Rayakan Hari Pers Nasional, Monumen Pers Mengadakan Festival dan Pameran Foto

Rayakan Hari Pers Nasional, Monumen Pers Mengadakan Festival dan Pameran Foto
info gambar utama

Jumat (9/2) lalu, Indonesia memperingati Hari Pers Nasional. Untuk merayakan hari bersejarah itu, Monumen Pers Nasional mengadakan Festival Pers 2024. Festival ini diadakan sejak tanggal 1 Februari hingga tanggal 29 Februari 2024 di gedung Monumen Pers yang berada di Jl. Gajahmada No. 59, Timuran, Banjarsari, Solo. Pelaksanaan festival ini mengiringi gelaran Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang dilaksanakan di Jakarta.

Sejarah Hari Pers Nasional

Hari Pers Nasional diperingati pada tanggal 9 Februari. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan Kongres Wartawan pertama yang dilaksanakan pada 9—10 Februari 1946 di Solo. Gedung pertemuan yang digunakan adalah gedung Societeit Sasana Soeka yang sekarang menjadi Monumen Pers. Kongres tersebut juga menjadi hari dibentuknya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia yang masih berjalan hingga saat ini.

Penetapan Hari Pers Nasional sendiri baru dicetuskan pada tahun 1978. Pada saat itu, PWI mengadakan kongres ke-28 di Padang, Sumatra Barat. Peringatannya sendiri baru diadakan secara resmi pada tahun 1985 di Gedung Utama Pekan Raya Jakarta. Perayaan itu pun menjadi agenda tahunan yang dirayakan dengan berbagai aktivitas, di antaranya adalah penyerahan Anugerah Kebudayaan dan Anugerah Jurnalistik Adinegoro. Isu yang diangkat pun berubah tiap tahunnya. Tema HPN tahun ini adalah “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”.

Baca juga: Mengingat Perjalanan Pers Indonesia di Era Kolonial

Mata Acara Festival Pers Nasional

Festival Pers Nasional
info gambar

Untuk menyemarakkan Festival ini, Monumen Pers Nasional mengadakan pameran foto. Tema yang diusung tahun ini adalah “Pers Mengawal Pesta Demokrasi Indonesia dari Masa ke Masa”. Pemilihan tema tersebut dilakukan mengingat perayaan Hari Pers Nasional tahun ini berdekatan dengan pelaksanaan pemilu 2024.

Ditampilkan 60 foto jurnalistik dan pemberitaan media cetak terkait pemilu pertama pada tahun 1955 hingga pemilu 2009. Pameran ini menunjukkan bahwa pers sejak dulu memiliki peran penting dalam mengawal pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Tidak hanya pameran foto, tetapi ada juga beragam agenda pendukung yang dapat diikuti oleh Kawan GNFI. Pada pembukaan acara Kamis (1/2) lalu diadakan Talkshow Hari Pers dengan judul “Peran Pers Mengawal Pemilu yang Jurdil”.

Talkshow tersebut mengundang Dr. Usman Kansong, S.Sos., M.Si. dari Kemenkominfo sebagai pembicara kunci dan Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph. D (Dosen FISIP UNS) serta Ir. Widodo Hastjaryo, M.Si. (Kepala Monumen Pers Nasional) sebagai pemateri. Adapun acara dipandu oleh dua moderator, yaitu Anas Syahrul (Ketua PWI Surakarta) dan Damar Sri Prakoso (Marcom Manager Solopos Media Group).

Festival ini juga menjadi kesempatan untuk mengembangkan jurnalisme di Indonesia dengan diadakannya Workshop Video Pendek untuk umum pada tanggal 7 Februari 2024 dan Workshop Menulis untuk guru SMP pada 16 Februari 2024. Berbagai lomba diadakan untuk semakin menyemarakkan festival ini. Lomba yang diadakan adalah lomba video pendek untuk umum, lomba mewarnai dan menggambar untuk siswa TK dan SD, lomba storytelling untuk SMP, dan lomba cerdas cermat untuk level SMA/SMK.

Bagi kalian yang telah memiliki pasangan, Monumen Pers juga mengadakan mata acara Museum Date pada tanggal 12, 13, 15, dan 16 Februari 2024. Kemudian, pada tanggal 23 Februari 2024 akan dilaksanakan CSR Apresiasi Pengasong dan Donor Darah. Semua informasi pendaftaran dan kunjungan acara dapat ditemukan di media sosial Instagram @monumenpers.

Baca juga: Hari Pers Nasional, Refleksi Jurnalistik di Indonesia

Ada Apa Saja di Monumen Pers?

Radio kambing
info gambar

Tidak hanya Festival Pers Nasional, Kawan GNFI juga dapat mengunjungi pameran tetap yang ada di ruang pameran Museum Pers Nasional. Di sana, pengunjung dapat melihat perkembangan pers di Indonesia sejak zaman kerajaan hingga masa kolonialisme dan pascakemerdekaan.

Beragam mesin ketik dan peralatan jurnalisme lainnya dapat ditemukan di sana. Koleksi yang sangat menarik adalah radio “kambing” yang digunakan oleh RRI untuk memancarkan siaran dari sebuah kandang kambing di Desa Balong, lereng Gunung Lawu. Hal itu dilakukan karena adanya Agresi Militer Belanda II (1948—1949).

Bagi kalian yang suka membaca, Monumen Pers juga memiliki Perpustakaan Pers Nasional yang memiliki kurang lebih 15.000 koleksi. Judul-judul itu dapat dibaca secara gratis oleh seluruh masyarakat yang memiliki keanggotaan perpustakaan. Layanan lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah arsip media cetak berupa koran dan majalah dari beberapa daerah di Indonesia. Arsip ini menyimpan koleksi hingga dari masa sebelum kemerdekaan.

Akses pada Monumen Pers juga sangat mudah. Kawan GNFI dapat mengendarai bus Batik Solo Trans dan turun di halte Monumen Pers atau halte Hotel Sahid. Akan tetapi, letaknya yang berada di perempatan membuat parkir mobil cukup sulit.

 Baca juga: Menelusuri Jejak Perkembangan Pers Indonesia di Monumen Pers Nasional

Sumber:

https://www.liputan6.com/citizen6/read/5524643/sejarah-tema-dan-logo-hari-pers-nasional-2024

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini