Cerita Rakyat Si Tanduk Panjang yang Malang, Tak Bersalah tapi Malah Dibuang

Cerita Rakyat Si Tanduk Panjang yang Malang, Tak Bersalah tapi Malah Dibuang
info gambar utama

Selain sebagai negara dengan kekayaan alam melimpah, ciri khas Indonesia juga terletak pada banyaknya cerita rakyat yang berkembang di masyarakat. Setiap daerah pasti mempunyainya dengan tema yang sangat beragam, ada tentang perjodohan, karma, tokoh pahlawan, dan sebagainya.

Salah satu cerita yang populer di Indonesia membahas tentang anak durhaka, seperti Malin Kundang dari Sumatra Barat. Namun ternyata, si anak durhaka bukan Malin saja, sebab daerah lain juga memilikinya dengan nama berbeda.

Kawan GNFI, pernahkah kamu mendengar cerita tentang orang tua yang durhaka? Cerita ini beredar di kalangan masyarakat Batak, Sumatra Utara.

Pada zaman dahulu kala, tinggallah sepasang suami-istri di sebuah desa. Mereka sudah punya anak perempuan yang remaja, tapi juga sangat mengidamkan anak lelaki. Akhirnya keinginan itu terkabul. Hanya saja, bayi yang dilahirkan tidak sempurna, bayi lelaki itu memiliki tanduk. Sepasang suami-istri itu pun merasa malu dan berniat untuk membuang sang bayi.

Mereka meletakkan anaknya di sebuah peti bersamaan dengan sebutir telur dan segenggam beras. Kemudian, bayi yang telah berada dalam peti itu dihanyutkan ke sungai. Di samping itu, anak perempuan mereka yang telah beranjak dewasa telah memahami kejadian yang dilakukan orang tuanya. Ia merasa sangat sedih hingga akhirnya mengikuti adiknya yang terbawa arus sungai.

Ragam Permainan Tradisional Sumatra Utara, Mana yang Paling Berkesan?

Sungai menghanyutkan peti bayi sampai berbulan-bulan. Selama itu, tidak jarang sang bayi menangis, akan tetapi sang kakak mendiamkannya dengan suara keras. Hingga suatu ketika, mereka sampai di tepi sungai.

Siapa sangka, seorang pemuda tampan keluar dari peti, sama sekali tidak bertanduk. Telur yang dibawakan ayahnya pun berubah menjadi seekor ayam jago. Sesaat kemudian, ia berterima kasih pada kakaknya yang setia menemaninya.

Kakak-beradik itu pergi ke sebuah desa untuk melanjutkan hidup berdua. Di samping itu, kedua orang tua mereka bersedih, ternyata mereka tidak hanya kehilangan bayi lelakinya, melainkan juga anak perempuannya. Keduanya sangat menyesal, hingga berdoa dan mengharapkan anak mereka kembali.

Si Tanduk Panjang (julukan anak lelaki yang terbuang) menjelma menjadi pemuda yang gagah. Ia, kakaknya, dan seekor ayam jago miliknya berbekal “tangan kosong”. Untungnya nasib baik mengikuti mereka. Di desa yang mereka tuju mengadakan adu ayam, pemenang akan mendapatkan uang berlimpah.

Melacak Sosok Prabu Jayabaya, Benar Seorang Tukang Ramal dari Abad 12?

Atas saran dari sang kakak, si Tanduk Panjang menyertakan ayam jago miliknya untuk mengikuti lomba. Keberuntungan ada pada mereka karena sang ayam jago berhasil memenangkan perlombaan. Tidak berhenti di situ, mereka hidup dari desa ke desa lain yang ternyata selalu ada perlombaan adu ayam.

Semua perlombaan selalu dimenangkan oleh ayam jago si Tanduk Panjang. Mereka juga berencana kembali ke desa mereka dan berniat memberikan uang hasil lomba kepada orang tua mereka agar tidak miskin lagi.

Sang kakak tersentuh karena ternyata adiknya tidak marah, sakit hati, atau pun membenci kedua orang tua mereka. Sesampainya mereka di kampung halaman, orang tua mereka tercengang melihat kedua anaknya. Namun, di sisi lain mereka juga teramat bersyukur karena doa mereka dikabulkan oleh Tuhan.

Mereka lebih terkejut lagi saat dikenalkan anak perempuannya kepada Tanduk Panjang. Tanpa pikir panjang, si Tanduk Panjang pun mengakui bahwa ia telah memaafkan kedua orang tuanya.

Mereka semua senang karena bisa hidup bersama kembali. Terlebih dengan uang yang di bawa Tanduk Panjang tidak akan membuat mereka hidup dengan serba kekurangan lagi.

Luar biasa luasnya hati Si Tanduk Panjang. Sudah jelas-jelas disia-siakan orang tuanya, tapi dengan mudah memaafkan. Kira-kira, bila Kawan ada di posisi Tanduk Panjang bisa melakukan yang sama, tidak?

Legenda Gua Mampu Bone, Cerita Kerajaan Makmur yang Dikutuk Jadi Batu oleh Anjing

Referensi:

https://cerita-rakyat.web.id/kisah-si-tanduk-panjang/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini