Berbagai Perspektif tentang Pria Dewasa yang Mengoleksi Action Figure

Berbagai Perspektif tentang Pria Dewasa yang Mengoleksi Action Figure
info gambar utama

Berbicara mengenai hobi, tentu saja kita semua memiliki hobinya masing-masing. Ada yang hobi sepak bola, membaca, bermain musik, ataupun solo traveling. Hobi adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk hiburan dan mengusir rasa penat dari lelahnya aktivitas sehari-hari, baik itu bekerja ataupun menjadi seorang mahasiswa.

Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, hobi diartikan sebagai kegemaran atau kesenangan yang dianggap istimewa pada waktu senggang dan bukan sebagai pekerjaan utama. Sesuai dengan pengertian tersebut, bisa saya katakan bahwa hobi menjadi suatu sarana yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dari penatnya aktivitas utama sebagai seorang karyawan, mahasiswa, sekaligus mengelola bisnis tambak udang peninggalan dari kakek.

Hobi yang Disepelekan Orang Lain

Saya memiliki hobi yang mungkin saja banyak digemari oleh Kawan GNFI lainnya, yaitu merakit dan mengoleksi action figure. Hobi tersebut sudah saya geluti sejak kecil sampai saat ini (24 tahun).

Salah satu action figure yang saya gemari adalah Gundam Plastic atau biasa disebut Gunpla, di mana action figure tersebut sudah ada sejak lama dan banyak digemari oleh banyak orang khususnya kaum adam. Sejak kecil, saya berkeinginan untuk memiliki Gundam Plastic dan mengoleksinya di dalam lemari khusus. Nantinya, ini dapat menjadi "pajangan", entah itu di kamar ataupun di ruang tamu.

Namun, permasalahannya adalah harga Gunpla terbilang cukup mahal untuk sekelas mainan rakit. Pada saat itu, saya hanya mampu membeli beberapa saja dan tidak sempat untuk membeli banyak Gunpla karena hal tersebut sangat memboroskan.

Akhirnya, pada saat menginjak usia dewasa saat ini, saya mampu membeli banyak Gunpla karena sudah memiliki penghasilan sendiri. Saya telah mengoleksi berbagai jenis Gunpla dimulai dari jenis SD, HG, MG, RG, dan PG yang nilainya cukup mahal.

Dua Sisi: Penguatan Indeks Literasi dan Indeks Kegemaran Membaca Masyarakat

Dengan harga senilai hampir Rp5 juta, tahun lalu saya beli dari salah satu toko mainan terkenal di Indonesia. Berkat kerja keras, maka saya dapat membeli apa saja yang diinginkan, termasuk membeli barang mainan seperti action figure dan saya merasa senang sekali karena salah satu impian sudah tercapai.

Namun, kesenangan tersebut tidak bertahan lama karena orang-orang terdekat, seperti keluarga besar dan teman-teman di kampus, kompak berkata bahwa saya adalah pria yang belum bersikap layaknya seorang pria dewasa dan tidak memiliki prioritas dalam hidup.

Mereka mempertanyakan motif saya yang rela menggelontorkan uang sedemikian banyak dan tidak berfokus pada yang "lebih penting" saja. Perkataan tersebut selalu datang setiap harinya apabila saya bertemu dengan mereka. Terus terang, hal tersebut membuat saya sedikit terusik.

Maksudnya, apa yang salah dari pria dewasa yang membeli barang yang berkaitan dengan hobi? Hingga akhirnya saya tersadar bahwa pria dewasa yang memiliki hobi tersebut masih saja dianggap sebagai pria yang tidak memiliki prioritas hidup.

Padahal, mengoleksi Gunpla merupakan suatu hobi dan ketika berbicara mengenai kegemaran, tentu saja hal tersebut tidak dapat dipaksakan dan sesuai dengan selera masing-masing. Lagipula, saya juga tidak pernah mengurusi hobi orang lain sampai berkomentar negatif tentang hal tersebut.

Sejak kapan juga, mengoleksi action figure menjadi acuan dasar dalam menilai seorang pria apakah sudah dewasa atau belum? Tentu saja hal tersebut saya anggap sebagai omong kosong semata karena mereka yang memberikan komentar negatif dan selalu membanding-bandingkan tidak pernah tahu apa yang telah kita perjuangkan untuk sesuatu yang sudah lama diimpikan.

Terlebih, sebelum membeli barang mainan tersebut, saya sudah memikirkannya dengan matang dan tentunya sudah memiliki tabungan tersendiri untuk masa depan. Alangkah baiknya sebelum memberikan komentar atau opini, lebih baik bertanya terlebih dahulu.

Hobi yang Menghasilkan Penghasilan Baru

4 Cara Agar Kegemaran Belanja Tetap Berjalan dan Rumah Bisa Terbeli

Mengoleksi mainan terutama action figure tidak sekedar untuk hiburan semata, tetapi dapat menjadi ladang bisnis yang menjanjikan dan dapat menghasilkan uang. Contohlah seperti beberapa toko mainan, khususnya Gunpla, yang membuka jasa pengecatan dan juga jasa rakit.

Selain itu, Gunpla yang sudah dikoleksi dapat dijadikan bahan untuk membuat konten di media sosial seperti YouTube. Tentunya, sudah banyak content creator yang materi videonya membahas tentang mainan tersebut, seperti Ariel Noah, Toys Motret, Medy Renaldy, dan masih banyak lainnya.

Ariel Noah with Genshin Impact | Foto: instagram.com/arielnoah
info gambar

Kita sendiri dapat menjadi penjual mainan tersebut, entah sebagai reseller kecil-kecilan ataupun menjadi distributor berskala nasional. Tentu, semua itu dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain untuk terus dapat berpikir kreatif di zaman modern ini.

Oleh karena itu, menurut saya, mengoleksi mainan, salah satunya action figure Gundam Plastic, sah-sah saja untuk dilakukan oleh siapa pun, terutama pria dewasa.

Bagi saya, apabila hobi tersebut masih baik dan tidak memberikan kerugian pada orang lain, maka tetap dapat dilakukan dan tak terbatas usia.

Semua Kawan GNFI dapat melakukan hobi dan kesenangannya masing-masing tanpa harus memikirkan komentar negatif dari orang lain yang tidak tahu dahulu alasan dan tujuan kita melakukan hobi tersebut. Berdasarkan pengalaman dan pemikiran saya tentang hobi mengoleksi dan merakit mainan tersebut, saya hanya berharap semoga semakin banyak Kawan GNFI di luar sana lebih terbuka pikirannya tanpa harus memberikan judgement terhadap hobi orang lain.

5 Minuman Khas Jogja yang Patut Kamu Coba, Ada yang Jadi Kegemaran Sultan Yogyakarta

Pemahaman bahwa hobi itu didasarkan pada suatu selera dan minat yang tidak boleh diganggu, selama hal tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap orang lain.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

GG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini