Pulang Basamo, Tradisi Mudik Ala Perantau Minangkabau

Pulang Basamo, Tradisi Mudik Ala Perantau Minangkabau
info gambar utama

Apakah Kawan pernah mendengar atau mengetahui istilah pulang basamo?

Istilah ini akan cukup familiar terdengar khususnya menjelang momentum lebaran seperti pada saat ini.

Nah, pulang basamo ini merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh perantau Minangkabau yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra Barat ketika pulang ke kampung halaman.

Bahkan, kebiasaan ini sudah bisa dibilang sebagai tradisi, sebab pulang basamo tersebut selalu ada setiap tahunnya.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pulang basamo tersebut?

Kembali ke Rumah, Makna Emosional di Balik Perjalanan Mudik

Mengenal Tradisi Pulang Basamo

Bus kendaraan yang sering digunakan untuk tradisi pulang basamo | Unplash/Jalal Kelink
info gambar

Pada dasarnya, tradisi pulang basamo terdiri dari dua kata yang membentuknya, yakni 'pulang' dan 'basamo'.

Kata pulang bisa diartikan sebagai balik atau kembali ke tempat asal.

Sementara itu, kata 'basamo' atau bersama merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan secara berbarengan.

Berdasarkan penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa pulang basamo merupakan kegiatan pulang ke kampung halaman yang dilakukan secara bersama-sama oleh perantau Minangkabau dari daerah tertentu.

Masyarakat Minangkabau memang dikenal memiliki kebiasaan merantau sejak dulunya.

Hampir setiap masyarakat Minangkabau yang sudah mencapai usia dewasa, khususnya bagi laki-laki, berkeinginan untuk pergi dari kampung halamannya untuk mengadu nasib di daerah lain.

Akan tetapi, sejauh-jauhnya para perantau pergi, dirinya masih tetap harus peduli dengan tempat asalnya.

Perlu Kawan ketahui bahwa sebenarnya tradisi pulang basamo ini tidak hanya diadakan pada saat momentum lebaran saja.

Terkadang para perantau juga akan kembali ke kampung halaman ketika ada gelaran besar tertentu yang diadakan di tempat asalnya.

Meskipun demikian, momentum lebaran yang identik dengan tradisi mudik membuat kegiatan pulang basamo paling sering diadakan di momen tersebut.

Kereta Api jadi Transportasi Andalan Mudik Lebaran, 475 Ribu Penumpang dari Jakarta

Biasanya kegiatan pulang basamo ini diadakan oleh organisasi maupun perkumpulan perantau Minangkabau yang berada di berbagai daerah di Indonesia.

Banyak alasan mengapa tradisi pulang basamo ini bisa terus diadakan setiap tahunnya.

Salah satu alasannya adalah harga tiket moda transportasi umum yang selalu melambung tinggi menjelang momentum lebaran.

Oleh sebab itu, perjalanan pulang basamo ini lebih banyak menggunakan perjalanan darat, seperti mobil maupun bus karena lebih terjangkau dibandingkan moda transportasi lainnya.

Selain itu, pulang basamo ini juga menjadi momentum untuk saling mempererat kebersamaan sesama perantau Minangkabau dalam perjalanan ke kampung halaman.

Penyambutan bagi Perantau yang Pulang

Antusias kegiatan pulang basamo tidak hanya dirasakan bagi para perantau saja, tetapi juga terasa bagi masyarakat yang menanti kepulangan di kampung halaman.

Berbagai persiapan acara biasanya akan dilakukan untuk menyambut kepulangan para perantau yang datang dari berbagai daerah.

Salah satu contohnya bisa dilihat pada kegiatan pulang basamo yang dilakukan oleh perantau yang berasal dari daerah Kabupaten Agam pada 2023 lalu.

Dilansir dari laman Info Publik, Bupati Agam bahkan ikut turun tangan langsung untuk mempersiapkan acara penyambutan bagi para perantau yang pulang, seperti ceramah agama dan hiburan kesenian rakyat.

Acara pada kegiatan yang bertajuk "Rang Agam Pulang Basamo" tersebut bahkan diadakan di tiga lokasi berbeda selama tiga hari berturut-turut.

"Kita akan sambut kepulangan perantau ini semeriah mungkin, yang nanti juga digelar ceramah agama dan hiburan kesenian," jelas Bupati Agam Andri Warman, seperti yang dikutip dari laman Info Publik.

6 Tol Baru di Jawa dan Sumatera Difungsikan Gratis untuk Mudik Lebaran

Kontribusi Perantau Minangkabau bagi Kampung Halaman

Kegiatan pulang basamo tidak berakhir begitu saja ketika rombongan sudah sampai di kampung halaman.

Para perantau ini biasanya juga melakukan berbagai macam aktivitas yang bermanfaat bagi kampung halamannya.

Aktivitas ini bisa berupa galang dana untuk membantu pembangunan di tempat asal hingga memberikan ide-ide dalam diskusi bersama masyarakat untuk kemajuan daerahnya.

Hal ini menjadi kontribusi yang bisa diberikan para perantau untuk daerah asalnya, sehingga mereka tetap bisa ikut andil untuk memajukan kampung halamannya masing-masing.

Sumber:
- https://www.rri.co.id/mudik-2024/606092/tradisi-pulang-basamo-di-ranah-minang
- https://www.infopublik.id/kategori/nusantara/728373/rang-agam-pulang-basamo-bupati-kita-sambut-perantau-dengan-meriah
- https://infopublik.id/kategori/nusantara/734781/bupati-agam-hadiri-penyambutan-akbar-perantau-manggopoh-pulang-basamo?show=

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini