Sempat Mundur, Proses Kreatif Nur Imaniyah Purnama Jadi Content Writer

Sempat Mundur, Proses Kreatif Nur Imaniyah Purnama Jadi Content Writer
info gambar utama

Nur Imaniyah Purnama (Iim), gadis asal Madura yang menjadi content writer Radar Lawu berbagi proses kreatifnya dalam acara Buka Bersama dan Sharing Bersama Radar Lawu. Acara ini diadakan atas kolaborasi Himpunan Mahasiswa Penulis (HMP) STKIP PGRI Ponorogo dengan Radar Lawu, Sabtu (24/03/2024), di Angkringan Sor Tower Ponorogo.

Bersama keempat narasumber lain, Nur Wachid, Iin Rismawati, Afifah Wahda Tyas Pramudit, dan Nosa Retno Palupi Utami, Iim menceritakan perjalanannya hingga lika-liku selama menjadi content writer. Salah satunya momen saat ia merasa terbebani hingga memutuskan mengundurkan diri.

“Awalnya, saya masih memaklumi dan menyanggupi lima artikel dalam sehari karena saat itu temanya bebas. Tapi, H-1 tiba-tiba ada kebijakan lain tentang tema yang ditentukan oleh atasan dan itu membuat saya pusing sekaligus tertekan. Hingga akhirnya saya memilih mundur,” ungkapnya.

Hanifah Azizah: Merintis Wadah Belajar Hukum Online dan Menginspirasi Melalui Media Sosial

Akan tetapi, secara tidak terduga, di hari yang sama ia memutuskan mundur, malam hari itu juga tekad dan semangatnya muncul kembali setelah mendapatkan motivasi dari Sutejo. Pria asli Ponorogo ini merupakan pembina UKM HMP. Sutejo, yang dikenal juga sebagai budayawan, senantiasa menemani Iim dan anggota HMP lain dalam menulis. Apalagi, Iim adalah satu dari tujuh anak asuh Sutejo.

“Setelah mendengar cerita bapak tentang kak Nosa malam itu, saya jadi berpikir, kak Nosa saja bisa masa saya enggak? Setelahnya saya mencoba membuat artikel saat itu tentang drama korea, alhamdulilahnya termuat dan saya pun akhirnya lanjut bergabung bersama Radar Lawu lagi,” paparnya.

Tidak hanya lingkungan tempat tinggal, dukungan dari orang tuanya dari Pulau Madura turut memompa semangat Iim. Bahkan bisa dikatakan, kedua orang tuanyalah yang menjadi motivasi terbesar Iim dalam setiap karya. Sebagai informasi, gadis tersebut juga merupakan salah satu mahasiswa yang memiliki prestasi kepenulisan dari STKIP PGRI Ponorogo.

“Orang tua saya juga berperan besar dalam perjalanan saya menjadi content writer ini. Saya masih ingat saat orang tua saya mengatakan, coba saja dulu jangan pikirkan ke depannya bagaimana, yang penting kamu mau mencoba jika memang tidak bisa ya sudah tidak apa-apa mundur. Dan rupanya saya bisa, saya berhasil melawan rasa pesimis itu,” imbuh Iim.

Perjalanan Iim dalam menjadi penulis konten pun berlanjut. Kini, setiap hari ia bisa memproduksi minimal 5 tulisan. Keluwesannya pun semakin bertambah ketika dari bagian editor Radar Lawu kerap memberikan tema-tema tertentu untuk digarap.

Prajurit Soreng Menginspirasi Kehidupan Petani di Lereng Gunung Merbabu & Andong

Dalam acara buka bersama di Angkringan Sor Tower, Iim beberkan beberapa tips untuk teman-teman mahasiswanya.

“Sederhana saja tipsnya, yaitu coba saja dulu. Jangan berpikir tidak bisanya atau risiko terburuknya, kalau sudah terbiasa pasti gampang. Kemudian soal waktu menulisnya, pilih saja waktu dimana kita bisa merasa tenang dan nyaman. Bisa pagi, sore, atau bahkan malam intinya bebas,” jelasnya dalam sesi diskusi.

Iim termasuk mahasiswa yang menganut teknik ‘flow’ dalam menulis. Seperti yang kerap diajarkan oleh guru menulisnya, Sutejo.

“Ya, seperti yang sering disampaikan Bapak. Jangan terlalu banyak mikir, tulis saja. Mengalir saja. Nanti bisa disempurnakan di tahap editing,” tambahnya.

Kini, berkat rasa percaya diri, berani, optimis, dan motivasi dari orang-orang sekitarnya, Iim mampu menghasilkan sekitar 36 artikel dalam dua pekan dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Dengan proses kreatifnya, Iim mampu membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin bila seseorang mau berusaha seberat apapun itu rintangannya. Seperti yang Iim katakan, "Teruslah berusaha, hadapi tantangan yang ada walau sambil menangis maka percayalah akan happy ending."

Cuan Dari Saham, Yanuar Ingin Menginspirasi Masyarakat Untuk Melek Investasi

Pewarta: Avita Diah Ayu Atalia, Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SW
GI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini