Gen Z Rentan Mengalami Masalah Mental Akibat Media Sosial? Begini Penjelasannya

Gen Z Rentan Mengalami Masalah Mental Akibat Media Sosial? Begini Penjelasannya
info gambar utama

Generasi Z atau Gen Z merupakan kelompok orang yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010 dan saat ini rata-rata berusia 14–29 tahun. Kelompok usia tersebut kini masih tergolong dalam usia muda, sebagian dari mereka merupakan kelompok usia remaja dan sebagian lainnya memasuki kelompok usia dewasa muda.

Menurut seorang ahli dari Universitas Harvard, Marc Prensky, Gen Z sering disebut sebagai digital native. Sebab, mereka dianggap “mahir” dalam menggunakan bahasa digital di era saat ini. Menurut penelitian internasional, karakteristik Gen Z disebut memiliki respon yang cepat dan cukup kompeten dalam teknologi.

Gen Z tumbuh dan berkembang dalam era teknologi sejak mereka lahir. Generasi ini adalah kelompok individu yang mengalami dan menyaksikan kecanggihan era digital. Hal ini membuat mereka dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat, sehingga bergantung dan mengandalkan teknologi pada setiap aspek kehidupannya. Pada kehidupan sosial, Gen Z telah menjalin hubungan terhadap orang sekitar melalui teknologi berupa media sosial.

Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Penggunaan Sosial Media Dalam Bisnis

Dampak Media Sosial pada Gen Z

Kecanduan media sosial
info gambar

Media sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dapat dirasakan pengguna, yaitu sebagai wadah untuk mencurahkan perasaan atau gagasan mereka, mendapatkan informasi-informasi terbaru, hingga membuka ruang untuk para pedagang online.

Adapun dampak negatifnya menyebabkan perubahan gaya hidup, perubahan isu-isu sosial masyarakat, dan dapat mengakibatkan ketergantungan terhadap semua kalangan, terutama kalangan remaja saat ini. Media sosial yang banyak digunakan Gen Z saat ini adalah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, Telegram, dan Twitter.

McKinsey Health Institute melakukan survei di 26 negara, termasuk Indonesia, dan menemukan bahwa Gen Z memiliki hubungan yang kompleks dengan media sosial. Dengan kemampuan yang cukup kompeten dan kemudahan yang mereka miliki dalam mengakses media sosial, membuat mereka cenderung ketergantungan dengan aktivitas di internet dan media sosial. Waktu yang mereka habiskan untuk mengakses media sosial mencapai lebih dari dua jam dalam sehari.

Baca juga: Bagaimana Dampak Media Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ?

Keterlibatan media sosial pada sebagian besar kehidupan Gen Z membuat mereka cenderung mengabaikan lingkungan sekitar dan cenderung ingin menyelesaikan segala sesuatu dengan instan.

National Institute of Mental Health menunjukkan bahwa meningkatnya risiko gangguan mental pada remaja Gen Z berusia 18–25 tahun disebabkan oleh intensitas penggunaan media sosial yang tinggi. Perkembangan era digital yang pesat juga berdampak pada kesehatan mental gen Z.

Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Masalah mental yang timbul akibat dampak negatif media sosial antara lain:

1. Kecemasan dan Depresi

Paparan terus-menerus terhadap konten yang tidak sehat atau perbandingan sosial dapat menyebabkan remaja merasa tidak adekuat atau tidak bahagia dengan kehidupan mereka sendiri.

2. Gangguan Makan

Konten yang memperlihatkan gambar tubuh yang tidak realistis atau tekanan untuk memiliki penampilan tertentu dapat menyebabkan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.

3. Gangguan Kecanduan

Mereka dapat menjadi kecanduan media sosial, menghabiskan waktu yang berlebihan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan kesehatan mental mereka.

4. Cyberbullying

Media sosial dapat menjadi tempat di mana remaja mengalami pelecehan verbal atau cyberbullying, yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental mereka.

5. Gangguan Tidur

Penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama di malam hari, dapat mengganggu pola tidur remaja dan menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia.

6. Ketergantungan pada Validasi Online

Mereka juga dapat mengalami tekanan untuk mendapatkan validasi dari jumlah like, komentar, atau pengikut di media sosial, yang dapat memengaruhi harga diri mereka.

7. Isolasi Sosial

Meskipun media sosial bisa menjadi alat untuk terhubung dengan orang lain, terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial tersebut juga dapat menyebabkan mereka merasa terisolasi secara sosial di dunia nyata.

Baca juga: Belum Tahu Dampak Media Sosial Pada Kesehatan Psikologis Remaja? Mari Kita Bahas!

Cara Mencegah Dampak Buruk Media Sosial

Jika kondisi seperti di atas tidak ditangani akan menyebabkan masalah yang lebih serius terhadap gen Z. Mereka tidak akan dapat menerima manfaat yang baik dari kemajuan teknologi. Maka dari itu, berikut bebarapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari media sosial agar tidak menimbulkan masalah mental.

1. Batasi Penggunaan Media sosial

Tentukan batas waktu untuk penggunaan media sosial setiap hari dan pastikan untuk mengikuti batas tersebut. Metode yang dapat digunakan yaitu dengan memasang alarm atau stopwatch. Mengurangi waktu yang dihabiskan di platform media sosial dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

2. Nonaktifkan Notifikasi

Nonaktifkan notifikasi dari aplikasi media sosial untuk mengurangi gangguan dan tekanan untuk terus-menerus memeriksa platform tersebut.

3. Pilih Konten yang Positif

Memilih konten dengan mengikuti akun yang menyebarkan konten positif, mendukung, dan memberikan inspirasi.

4. Berinteraksi Secara Langsung

Prioritaskan interaksi langsung dengan teman dan keluarga di dunia nyata daripada hanya berkomunikasi melalui media sosial. Hubungan sosial yang kuat di luar dunia maya dapat membantu mengurangi isolasi dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Baca juga: Konsep Diri yang Tercermin di Media Sosial Mempengaruhi Persepsi Masyarakat di Dunia Nyata

5. Pertimbangkan Detoks Media Sosial

Ambil waktu untuk libur dari media sosial secara berkala. Sebuah "detoks" media sosial dapat memberi kesempatan untuk mereset diri, mengurangi stres, dan mengalihkan perhatian ke hal-hal yang lebih positif.

6. Mencari kegiatan yang positif

Alihkan penggunaan media sosial dengan cara berolahraga, meditasi, membaca buku, atau menghabiskan waktu di alam.

7. Temui Ahli

Jika masalah mental terkait media sosial menjadi parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.

8. Tetapkan Prioritas

Tentukan prioritas dalam kehidupan nyata daripada membiarkan media sosial mendominasi waktu dan perhatian. Fokus pada kegiatan dan hubungan yang memberikan makna dan kebahagiaan dalam hidup.

Dampak yang diberikan akibat kurang bijaknya penggunaan media sosial sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental pada Gen Z. Oleh karena itu, diharapkan mereka lebih bijak dan dapat memanfaatkan media sosial untuk hal yang lebih positif agar bisa mendapatkan dampak yang baik dari media sosial.

Referensi:

Aharon, T. 2021. Generation Z: Characteristics And Challenges To Entering The World Of Work. Cross-Cultural Management Journal. Alexandru Ioan Cuza Universit

Bakar, RM & Usmar AP. 2022. Growth Mindset Dalam Meningkatkan Mental Health Bagi Generasi Zoomer. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Universitas Negeri Makassar

Bethune, S. 2019. Gen Z More Likely To Report Mental Health Concerns. American Psychological Assocation. Https://Www.Apa.Org/Monitor/2019/01/Gen-Z

Rosmalina, A & Khaerunnisa, T. 2021. Penggunaan Media Sosial Dalam Kesehatan Mental Remaja. Professional, Empathy And Islamic Counseling Journal. IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PP
GI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini