Harmoni Seni Mahasiswa KKN-PPM UGM, Transformasi Keindahan Bambu menjadi Hiasan Dinding

Harmoni Seni Mahasiswa KKN-PPM UGM, Transformasi Keindahan Bambu menjadi Hiasan Dinding
info gambar utama

Harmoni Seni Bambu - mahasiswa KKN-PPM UGM bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menciptakan karya seni yang tidak hanya estetik, tetapi juga ramah lingkungan. Proyek ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar, sambil mempromosikan penggunaan material alami dan berkelanjutan.

Bambu merupakan bahan alam yang umum ditemukan di setiap daerah dan dapat tumbuh di tanah yang lembap dan subur, salah satunya di Desa Patalan. Di sana, bambu dapat ditemukan di area pinggiran sungai atau daerah papringan. Warga sekitar memanfaatkan bambu sebagai pagar rumah, kerangka atap rumah, dan juga ada yang mengolahnya menjadi kerangka sangkar burung.

Bambu memiliki berbagai warna, tekstur, dan bentuk yang beragam. Tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, mulai dari bahan bangunan, hiasan, perabotan, furniture, dan lain-lain. Dalam hal ini, akan digunakan bambu berukuran kecil untuk pembuatan hiasan dinding yang ramah lingkungan.

Dari Mandi Uap hingga Pisau Bambu: Mengenal Tradisi Puputan Khas Cirebon

Pembuatan hiasan dinding memanfaatkan bambu sebagai bahan dekoratif yang minimalis, ramah lingkungan, dan estetis. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SD Negeri Patalan 2 Kendal yang melibatkan siswa kelas 3. Aktivitas itu bertujuan untuk melatih keterampilan siswa, menambah kreativitas, dan kerja sama antarsiswa.

Para peserta dari kelas 3 sangat antusias dalam pembuatan hiasan dinding ini karena mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya pihak sekolah yang mana telah menyediakan waktu dan tempat untuk pelaksanaan kegiatan.

Menurut penanggung jawab kegiatan, Nidya Aulia Widianingrum, Mahasiswa KKN PPM UGM dari Prodi Kartografi dan Penginderaan Jauh, pengolahan bambu menjadi hiasan dinding merupakan salah satu cara pemanfaatan bahan alam yang ramah lingkungan dan juga dapat memberikan nilai guna, seperti nilai estetika.

“Bambu juga dapat menghasilkan barang yang bernilai tinggi untuk diperjualbelikan,” tutur Nidya.

Belajar Cara Membuat Hiasan Dinding Bambu

Kreasi bersama anak-anak | Dokumentasi pribadi
info gambar
Berkreasi dengan Bambu: Semangat Melestarikan Budaya oleh Mak Titi

Alat yang diperlukan, yaitu bambu dengan panjang 50 cm, lem tembak, anyaman/kardus, kawat, tali rami, dan bunga artificial. Adapun langkah untuk membuat adalah sebagai berikut:

  1. Potong bambu sepanjang 50 cm,
  2. Lekatkan dua bambu menggunakan kawat dan lem. Ulangi hingga 4x,
  3. Gabungkan bambu tersebut menjadi bentuk persegi menggunakan kawat dan ikatlah ujungnya dengan tali rami,
  4. Berilah background pada bentuk bambu tersebut menggunakan anyaman bambu ataupun kardus,
  5. Lekatkanlah menggunakan lem tembak,
  6. Berilah bunga artificial sebagai hiasan tambahan,
  7. Pasangkan tali di bagian dua sisi belakang untuk memudahkan pemasangan di dinding,
  8. Hiasan dinding siap dipasang.

Melalui program ini, harapannya dapat dikembangkan atau dilanjutkan melalui mata pelajaran seni ataupun kegiatan dari siswa dan siswi sendiri. Dalam berjalannya kegiatan pun, para siswa nampak semangat untuk turut serta dalam proses pembuatannya. Hal itu dikarenakan aktivitas tersebut merupakan kegiatan yang positif dan termasuk hal baru sehingga para siswa tertarik untuk melakukannya.

“Saya sangat senang dengan kegiatan ini dan saya ingin mempraktekkannya di rumah kembali”, tutur Chika, salah satu siswa kelas 3 yang ikut kegiatan.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPM UGM, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. IPU., mendukung dan merespon baik akan kegiatan tersebut.

“Siswa-siswi SD memang bagus diajarkan kegiatan tersebut karena dapat mengembangkan imajinasi dan kreasi akan pembuatannya,” jelas Atus dalam wawancara.

Bambu Air, Tanaman Hias Keluarga Paku-pakuan yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

Program kegiatan ini menegaskan peran mahasiswa dalam menginspirasi dan memberdayakan masyarakat melalui kreativitas dan inovasi. "Harmoni Seni Bambu" bukan hanya sebuah proyek seni, tetapi juga cermin kepedulian generasi muda terhadap lingkungan dan kemampuan mereka untuk menciptakan perubahan positif melalui kolaborasi dengan masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

K2
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini