Cerita Ritual Penyembelihan Kambing Kendit untuk Atasi Banjir Demak

Cerita Ritual Penyembelihan Kambing Kendit untuk Atasi Banjir Demak
info gambar utama

Banjir bandang yang merendam 12 dari 14 kecamatan membuat masyarakat Demak begitu menderita. Karena itu muncul berbagai upaya untuk mengatasi banjir mulai dari memperbaiki tanggul Sungai Wulan yang jebol hingga solusi mistik.

Dilihat dari video yang diunggah oleh @infokejadiandemak, tampak seekor kambing kendit yang dibawa menuju ke Desa Norowito, Kecamatan Karanganyar yang merupakan lokasi jebolnya tanggul Sungai Wulan.

Melihat Sejarah Masa Kejayaan, Ekspansi, dan Kemunduran Kerajaan Demak

Kambing kendit itu lalu disembelih di atas tanggul itu. Kepala kambing dikubur di atas tanggul, kemudian sisanya untuk selamatan yang rencananya dilakukan pada sore saat berbuka puasa.

“Info kambing kendit untuk dibawa ke Tanggul Norowito Karanganyar. Yang kemarin sempat viral voice message sebagai sedekah wilayah tersebut agar terhindar marabahaya. Wallahu’la bissowad,” tulisnya yang dimuat dari Detik.

Adanya kakek misterius

Mbah Suripto, salah satu warga Norowito mengungkapkan adanya selamatan berupa penyembelihan kambing kendit berawal dari pekerja perbaikan tanggul yang melihat sosok kakek misterius.

“Kakek itu ceritanya katanya kalau rumahnya di sana (tanggul), pekerja diminta minggir karena tanggul mau jebol. Setelah itu kakeknya tidak ada. Lalu pekerja selang beberapa jam beristirahat dan bergeser ke tanggul, anehnya tanggul itu jebol dan terjadi banjir,” ujarnya.

Raden Patah, Pendiri Kerajaan Demak dan Latar Belakang Mendirikan Kerajaan

Diungkapkan oleh Suripto, kakek itu meminta kepada para pekerja supaya bersedekah kambing kendit. Karena itulah, warga setempat dan pekerja berinisiatif untuk menggelar selamatan di sekitar lokasi.

Masyarakat melakukan penyembelihan pada pukul 09.00 WIB, kepala kambing itu ditanam di tanggul. Menurutnya sedekah wilayah itu sebagai bentuk keselamatan bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Intinya orang lain berinisiatif untuk keselamatan bersama dan warga di sini,” kata dia.

Bentuk usaha

Banyak orang yang mengkritik kejadian itu karena Demak terkenal sebagai kota para wali. Tetapi Kepala Desa Karanganyar, Agus Sudiarto membantah apabila kambing itu digunakan untuk persembahan seperti informasi yang beredar luas.

“Didoakan, (kambing) disembelih terus dimakan bareng-bareng di situ lagi,” ujar Agus yang dimuat Kompas.

Solusi Banjir Demak-Kudus, Perbaikan Darurat Tanggul Sungai Wulan Selesai

Agus menjelaskan dalam prosesinya kambing disembelih, didoakan, kemudian dimasak dan didoakan lagi, lantas dimakan bareng-bareng di lokasi dekat tanggul jebol. Menurutnya hal itu meminta keselamatan bagi semua masyarakat.

Namun, dirinya menegaskan bagaimana tanggul itu segera ditambal agar banjir segera teratasi. "Itu memang dalam rangka banjir, apalagi cuma satu kambing. Seribu kambing pun kalau tidak ditambal ya tetap banjir. Dalam rangka untuk keselamatan,” ungkapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini