Banyak Petugas KPPS yang Sakit, Berikut 6 Tips Mengatasi Kelelahan

Banyak Petugas KPPS yang Sakit, Berikut 6 Tips Mengatasi Kelelahan
info gambar utama

Pelaksanaan pemilu sudah selesai pada hari Rabu (14/2) lalu. Akan tetapi, bukan berarti tugas KPPS sudah berakhir. KPPS masih bertugas hingga 23 Februari 2024 besok. Mereka masih harus bertanggung jawab atas penghitungan, pengumuman, dan penyerahan hasil penghitungan suara. Tidak hanya itu, KPPS juga bertugas menindaklanjuti segala temuan dan laporan pada hari pemungutan suara. Padatnya tugas KPPS mengakibatkan banyak petugas yang sakit.

Baca juga: Tugas KPPS dalam Suksesnya Pelaksanaan Pemilu 2024

Kasus Petugas KPPS Jatuh Sakit

Belum terdapat laporan resmi mengenai jumlah petugas KPPS yang jatuh sakit sehingga memerlukan perawatan medis. Walaupun begitu, sudah terdapat sejumlah laporan dari berbagai tempat di Indonesia. Di Surabaya, terdapat 44 anggota KPPS yang jatuh sakit ketika bertugas.

Mereka pun mendapatkan penanganan di puskesmas sekitar. Sedangkan, terdapat 183 petugas KPPS Kota Bandung yang sempat dirawat pada hari pemilu maupun esoknya. Bahkan, beberapa di antaranya perlu dirujuk ke rumah sakit. Masih banyak kasus serupa yang terjadi di wilayah lain.

Kabar duka muncul ketika terdapat sejumlah KPPS yang meninggal setelah bertugas. Hingga Kamis (15/2), Dinas Kesehatan mendapatkan 13 laporan adanya petugas KPPS yang meninggal. Dari laporan tersebut, baru 4 kasus yang telah diverifikasi oleh Dinas Kesehatan setempat.

Berita duka ini tidak pertama kalinya terjadi. Kementerian Kesehatan melalui video yang diunggah ke akun YouTube resmi Kemenkes menyatakan bahwa tercatat sekitar 894 orang Panwaslu, KPPS, dan TNI/Polri yang meninggal dunia pada pemilu 2019 lalu. Sedangkan, terdapat sekitar 5175–6020 orang yang jatuh sakit.

Tips Mengatasi Kelelahan bagi KPPS

Mayoritas petugas KPPS yang jatuh sakit disebabkan karena kelelahan. Mengingat tugas KPPS belum berakhir, maka penting bagi tiap anggota untuk mengetahui kiat-kiat mengatasi kelelahan. Dengan begitu, risiko penyakit maupun ancaman nyawa pun dapat berkurang.

Cukup Makan

Makanan bergizi seimbang
info gambar

Makan yang bergizi seimbang dan mengandung cukup protein, sayur, buah, dan karbohidrat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Energi tubuh akan meningkat sehingga dapat mengatasi rasa lelah. Akan tetapi, perlu diingat juga untuk mengurangi konsumsi snack yang memiliki kandungan lemak jahat tinggi. Makanan itu justru meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Cukup Tidur

Waktu tidur yang disarankan adalah 6-8 jam tiap harinya. Dengan cukup istirahat, kita dapat memberi waktu bagi tubuh kita untuk mengumpulkan kembali energi. Tubuh pun menjadi lebih segar keesokan harinya. Apabila Kawan GNFI tidak dapat memenuhi waktu tidur pada malam hari, disarankan untuk menyempatkan tidur siang selama 20–30 menit.

Baca juga: Catat, Ini Pembagian Tugas Anggota KPPS 1-7 Saat Pencoblosan dan Perhitungan Suara

Cukup Olahraga

Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan energi dalam tubuh. Tidak hanya itu, efisiensi jantung, paru-paru, dan otot tubuh juga akan meningkat. Badan kita pun menjadi tidak mudah lelah. Untuk merasakan manfaatnya, Kawan GNFI tidak perlu melakukan olahraga berat. Cukup olahraga ringan selama 15—30 menit secara rutin, seperti jalan sehat atau senam.

Cukup Minum

Disarankan untuk mengonsumsi paling tidak 8 gelas air putih tiap harinya. Konsumsi air putih yang cukup dapat menjaga kadar cairan di tubuh kita. Dengan begitu, Kawan GNFI dapat terhindar dari dehidrasi dan kelelahan. Konsentrasi pun dapat meningkat ketika kebutuhan cairan tubuh terpenuhi.

Mengurangi Stress

Tingkat stress yang tinggi dapat mengakibatkan perasaan lelah yang terus menerus. Tekanan stress itu dapat muncul ketika petugas KPPS dikejar batas waktu penghitungan maupun berbagai masalah yang dapat mengancam demokrasi Indonesia. Karena itu, petugas KPPS perlu mengatur waktu untuk menenangkan pikiran dan menjauh dari pikiran negatif.

Mengenali Tanda-tanda Kelelahan

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh petugas KPPS adalah memperhatikan tanda-tanda kelelahan. Dengan mengetahui tanda-tanda kelelahan, Kawan GNFI dapat mengetahui kapan perlu beristirahat. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan adalah otot nyeri dalam waktu lama, detak jantung yang tidak umum, tubuh terasa kaku, warna urine gelap, dan sulit berkonsentrasi. Begitu menemukan tanda-tanda itu, kita sebaiknya segera beristirahat.

Baca juga: 5,7 Juta Petugas KPPS Dilantik, Ini Perbedaan KPPS dan PPS Beserta Perannya

Upaya menjaga kesehatan petugas KPPS ini juga menjadi perhatian pihak KPU dan Kementerian Kesehatan. Karena itu, telah terdapat sejumlah upaya pengurangan risiko, seperti persyaratan pendaftaran KPPS. Masyarakat yang mendaftar harus melalui skrinning kesehatan dan mengutamakan petugas yang tidak memiliki penyakit komorbid.

Selain itu, KPU juga membatasi jam kerja KPPS, yaitu 8—10 jam sehari. Kementerian Kesehatan pun turut mengerahkan puskesmas dan rumah sakit untuk terus bersiaga pada tanggal 14—15 Februari 2024. Dengan begitu, petugas yang sakit dapat menerima perawatan dengan cepat.

Masa pemilu belum berakhir. KPPS pun masih harus terus menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, penting bagi petugas KPPS dan setiap pihak yang terlibat untuk terus menjaga kesehatan. Dengan begitu, mereka dapat dengan sigap menjalankan tugasnya dalam memfasilitasi masyarakat Indonesia menjalankan demokrasi.

Sumber:

  • https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/15/191852478/44-anggota-kpps-di-surabaya-jatuh-sakit-saat-bertugas
  • https://www.kompas.tv/nasional/485639/ramai-anggota-kpps-meninggal-dunia-kemenkes-sekitar-15-persen-petugas-berusia-lebih-dari-55-tahun
  • https://www.halodoc.com/artikel/5-cara-menghilangkan-lelah-setelah-bekerja
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2226/kenali-tanda-tubuhmu-butuh-istirahat-dari-penatnya-bekerja

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini