kegiatan rutin semata, melainkan juga mencerminkan rasa persatuan dan penghormatan terhadap kehidupan baru yang dimulai.

7. Nganggung di Bangka Belitung, Kekeluargaan dalam Tradisi Melayu

Nganggung, sebuah tradisi yang telah mengakar kuat di masyarakat Melayu Bangka Belitung, terutama di Pulau Bangka. Ia memiliki peran penting dalam mempererat hubungan kekeluargaan.

Seperti yang dilaporkan oleh situs Warisan Budaya Kemdikbud, Nganggung merupakan ritual di mana masyarakat membawa makanan dari rumah masing-masing menuju tempat pertemuan besar, khususnya pada hari-hari besar Islam.

Selama rangkaian acara Nganggung, suasana dipenuhi dengan doa-doa dan ceramah agama. Tradisi ini tidak hanya memberikan makna keagamaan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan silaturahmi di antara masyarakat Melayu Bangka.

Dengan fokus pada nilai-nilai kekeluargaan, Nganggung menjadi lebih dari sekadar adat; ia menjadi simbol kebersamaan dan kesatuan yang terus dijaga dan dilestarikan oleh komunitas ini.

Itulah tradisi unik masyarakat Indonesia dalam merayakan Isra Mi'raj. Kalau di tempat Kawan GNFI, gimana nih?

Menyambut Natal dengan Menilik 8 Tradisi Unik yang Ada di Indonesia

Referensi:

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/08/083000665/7-tradisi-perayaan-isra-miraj-di-indonesia?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini